Fungsi-fungsi di dalam HRD Yang Perlu Kita Ketahui



Ada tidaknya departemen HRD tergantung dari seberapa besar organisasi. Bagi organisasi yang baru tumbuh ataupun para wiraswastawan yang merintis dengan sedikit karyawan,  belum perlu memiliki departemen HRD secara terpisah. Walaupun pada kenyataannya fungsi seperti rekrutmen, pengembangan karyawan, dan pemberian upah, sudah  dilakukan oleh pendiri  organisasi.

Lalu kapan sebaiknya departemen HRD mulai dibentuk secara khusus? Penulis belum mendapatkan literatur yang secara spesifik menyebutkan jumlah minimum karyawan sehingga perlu dibentuknya departemen HRD. Dilapangan penulis menemukan realita yang cukup beragam. Ada organisasi yang 30 orang sudah mulai pusing dan perlu unit HRD, ada yang jumlahnya 100 orang baru mulai terasa pusing dan perlu unit HRD tersendiri.

Dengan kata lain tergantung dari seberapa kuat menahan "pusing" pendiri organisasi / perusahaan mengelola  kepentingan dengan karyawannya, barulah kemudian muncul departemen HRD.

"Jadi HRD baru muncul waktu juragan pusing?" Semoga penulis tidak menyinggung siapapun , namun begitulah realitanya. Sudah umum kita dengar pimpinan organisasi berujar, "Pokoknya urusan orang urusan HRD, urusan saya adalah mengelola bisnis". Seakan akan ada pemisahan antara mengelola orang dan mengelola keseharian bisnis perusahaan / organisasi.

Penulis berpendapat pemimpin organisasi yang baik tidak akan melakukan pemisahan antara mengelola bisnis dengan mengelola manusia, karena semakin matang sebuah organisasi maka akan semakin timbul kesadaran bahwa mengelola orang tidak bisa dipisahkan dengan mengelola bisnis.

Lalu apa saja fungsi-fungsi yang ada di HRD?

Banyak literatur yang menyatakan beragam fungsi. Menurut pendapat pribadi penulis, fungsi HRD  dapat dibagi menjadi lima:
 1. Rekrutmen & Penempatan
 2. Pelatihan & Pengembangan
 3. Kompensasi
 4. Pengelolaan Hubungan Industrial
 5. Manajemen Kinerja

Dari fungsi-fungsi yang disebutkan diatas,  cenderung (walau tidak selalu) sama  antara satu organisasi dengan yang lain. Yang kemudian membedakan adalah penerapannya karena sangat dipengaruhi budaya serta visi & misi  antara suatu organisasi dengan yang lain.


Setiap organisasi memilki budaya  yang khas serta visi & misi yang melatar belakangi eksistensi mereka.  Ada organisasi yang sangat menekankan pentingnya inovasi dan kreatifitas seperti Apple (motto: Think Different). Ada pula organisasi yang menekankan pentingnya kecintaan kepada bangsa, disiplin, dan keberanian seperti KOPASSUS (moto: Berani, Benar, Berhasil).

Memahami secara mendalam keunikan dan tujuan organisasi akan memberikan  pandangan yang sangat bermanfaat untuk praktek HRD. 



Penulis akan menjabarkan secara sekilas  fungsi-fungsi HRD, untuk pembahasan detailnya akan coba dibahas dalam tulisan lain.
1. Rekrutmen & Penempatan 
Agar terus tumbuh dan berkembang organisasi membutuhkan manusia dalam proses bisnisnya (profit atau non-profit). Fungsi rekrutmen dan penempatan pada HRD bertujuan untuk memastikan organisasi memiliki orang yang tepat ditempat yang tepat.

Kata tepat disini merupakan sesuatu yang sangat penting. Kesalahan dalam merekrut berarti  telah menempatkan seseorang yang tidak cocok dengan jabatan (unfit for the job) atau tidak cocok dengan organisasi (unfit for the organization). Dampak rekrutmen yang tidak tepat bisa sangat merugikan perusahaan. Diantaranya adalah  moral kerja yang rendah hingga  lambatnya proses dan jeleknya kualitas pelayanan.

Mengingat pentingnya rekrutmen, maka banyak organisasi  ingin memastikan bahwa mereka memilih karyawan yang tepat. Hal ini disiasati dengan proses rekrutmen yang bertahap mulai dari wawancara, tes bahasa, tes psikologi, tes kesehatan, hingga pengecekan referensi  dalam menyeleksi karyawannya.  


2. Pelatihan & Pengembangan
Adalah kecenderungan organisasi untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini disebabkan karena tuntutan persaingan dan kebutuhan selalu berkembang. Organisasi yang tidak dapat mengikuti perkembangan zaman terancam punah dan hilang. Proses adaptasi di organisasi memerlukan pembelajaran oleh setiap insan yang ada di dalamnya

Dengan dasar ini maka fungsi pelatihan & pengembangan muncul dalam HRD, dengan tujuan  memastikan setiap anggota organisasi dilengkapi dengan keterampilan  yang tepat untuk mendukung organisasi  berkembang.

Aktifitas pelatihan dan pengembangan banyak bentuknya. Bisa dalam bentuk aktifitas belajar dalam ruang, pemagangan, rotasi, praktek kerja, dan lain sebagainya.  

Yang paling penting dalam aktifitas pelatihan & pengembangan adalah  memiliki tujuan yang jelas serta benar-benar dapat memenuhi kebutuhan keterampilan para anggota untuk mencapai target organisasi.


3. Kompensasi
Untuk perusahaan, kompensasi menjadi salah satu topik hangat dalam keseharian praktek SDM. Bisa dipahami karena hal ini berhubungan secara langsung dengan "dapur" karyawan. Dalam era persaingan global seperti sekarang, menentukan berapa (dan dalam bentuk apa) kompensasi menjadi tantangan yang cukup sulit.

Perusahaan dituntut efisien secara biaya untuk memastikan bisa berkompetisi dengan perusahaan lain, dilain pihak harus memastikan bahwa kompensasi yang diberikan cukup menarik sehingga talenta potensial tetap mau tinggal dalam perusahaan.

Fungsi kompensasi yang baik harus dapat memperhatikan tiga hal. Keadilan bagi karyawan (baik internal maupun eksternal), kemampuan perusahaan, dan peraturan perundangan yang berlaku.

Lalai dalam penentuan dan pelaksanaan kompensasi lazim berbuntut panjang.  Dibutuhkan kejelian, kesabaran, dan pengkajian yang mendalam untuk dapat mencapai suatu paket kompensasi yang efektif dan efisien.


4. Pengelolaan Hubungan Industrial
Keluhan karyawan yang tidak terkelola dengan baik menimbulkan demotivasi kerja, turunnya produktifitas, bahkan hingga demonstrasi tidak sehat yang bisa menghambat proses kerja. Memastikan komunikasi yang sehat terjalin antara karyawan dan perusahaan menjadi fungsi utama HRD dalam pengelolaan hubungan industrial.

Keluhan karyawan umumnya disebabkan karena peraturan yang tidak jelas, komunikasi yang buruk, kepemimpinan yang lemah atau minimnya pemahaman dalam praktek manajemen yang baik.

Hal ini bisa disiasati dengan memfasilitasi komunikasi formal anatara perusahan dengan perwakilan karyawan secara konsisten. Baik melalui penyusunan Perjanjian Kerja Bersama   / Peraturan Perusahaan, komunikasi bipartite atau tripartite, dan perangkat komunikasi lainnya yang bisa digunakan.


5. Manajemen Kinerja 
Dalam era modern ini, tuntutan suatu organisasi terus berkembang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penggunanya. Setiap insan di dalam organisasi diharapkan dapat fokus berkontribusi kepada tujuan organisasi.

Semakin besar organisasi berkembang semakin mudah kehilangan fokus terhadap target dan tujuan organisasi. HRD dalam fungsi manajemen kinerja, harus mampu memfasilitasi perusahaan untuk menyelaraskan target dari tingkat perusahaan hingga tingkat individu dalam organisasi.

Hal ini bisa dilakukan diantaranya dengan menjalankan proses penilaian kinerja yang berbasis kepada target perusahaan. Dengan ikut aktif dalam mendukung dan mengelola proses manajemen kinerja, HRD akan mendapatkan banyak sekali pandangan bermanfaat yang bisa diaplikasikan dalam fungsi HRD  lainnya. 


Sumur

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel