1 JUNI, DEMOKRASI INDONESIA DAN PANCASILA ITU 5 BUKAN CUMAN 4
Friday, June 1, 2018
Lama ini ga pernah nulis lagi setelah bertahun-tahun hehehe..
Tapi di hari ini mumpung libur peringatan 1 Juni Hari Pancasila gw pingin nulis gan..
Oke, sekarang gw mau nulis tentang keresahan gw akan sistem demokrasi di Indonesia gan..
Ya Demokrasi 50%+1
Bagi gw pribadi gw sangat tidak setuju dengan sistem demokrasi 50%+1 dimanapun itu
Tentu ada beberapa alasan yang membuat gw ga setuju Sistem Demokrasi 50%+1
Tapi sebelum itu gw pingin cerita dikit tentang sejarah Sistem Pemerintahan Indonesia, dan gw pilih dr yg menurut gw paling bersejarah aja gan hehehe, dan gw bukan ahli sejarah jadi misalkan ada yang salah silahkan di kritik gan supaya bisa dikoreksi hehehe
1. Sistem Pemerintahan Majapahit
2. Sistem Pemerintahan Orde Lama
3. Sistem Pemerintahan Orde Baru
4. Sistem Reformasi 50%+1
Oke, Sekarang kita bahas kenapa gw ga suka Sistem Demokrasi 50%+1 yang Sekarang :
1. Kualitas Rakyat Indonesia belum Mumpuni
Gampangnya gini aja deh, Yang membuat Acara-Acara Ga berkualiatas di TV, Internet, Youtube, jadi TOP RATE Itu siapa? (Semoga Kaskus kaga hehehe)
Bayangkan Presidenmu dipilih oleh Voters yang mayoritas Votersnya membuat acara-acara ga berkualitas jadi TOP RATE
Terus yang akhirnya jadi TOP RATE itu ikut berkualitas ?
Sorry Bukannya gw ga percaya sama kalian, tapi gw ga percaya sama mereka hahaha
2. Tidak sesuai dengan pancasila dan UUD45 yang asli
Pendiri Bangsa kita ini pintar-pintar dan ikhlas-ikhlas (Kita semua pasti percaya akan itu), maka dari itu mereka telah berpikir sampai sejauh itu untuk mengekang demokrasi 50%+1, tapi setelah Reformasi ga tau deh gw harus ngomong apa, kita mengingkari Pancasila dan UUD45.
- Sila 4 tertulis : 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
Sudah jelas yang memilih Presiden sekarang perwakilan/semua orang pemilik KTP?
Menurut aturan UUD45 yang dulu yang saya tau loh ya, yang memilih Presiden itu harusnya MPR
Siapa itu MPR ?
1/3 Anggota DPR
1/3 Utusan Daerah
1/3 Utusan Golongan
Yang seharusnya dipikirkan sekarang adalah siapa sih utusan Golongan? FPI, MUI, NU, Muhamadiah, PGI, MA, KPK, Polri, TNI, Persatuan Artis, KPAI, Majelis lucu, Kaskuser, dlll
Itu yang harus dipikirkan oleh DPR, KPU, dkk untuk membuat undang-undangnya, supaya semua golongan juga punya utusan untuk musyawarah mufakat.
Mungkin Pendiri Bangsa kita disana becanda ini diantara mereka, "Masa sih kualitas suara kita sekarang setara dengan kualitas cicit-cicit alay umur 17?" ahahahha
3. Gw secara pribadi tidak percaya dengan Slogan Suara Rakyat = Suara Tuhan
Terakhir saya tutup dengan sebuah kisah yang diambil dari kisah Yesus / Nabi Isa versi Kristiani/Alkitab. Jadi Buat yang protes nanti silahkan di baca dulu kisahnya karena kisahnya sangat cocok dengan kondisi bangsa ini sekarang.
Pada Saat-saat sebelum Yesus Disalib, Yesus Disidang Oleh Pontius Pilatus Hakim Agung Jaman itu, dan saat itu Pontius Pilatus tidak menemukan Kesalahan Yesus Sehingga Pontius Pilatus Bertanya kepada rakyat dan rakyat berkata "Salibkan Dia" Maka dari itu Pontius Pilatus mencuci tangannya dan menghukum Yesus dengan Hukuman Mati di Salib .
Point yang diambil.
Demokrasi Indonesia Sekarang Sudah seperti Demokrasi Jaman Pontius Pilatus Dimana tidak dilihat Benar dan Salah... Tetapi Yang dilihat adalah Suara Terbanyak dan Kepentingan Jabatan Publik
Tapi di hari ini mumpung libur peringatan 1 Juni Hari Pancasila gw pingin nulis gan..
Oke, sekarang gw mau nulis tentang keresahan gw akan sistem demokrasi di Indonesia gan..
Ya Demokrasi 50%+1
Bagi gw pribadi gw sangat tidak setuju dengan sistem demokrasi 50%+1 dimanapun itu
Tentu ada beberapa alasan yang membuat gw ga setuju Sistem Demokrasi 50%+1
Tapi sebelum itu gw pingin cerita dikit tentang sejarah Sistem Pemerintahan Indonesia, dan gw pilih dr yg menurut gw paling bersejarah aja gan hehehe, dan gw bukan ahli sejarah jadi misalkan ada yang salah silahkan di kritik gan supaya bisa dikoreksi hehehe
1. Sistem Pemerintahan Majapahit
Spoiler for 1. Sistem Pemerintahan Majapahit:
2. Sistem Pemerintahan Orde Lama
Spoiler for 2. Sistem Pemerintahan Era Soekarno:
3. Sistem Pemerintahan Orde Baru
Spoiler for 2. Sistem Pemerintahan Orde Lama:
4. Sistem Reformasi 50%+1
Spoiler for 4. Sistem Reformasi:
Oke, Sekarang kita bahas kenapa gw ga suka Sistem Demokrasi 50%+1 yang Sekarang :
1. Kualitas Rakyat Indonesia belum Mumpuni
Gampangnya gini aja deh, Yang membuat Acara-Acara Ga berkualiatas di TV, Internet, Youtube, jadi TOP RATE Itu siapa? (Semoga Kaskus kaga hehehe)
Bayangkan Presidenmu dipilih oleh Voters yang mayoritas Votersnya membuat acara-acara ga berkualitas jadi TOP RATE
Terus yang akhirnya jadi TOP RATE itu ikut berkualitas ?
Sorry Bukannya gw ga percaya sama kalian, tapi gw ga percaya sama mereka hahaha
2. Tidak sesuai dengan pancasila dan UUD45 yang asli
Pendiri Bangsa kita ini pintar-pintar dan ikhlas-ikhlas (Kita semua pasti percaya akan itu), maka dari itu mereka telah berpikir sampai sejauh itu untuk mengekang demokrasi 50%+1, tapi setelah Reformasi ga tau deh gw harus ngomong apa, kita mengingkari Pancasila dan UUD45.
- Sila 4 tertulis : 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
Sudah jelas yang memilih Presiden sekarang perwakilan/semua orang pemilik KTP?
Menurut aturan UUD45 yang dulu yang saya tau loh ya, yang memilih Presiden itu harusnya MPR
Siapa itu MPR ?
1/3 Anggota DPR
1/3 Utusan Daerah
1/3 Utusan Golongan
Yang seharusnya dipikirkan sekarang adalah siapa sih utusan Golongan? FPI, MUI, NU, Muhamadiah, PGI, MA, KPK, Polri, TNI, Persatuan Artis, KPAI, Majelis lucu, Kaskuser, dlll
Itu yang harus dipikirkan oleh DPR, KPU, dkk untuk membuat undang-undangnya, supaya semua golongan juga punya utusan untuk musyawarah mufakat.
Mungkin Pendiri Bangsa kita disana becanda ini diantara mereka, "Masa sih kualitas suara kita sekarang setara dengan kualitas cicit-cicit alay umur 17?" ahahahha
3. Gw secara pribadi tidak percaya dengan Slogan Suara Rakyat = Suara Tuhan
Terakhir saya tutup dengan sebuah kisah yang diambil dari kisah Yesus / Nabi Isa versi Kristiani/Alkitab. Jadi Buat yang protes nanti silahkan di baca dulu kisahnya karena kisahnya sangat cocok dengan kondisi bangsa ini sekarang.
Pada Saat-saat sebelum Yesus Disalib, Yesus Disidang Oleh Pontius Pilatus Hakim Agung Jaman itu, dan saat itu Pontius Pilatus tidak menemukan Kesalahan Yesus Sehingga Pontius Pilatus Bertanya kepada rakyat dan rakyat berkata "Salibkan Dia" Maka dari itu Pontius Pilatus mencuci tangannya dan menghukum Yesus dengan Hukuman Mati di Salib .
Point yang diambil.
Demokrasi Indonesia Sekarang Sudah seperti Demokrasi Jaman Pontius Pilatus Dimana tidak dilihat Benar dan Salah... Tetapi Yang dilihat adalah Suara Terbanyak dan Kepentingan Jabatan Publik