2018 : Waktunya Menyusun Tim Brand Agency Anda dengan Tepat – Part 2

Kemunculan merk atau brand baru saat ini tengah menjadi tren di Indonesia, salah satunya di Kota Medan. Brand yang berdatangan pun tergolong kedalam banyak kategori yang berbeda mulai dari coffee shop, barbershop, ataupun fashion dan beauty. Lantas bagaimana brand baru tersebut dapat bersaing kompetitor yang telah ada sebelumnya? Bagaimana memperkenalkan brand kepada masyarakat dan calon konsumen? Tenang, tantangan yang cukup besar ini dapat diatasi jika Anda memiliki tim digital yang matang.

Melanjutkan pembahasan Digital Marketing dan Branding Part 1 edisi 2017 yang membahas mengenai komponen-komponen utama yang membangun sebuah brand, kali ini topik akan lebih di khususkan pada bagaimana penyusunan komposisi tim yang baik untuk kepentingan marketing dan branding digital perusahaan Anda. Anda mungkin sedikit bingung mengenai 'ingredient' apa saja yang harus dimasukkan kedalam formula tim ini. Oke agar lebih mudah membayangkan, mari kita ambil studi kasus dari salah perusahaan asal kota Medan, WOW Corp.
 

STUDI KASUS : BRAND AGENCY DI KOTA MEDAN
WOW merupakan perusahaan brand agency yang baru saja dibentuk dan memerlukan paket branding awal yang terdiri dari website development, social media management, company profile video, dan search engine optimization. Oleh karena itu, WOW memutuskan untuk membentuk tim awal yang berisikan The Designer, The Programmer, The Cinematographer, The Copywriter, dan The Strategist.
  


Kelima 'panglima' perang ini dipilih bukan tanpa alasan. Dengan tugas dan spesifikasi keahlian yang berbeda-beda, tim awal dengan komposisi seperti ini cenderung dapat memenuhi hampir seluruh kebutuhan branding perusahaan. Berikut masing-masing penjelasannya:
 
 
1.      The Designer


The Designer, atau sang otak kanan perusahaan yang mampu mengubah dunia dengan sentuhan seni. Salah satu divisi yang memiliki peran terbesar dalam tim ini. Kenapa? Yap, karna desain dibutuhkan di setiap elemen branding! Postingan media sosial, watermark pada video, logo pada footer website, dan berbagai jenis kebutuhan lainnya.
 

2.      The Programmer


Berlawanan dengan The Designer, Programmer merupakan otak kiri perusahaan. Ahli dalam logika matematika, tech-savvy, dan pemecah masalah teknis. Divisi yang menggarap setiap kebutuhan teknologi di perusahaan seperti pembuatan website, e-mail setting, dan kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan coding.
 

3.      The Cinematographer


Pengabdi momen dengan kemampuan menentukan sudut, warna, dan berbagai komponen lainnya untuk menciptakan sebuah visual sempurna dalam bentuk foto. Divisi Cinematographer bertugas untuk memenuhi kebutuhan photography dan videography klien. Tidak sembarang, divisi ini harus dapat mengerti konten seperti apa yang dapat dinikmati oleh konsumen para klien agar dapat tersampaikan dengan baik.


4.      The Copywriter


Dengan semua konten yang dihasilkan tim, copywriter bertugas membuat deksripsi singkat, padat, dan jelas dalam bentuk teks untuk memastikan pesan konten tersebut dapat diterima oleh konsumen. Divisi opywriter juga diharapkan mampu menyelesaikan beberapa tulisan formal seperti surat, company profile, dan berbagai keperluan tertulis lainnya.
 

5.      The Strategist


Penyusun strategi untuk keberlangsungan perusahaan mulai dari target klien, project management, dan strategi-strategi yang dapat diterapkan lainnya. The Strategist kerap dianggap pekerjaan mudah karena dianggap hanya berfikir dan memikirkan konsep. Dibalik itu, divisi ini sesungguhnya melakukan research mendalam, mengolah data, dan mencari informasi untuk setiap keputusan dan strategi yang dibuatnya.
 
Dengan lima orang tim awal ini, WOW berhasil menyelesaikan tahap branding pertama mereka. Social Media WOW kini terlihat lebih konsisten dan memiliki tema. Websitenya selalu up to date. Konten desain dan videonya terlihat profesional. Dan yang paling penting, orang-orang kini mulai mengetahui bahwa di Kota Medan ada sebuah brand agency yang bernama WOW! Target awal telah tercapai, dan kini WOW dapat fokus kepada strategi dan tujuan jangka panjang produk mereka.
 

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


So, seperti itulah kira-kira gambaran tim awal untuk brand agency Anda. Tetapi semua kebutuhan terseut tetap kembali lagi kepada perusahaan Anda. Jika memang hanya ingin membuat website Anda tentu tidak perlu seorang Cinematographer. Lantas, bagaimana jika terkadang Anda membutuhkan desain, terkadang video, dan sebagainya? Bukankah akan sangat mahal dan boros jika memperkerjakan tim yang pekerjaannya hanya perlu beberapa kali dalam periode tertentu?
 
Jika hal seperti ini terjadi, Anda dapat menggunakan jasa Marketing dan Brand Agency. Di Kota Medan sendiri saat ini Anda telah dapat menemukan perusahaan yang serupa dengan cerita WOW diatas, yaitu Qubic Ball.
 


Dengan penawaran paket yang beragam, Qubic Ball dapat menjadi tim digital untuk membatu proses branding yang sesuai dengan kebutuhan. Dan menariknya, klien dapat mengontrak tim digital Qubic Ball dalam periode bulanan! Dengan begitu, sebuah perusahaan atau brand yang baru dibentuk tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya untuk proses rekrutmen serta pelatihan karyawan.

Jadi, metode mana yang paling tepat untuk perusahaan Anda? Membentuk tim branding sendiri, atau menggunakan jasa brand agency seperti Qubic Ball? Apapun pilihannya, pastikan tujuan digital brand Anda tercapai ya!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel