Waw Mendukung Kerusakan Semen Rembang
Thursday, May 31, 2018
Keberadaan industri PT Semen Indonesia di Rembang (Semen Rembang), Jawa Tengah, itu merusak. Amat jelas otentisitas merusaknya. Semen Rembang penghancur.
Lalu ditolak? Harus dihentikan? Di setop operasionalnya? Jangan. Semen Rembang harus tetap melanjutkan perusakannya. Lho katanya Semen Rembang adalah industri yang vandalis?
Pokoknya negara tak boleh menghentikan beroperasinya Semen Rembang.
Semen Rembang itu merusak. Daya hancurnya tinggi. Pabrik itu merusak tatanan kemiskinan daerah yang selama ini membelenggu. Dulu: sebelum tahun 2010 Semen Rembang menancapkan kukunya, lima desa (Pasucen, Timbrangan, Kadiwono, Kajar, Tegaldowo) di sekitar industri itu hadir tingkat kemiskinannya mencapai 70-80 persen.
Semen Rembang merusak kondisi itu. Siap menyerap 2.267 tenaga kerja dari warga lima desa sekitarnya beroperasi. Bupati Rembang Abdul Hafidz pernah mengatakan, "Dulu warga desa lebih suka mencari pekerjaan ke luar negeri atau kota."
Yang menganggur dilibas Semen Rembang. Diberikan pekerjaan, diberdayakan. Ada yang kini menjadi operator mesin alat berat. Bahkan ibu-ibu bisa berjualan nasi dan lauk pauk di sekitar pabrik untuk makan karyawan.
Ada juga yang mengelola pesanan makanan untuk seremonial acara di pabrik Semen Rembang. Amat merusak Semen Rembang.
Lainnya yang dirusak Semen Rembang adalah kebodohan. Dengan cara memfasilitasi kelengkapan infrastruktur pendidikan, mulai dari PAUD sampai program Kejar Paket Ijazah SMP. Sehingga semua bisa menggapai cita-citanya.
Bantuan beasiswa dan perbaikan gedung sekolah jadi hal yang biasa dilakukan Semen Rembang untuk masa depan anak-anak desa.
Ingin dihantam dengan dalih lingkungan? Toh Semen Rembang memberikan akses air melalui pipanisasi dan embung yang memudahkan warga memperoleh air. Meminimalisir kekeringan. Sawah juga tetap hijau. Panen tetap berlangsung.
Semen Rembang itu merusak. Merusak struktur kelam yang selama ini berkawan di Rembang. >>SUMBER<<