Berkaca pada diri sendiri sebelum membuat sesuatu menjadi kacau (???)
Monday, May 28, 2018
Akhir-akhir ini banyak sekali keburukan di dalam dunia sosial media.

Salah satu contohnya adalah fanpage pencari sensasi. Beberapa pengurus fanpage facebook secara sengaja membuat sensasi dengan membuat isu-isu kebohongan belaka, bahkan tidak jarang menggunakan kata-kata kasar di dalam postingannya. Hal yang disayangkan adalah sikap para netizen yang justru membalas postingannya dengan menggunakan kata-kata yang kasar pula. Contohnya adalah kehidupan artis di Indonesia yang memang selalu menjadi sorotan.
Dan untuk penutupnya, Di dalam kata Berkicau, hilang i ganti a, ada kata kacau dan berkaca. Saat engkau ingin membuat sesuatu menjadi kacau, saat itu engkau harus berkaca pada diri sendiri dan menyadari efeknya.
Quote:

Quote:
Penyanyi Nindy, pernah menjadi korban dari ke-nyinyir-an netizen di media sosial ketika pelantun lagu 'Buktikan' itu datang menghadiri acara pesta ulang tahun anak Krisdayanti, yakni Amora Arianha Lemos, dengan mengenakan piama berwarna merah dengan motif kucing dari brand Weekend Max Mara. Mungkin di Indonesia memang masih awam melihat seseorang datang menghadiri pesta dengan mengenakan piama. Namun di luar negeri, itu sudah menjadi tren. Bahkan beberapa artis internasional sekelas Rihanna, Zendaya, dan Selena Gomez pernah mengenakan kostum serupa untuk menghadiri perhelatan karpet merah atau pekan mode dunia.

Quote:
Riasan wajah Laudya Cynthia Bella di hari pernikahannya juga pernah menjadi suatu topik hangat yang diperbincangkan di media sosial. Para netizen merusak hari bahagia wanita berusia 29 tahun itu dengan mengatakan bahwa make up yang dikenakannya pada hari itu sangatlah aneh dan tidak mencerminkan karakter pribadi Bella sehari-hari. Padahal di hari pernikahannya itu, Bella diketahui dirias oleh salah satu make up artist terbaik di Indonesia, Mercia Dewi yang biasa mendandani para selebriti Indonesia Seperti Bunga Citra Lestari, Dian Sastro, hingga Gita Gutawa.


Quote:
Ingat, Saat kita meneriaki seekor anjing, saat itu pula anjing itu akan menggonggong membalas teriakan kita. Saat kita membuat sensasi, saat itu pulalah kita harus siap menerima resiko. Karena SENSASI adalah singkatan dari SElesaikaN SAja SendirI. Jika anda tidak mau menyelesaikannya, maka janganlah memulainya.

Dan jika engkau melihat ada fanpage yang seperti itu, ingatlah, saat kita mendengar orang lain berbicara kasar, janganlah kita menjadi seperti larutan asam. Begitu ditusuki besi langsung bereaksi dan ingin menghancurkannya sampai lumat, namun akhirnya warnanya justru berubah menjadi warna lain. Janganlah bereaksi dengan membalasnya menggunakan bahasa kasar karena justru kita akan menjadi seperti dia bahkan melebihi dia.

Dan jika engkau melihat ada fanpage yang seperti itu, ingatlah, saat kita mendengar orang lain berbicara kasar, janganlah kita menjadi seperti larutan asam. Begitu ditusuki besi langsung bereaksi dan ingin menghancurkannya sampai lumat, namun akhirnya warnanya justru berubah menjadi warna lain. Janganlah bereaksi dengan membalasnya menggunakan bahasa kasar karena justru kita akan menjadi seperti dia bahkan melebihi dia.
Quote:
Kalau ada orang yang ngasih komentar atau pertanyaan bernada kasar/nggak sopan sama kamu, sebenarnya kamu cukup menjawab terima kasih. Tapi bukan dengan nada yang tulus seolah kamu baru mendapat pertolongan mereka. Bilang "terima kasih" seolah kamu baru aja mendapat nasihat yang nggak berguna sama sekali. Di sini, raut muka kamu juga berperan penting. Mungkin setelah kamu bilang ini, mereka bakal malu sendiri dan berpikir apa ada yang salah dengan gaya berbicara mereka.

Atau ketika kamu mendengar "Kamu bodoh amat sih, harusnya kaya gini nih metodenya…", "Selera kamu kampungan amat sih..", "Jomblo kaya kamu mana bisa ngerti keadaan kaya…" , lebih baik kamu mencerna dulu opini mereka sebelum memutuskan sesuatu. Tapi jika mereka udah terbukti salah, dan mereka masih ngotot mempertahankan pendapat mereka yang salah, itu berarti saatnya kamu bilang "Ya, Anda benar". Dan mereka pun akan diam.

Atau ketika kamu mendengar "Kamu bodoh amat sih, harusnya kaya gini nih metodenya…", "Selera kamu kampungan amat sih..", "Jomblo kaya kamu mana bisa ngerti keadaan kaya…" , lebih baik kamu mencerna dulu opini mereka sebelum memutuskan sesuatu. Tapi jika mereka udah terbukti salah, dan mereka masih ngotot mempertahankan pendapat mereka yang salah, itu berarti saatnya kamu bilang "Ya, Anda benar". Dan mereka pun akan diam.
Dan untuk penutupnya, Di dalam kata Berkicau, hilang i ganti a, ada kata kacau dan berkaca. Saat engkau ingin membuat sesuatu menjadi kacau, saat itu engkau harus berkaca pada diri sendiri dan menyadari efeknya.
Spoiler for Referensi:
http://bit.ly/2xm7S92
https://kumparan.com/@kumparanhits/m...psi-di-bandung
https://liputancandra.wordpress.com/...-media-sosial/
https://pakarkomunikasi.com/dampak-n...i-media-sosial
https://www.kompasiana.com/baguswibo...0ecd37ed237132
https://kumparan.com/@kumparanhits/m...psi-di-bandung
https://liputancandra.wordpress.com/...-media-sosial/
https://pakarkomunikasi.com/dampak-n...i-media-sosial
https://www.kompasiana.com/baguswibo...0ecd37ed237132