Apakah laki-laki yang rajin olahraga bakal memiliki anak cerdas
Friday, June 8, 2018

Banyak olahraga bikin badan kita sehat dan bugar. Gak cuma itu, olahraga menurut penelitian ternyata bisa bikin otak kita semakin cerdas dan mantepnya lagi bisa menurun ke anak kita nanti juga loh gan
:cystg
Spoiler for Gambar:

Ilustrasi ayah dan anak bermain bola | Lolopo /Shutterstock
Quote:
Sebuah studi menganalisis hubungan antara lelaki yang hobi olahraga terhadap kecerdasan anak-anaknya kelak. Hasil studi berdasarkan eksperimen terhadap tikus jantan tersebut memperlihatkan bahwa olahraga mengubah kerja otak sampai dengan memengaruhi tingkat kecerdasan anak.
Temuan ini semakin menguatkan efek positif olahraga atau kegiatan fisik terhadap aktivitas otak. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa efek tersebut bisa diturunkan kepada anak, meskipun sang ayah baru memulai rajin olahraga saat usia dewasa.
Manfaat olahraga terhadap keberlangsungan hidup manusia bukan kali ini saja diangkat sebagai pembahasan. Sudah banyak informasi, kajian, dan makalah yang menjelaskan secara rinci manfaat olahraga pada tubuh manusia. Salah satunya adalah menguatkan melancarkan peredaran darah menuju saraf antara neuron (otak) dan hipokampus.
Hipokampus adalah komponen utama dari otak yang dimiliki manusia dan berperan sangat penting dalam konsolidasi informasi dari ingatan jangka pendek hingga jangka panjang. Selain itu, juga berfungsi untuk navigasi spasial.
Hubungan yang baik antara saraf otak dan hipokampus secara umum membuat ingatan semakin tajam dan meningkatkan kecerdasan.
Studi yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan asal Jerman mengindikasikan bahwa olahraga bisa memengaruhi hubungan saraf otak sampai dengan keturunan pertama.
Faktor dan kebiasaan yang bisa diturunkan kepada anak dikenal dengan istilah epigenetik.
Peneliti tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai gaya hidup orang tua yang memengaruhi anak-anak mereka di waktu mendatang. Salah satunya adalah apakah orang tua yang aktif berolahraga memiliki anak-anak yang cerdas?
Sejumlah ilmuwan dari German Center for Neurodegenerative Diseases di Gottingen, Jerman, dan sejumlah institusi ilmiah lainnya menganalisis serta melakukan sejumlah eksperimen untuk membuktikan hubungan antara laki-laki yang hobi olahraga pada tingkat kecerdasan anak-anak mereka.
Peneliti menggunakan sepasang tikus jantan yang memiliki rangkaian gen yang identik. Seiring waktu tubuh kedua tikus mengalami perubahan akibat perilaku dan kebiasaan yang mereka lakukan selama hidup.
Sepasang tikus ini diatur hidup dalam kandang. Satu tikus mendapatkan kandang lengkap dengan mainan roda putar dan tangga untuk menstimulasi kebugaran tubuh serta otak. Lalu, tikus lainnya hidup dalam kandang tanpa permainan latihan fisik.
Kemudian, setelah 10 minggu, peneliti menganalisis kondisi otak masing-masing tikus. Mereka menemukan bahwa tikus yang aktif memiliki hubungan saraf otak yang kuat ketimbang tikus yang tidak aktif. Selain itu, tikus yang aktif tersebut juga memiliki performa uji kemampuan kognitif yang bagus.
Hal menarik terjadi ketika tikus aktif ini kimpoi dengan tikus betina yang tidak aktif. Ternyata, anak-anak yang dihasilkan dari perkimpoian tersebut adalah bayi tikus dengan kekuatan hipokampus yang sangat baik ketimbang anak-anak dari perkimpoian tikus jantan dan tikus betina tidak aktif.
Anak tikus dari tikus jantan aktif, menurut hasil penelitian, memperlihatkan kemampuan belajar yang baik daripada anak dari tikus jantan yang tidak aktif.
Para peneliti pun merangkum bahwa kualitas sperma ayah memang benar dipengaruhi oleh gaya hidup. Hal tersebut pun juga bisa memiliki dampak yang sangat besar dengan tingkat kecerdasan anak.
Peneliti menemukan bahwa anak tikus dari tikus jantan yang aktif memiliki molekul kecil dalam gen, microRNA, yang terhubung kuat dan sehat ke sel-sel dalam otak.
Andre Fischer, seorang profesor dan ketua penelitian mengatakan bahwa kegiatan fisik yang baik dari seseorang bisa memengaruhi keturunannya, baik secara perkembangan otak dan pikiran.
"Kami yakin adanya peningkatan level microRNA memberikan pengaruh, meski sedikit, dalam otak untuk mengembangkan rangkaian manfaat positif," jelas Fischer.
Namun, para peneliti menambahkan bahwa hasil eksperimen yang dilakukan pada hewan percobaan tak selalu memperlihatkan kesimpulan serupa terhadap manusia.
Peneliti berharap bahwa hasil percobaannya ini bisa menjadi pemicu untuk melakukan eksperimen yang sama terhadap manusia.
Tujuannya, tentu saja untuk mendorong manusia memilih gaya hidup yang lebih baik agar memberikan dampak positif pada keturunannya kelak.
Manfaat olahraga terhadap keberlangsungan hidup manusia bukan kali ini saja diangkat sebagai pembahasan. Sudah banyak informasi, kajian, dan makalah yang menjelaskan secara rinci manfaat olahraga pada tubuh manusia. Salah satunya adalah menguatkan melancarkan peredaran darah menuju saraf antara neuron (otak) dan hipokampus.
Hipokampus adalah komponen utama dari otak yang dimiliki manusia dan berperan sangat penting dalam konsolidasi informasi dari ingatan jangka pendek hingga jangka panjang. Selain itu, juga berfungsi untuk navigasi spasial.
Hubungan yang baik antara saraf otak dan hipokampus secara umum membuat ingatan semakin tajam dan meningkatkan kecerdasan.
Studi yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan asal Jerman mengindikasikan bahwa olahraga bisa memengaruhi hubungan saraf otak sampai dengan keturunan pertama.
Faktor dan kebiasaan yang bisa diturunkan kepada anak dikenal dengan istilah epigenetik.
Peneliti tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai gaya hidup orang tua yang memengaruhi anak-anak mereka di waktu mendatang. Salah satunya adalah apakah orang tua yang aktif berolahraga memiliki anak-anak yang cerdas?
Sejumlah ilmuwan dari German Center for Neurodegenerative Diseases di Gottingen, Jerman, dan sejumlah institusi ilmiah lainnya menganalisis serta melakukan sejumlah eksperimen untuk membuktikan hubungan antara laki-laki yang hobi olahraga pada tingkat kecerdasan anak-anak mereka.
Peneliti menggunakan sepasang tikus jantan yang memiliki rangkaian gen yang identik. Seiring waktu tubuh kedua tikus mengalami perubahan akibat perilaku dan kebiasaan yang mereka lakukan selama hidup.
Sepasang tikus ini diatur hidup dalam kandang. Satu tikus mendapatkan kandang lengkap dengan mainan roda putar dan tangga untuk menstimulasi kebugaran tubuh serta otak. Lalu, tikus lainnya hidup dalam kandang tanpa permainan latihan fisik.
Kemudian, setelah 10 minggu, peneliti menganalisis kondisi otak masing-masing tikus. Mereka menemukan bahwa tikus yang aktif memiliki hubungan saraf otak yang kuat ketimbang tikus yang tidak aktif. Selain itu, tikus yang aktif tersebut juga memiliki performa uji kemampuan kognitif yang bagus.
Hal menarik terjadi ketika tikus aktif ini kimpoi dengan tikus betina yang tidak aktif. Ternyata, anak-anak yang dihasilkan dari perkimpoian tersebut adalah bayi tikus dengan kekuatan hipokampus yang sangat baik ketimbang anak-anak dari perkimpoian tikus jantan dan tikus betina tidak aktif.
Anak tikus dari tikus jantan aktif, menurut hasil penelitian, memperlihatkan kemampuan belajar yang baik daripada anak dari tikus jantan yang tidak aktif.
Para peneliti pun merangkum bahwa kualitas sperma ayah memang benar dipengaruhi oleh gaya hidup. Hal tersebut pun juga bisa memiliki dampak yang sangat besar dengan tingkat kecerdasan anak.
Peneliti menemukan bahwa anak tikus dari tikus jantan yang aktif memiliki molekul kecil dalam gen, microRNA, yang terhubung kuat dan sehat ke sel-sel dalam otak.
Andre Fischer, seorang profesor dan ketua penelitian mengatakan bahwa kegiatan fisik yang baik dari seseorang bisa memengaruhi keturunannya, baik secara perkembangan otak dan pikiran.
"Kami yakin adanya peningkatan level microRNA memberikan pengaruh, meski sedikit, dalam otak untuk mengembangkan rangkaian manfaat positif," jelas Fischer.
Namun, para peneliti menambahkan bahwa hasil eksperimen yang dilakukan pada hewan percobaan tak selalu memperlihatkan kesimpulan serupa terhadap manusia.
Peneliti berharap bahwa hasil percobaannya ini bisa menjadi pemicu untuk melakukan eksperimen yang sama terhadap manusia.
Tujuannya, tentu saja untuk mendorong manusia memilih gaya hidup yang lebih baik agar memberikan dampak positif pada keturunannya kelak.
Walau baru dicoba ke hewan, penelitian ini diharapkan juga bisa berlaku pada manusia nantinya.
Jadi gak cuma punya badan yang sehat, kita juga bakal punya anak yang cerdas nantinya.
:2thumbup
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini :cystg
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :toast
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :toast
SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan:thumbup:thumbup
Ban kurang angin? Hati-hati jangan dianggap remeh gan !
Tangan agan sering gemeter sendiri? munkin ini penyebabnya
Jakcloth tanpa panggung musik ? Tetep sekut kok gan !
8 Sisa evolusi di tubuh manusia
Kue Lebaran? Daripada beli, bikin aja yuk !
Selain mengurani ngantuk, ini loh manfaat lain dari minum kopi bagi tubuh
Ente Gamers? Wajib punya hape ini gan !
Generasi muda terancam tuli karena ponsel dan headphone
Pengen jadi asisten pribadi Konglomerat? Gini gan caranya...
Hati-Hati Dalam Menambal Ban Tubles Gan!
Ban kurang angin? Hati-hati jangan dianggap remeh gan !
Tangan agan sering gemeter sendiri? munkin ini penyebabnya
Jakcloth tanpa panggung musik ? Tetep sekut kok gan !
8 Sisa evolusi di tubuh manusia
Kue Lebaran? Daripada beli, bikin aja yuk !
Selain mengurani ngantuk, ini loh manfaat lain dari minum kopi bagi tubuh
Ente Gamers? Wajib punya hape ini gan !
Generasi muda terancam tuli karena ponsel dan headphone
Pengen jadi asisten pribadi Konglomerat? Gini gan caranya...
Hati-Hati Dalam Menambal Ban Tubles Gan!
