Semakin dekat bikin kita lupa berterima kasih bener ga sih? ini hasil penelitiannya
Wednesday, May 30, 2018
Seberapa sering sih Agan mengucapkan terima kasih ke sahabat agan? atau keluarga ? :hai
pasti Agan lebih sering mengucapkankan keorang lain kan?
Ayo ngaku...:wkwkwk
Ternyata menurut penelitian semakin dekat kita dengan seseorang, ternyata kita akan semakin jarang mengucapkan terima kasih.
Jadi ga perlu heran, ternyata peneliti aja bilang begitu. :matabelo
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
michaelheim /Shutterstock
Quote:
Mengucapkan terima kasih pada seseorang yang telah menolong atau memudahkan urusan Anda merupakan sikap menghargai pada orang lain karena telah membantu Anda. Cara tersebut juga dianggap dan dinilai sangat sopan.
Namun, tim periset internasional menemukan bahwa rasa terima kasih justru jarang terucap dalam lingkungan sosial dan keluarga yang benar-benar dekat.
Kesimpulan ini diungkapkan oleh peneliti dalam jurnal Royal Society Open Science. Ulasan tersebut membeberkan alasan mengapa orang jarang mengucapkan terima kasih kepada orang terdekat.
Hasil kesimpulan riset tersebut di atas didapatkan oleh peneliti lewat eksperimen sederhana.
Para periset memasang mikrofon di rumah keluarga dan tempat perkumpulan sukarelawan di sejumlah negara di dunia.
Mereka berhasil mendokumentasikan 1.057 percakapan yang menggambarkan interaksi sosial antar dua manusia atau lebih mengenai memberikan dan menawarkan bantuan.
Seluruh percakapan tersebut berasal dari lima negara di dunia dengan delapan bahasa yang berbeda-beda.
Para periset menganalisis bahwa orang jarang mengucapkan terima kasih pada anggota keluarga dan sahabat.
Selain itu, mereka juga menemukan, ada perbedaan signifikan antar masing-masing partisipan berdasarkan jenis bahasa. Jadi, mereka yang menggunakan bahasa Inggris cenderung mengucapkan terima kasih 14,5 persen lebih banyak.
Sementara itu, orang berbahasa Italia hanya 13,5 persen. Lalu, di beberapa negara asing lainnya ditemukan lebih sedikit, seperti misalnya, Polandia hanya dua persen.
Kemudian, pada partisipan yang menggunakan bahasa lain, rata-rata hanya mengucapkan terima kasih 5,5 persen dalam keseluruhan percakapan sehari-hari. Hasil riset ini, menurut peneliti, tidak mencerminkan sikap kasar dan tidak sopan pada keluarga, tetapi contoh standar dari konsep timbal balik. Maksudnya, ketika Anda meminta tolong pada keluarga, terutama yang sedarah, maka biasanya mereka memang akan memberikan bantuan. Situasi ini terjadi bisa setiap hari dan sangat sering. Peneliti menemukan bahwa dalam satu hari anggota keluarga meminta bantuan pada anggota keluarga lainnya rata-rata satu kali dalam1,5 menit.
Peneliti juga melihat bahwa ketika rasa terima kasih tidak diekspresikan, anggota keluarga yang memberikan bantuan tidak marah atau tersinggung. Argumen atau rasa keberatan, kata peneliti, baru terlihat dan terdengar ketika permintaan bantuan dibalas dengan kata "Tidak".
"Kebanyakan dari kita lahir dengan pengertian bahwa orang tua yang akan mengurus kita hingga besar. Kita menganggap itu sudah menjadi bagian utama kewajiban orang tua. Jadi, terbentuk sikap anak-anak berhak dibantu oleh orang tua sehingga mereka pun jarang sekali mengucapkan terima kasih pada ayah atau ibu," urai Christine Carter, Sosiolog. Oleh karena itu, Carter menganjurkan agar anak diajarkan menghargai bantuan orang sedari usia dini. Sebab, merasa memiliki hak untuk selalu dibantu, terutama kepada orang tua atau saudara, akan membuat anak cepat depresi ketika itu tidak terjadi. Sebaliknya, kemampuan menghargai dan terbiasa mengucapkan terima kasih menciptakan perasaan ikhlas sehingga mereka tetap kuat dalam hidup meski benar-benar sendiri. Dia menambahkan, mengajarkan anak untuk bersyukur dalam kehidupan sehari-hari juga efektif menumbuhkan perasaan menghargai sehingga mudah mengucapkan terima kasih dengan baik. "Biasakan untuk mengucapkan syukur dalam rutinitas keluarga, saat makan bersama, saat sebelum tidur, dan lain-lain," imbuhnya.
Dr Bernice Ledbetter, Practitioner Faculty of Organizational Theory and Management, di Pepperdine Graziadio School of Business and Management, di Los Angeles, Amerika Serikat, mengatakan, mampu mengekspresikan rasa terima kasih dan menghargai orang lain bisa membuka pandangan seseorang menjadi lebih luas sekaligus bijak.
Rasa terima kasih, kata Dr Ledbetter, tak melulu datang karena prestasi dan sukses, bisa juga dari hal-hal sederhana dalam keseharian. "Terbiasa dengan kebiasaan berterima kasih dan menghargai orang lain membuat kita juga mampu mengintropeksi diri mengenai segala hal yang terjadi di masa lalu. Anda mungkin tidak menyadari, hal ini juga bisa meningkatkan rasa percaya diri," pungkas Dr Ledbetter seperti dinukil Huffington Post.
Ternyata dengan mengucapkan terima kasih, kita dapat menciptakan perasaan iklas, sehingga dapat menjadikan diri kita kuat apa bila sendiri.
:cool
Selain itu dengan terbiasa mengucapkan terima kasih dapat meningkatkan percaya diri loh.
Banyak kan manfaat yang di berikan walau hanya kata "terima kasih"
Jadi jangan sungkan mengucapkan terima kasih ya, baik ke keluarga sendiri maupun orang lain.
:1thumbup
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :toast