Dengan situasi seperti sekarang, lebih baik mana? Beli, bangun atau sewa rumah?
Thursday, June 28, 2018
HALO AGAN SISTA KASKUSER
:hai
Tempat tinggal merupakan kebutuhan primer. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut bisa ditempuh 3 macam cara; membeli rumah yang sudah jadi, membangun sendiri, atau sewa rumah alias mengontrak. Cara mana ya, yang lebih murah dan menguntungkan? Simak thread ini sampai selesai, gan.
Membeli Rumah Jadi
Secara umum, membeli rumah jadi sebenarnya lebih murah dan mudah. Agan tidak perlu sabar menunggu rumah selesai dibangun dan mengecek pengerjaannya. Bahkan jika tidak memiliki cukup uang untuk membelinya langsung, agan bisa mencicilnya. Apalagi sekarang banyak sekali bank yang bekerja sama dengan developer perumahan untuk menyediakan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Selain itu, agan juga tidak akan diribetkan dengan urusan tanah dan lingkungan sekitarnya. Rata-rata developer sudah mengkondisikan lingkungan sekitar agar nyaman ditempati. Biasanya juga sudah dilengkapi dengan fasilitas tempat ibadah, mini/super market, taman bermain, pusat olahraga dan fasilitas umum lainnya. Belum lagi sistem keamanan yang mereka tawarkan dengan one gate system di mana akses keluar-masuk hanya terdiri dari satu gerbang dan dijaga ketat.
Kekurangannya, rumah yang dibangun oleh developer memiliki bentuk dan desain yang seragam. Jadi, jika menginginkan desain yang berbeda, agan perlu biaya lebih untuk renovasi.
Selain itu, meskipun terkesan mudah, kenyataannya jika tidak teliti mengecek bangunan, agan bisa mendapatkan rumah dengan kualitas yang tidak baik. Tidak seperti membangun rumah sendiri di mana agan bisa melihat dan mengontrol langsung proses pengerjaannya. Ada juga lho, developer nakal yang menggunakan bahan kualitas rendah berharga murah demi mengakali biaya pembangunan.
Membangun Rumah
Kalo agan adalah seorang yang idealis dan kreatif, membangun rumah sendiri bisa mewujudkan hunian impian sesuai keinginan. Agan bisa memiliki rumah dengan ukuran, denah ruangan, hingga style yang sesuai dengan keinginan agan. Agan juga bisa memilih bahan-bahan bangunan dengan kualitas terbaik biar rumah terasa nyaman, memuaskan, dan terhindar dari kerusakan akibat kualitas bahan yang asal-asalan.
Kekurangannya, membangun rumah sendiri mewajibkan agan memiliki tanah. Iya dong, kalo gak ada tanah, mau bangun di mana? Tapi, untuk tempat tinggal yang nyaman, tentunya ada faktor lain yang harus dipertimbangkan. Lokasi tanah dan kondisi sosial di sekitarnya akan mempengaruhi kenyamanan agan nantinya. Bagus kalo tanahnya berlokasi di tempat yang strategis dan lingkungan sosialnya positif. Coba kalo tanahnya berlokasi di tempat terpencil dan sepi, duh agak kurang cocok untuk hunian keluarga yang nyaman. Masalahnya, harga tanah di lokasi dan lingkungan yang bagus pasti tidak murah.
Setelah memiliki tanah, agan juga harus memastikan surat tanah, IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan legalitas lainnya lengkap. Beda jika agan membeli rumah yang sudah jadi, tinggal cek rumah, lalu serah terima surat-surat.
Tinggal di rumah hasil rancangan sendiri memang memuaskan, tapi merancang rumah tidaklah sederhana, kecuali jika agan berkecimpung dalam dunia arsitektur. Selain menentukan desain, agan juga harus menetapkan biaya, memastikan biayanya cukup, memilih jenis material yang cocok, merekrut pekerja yang kompeten, dan lainnya. Salah perencanaan, bisa-bisa rumah impian agan malah gagal dan mengecewakan. Untuk menghindari kegagalan, agan bisa merancang dan merencanakan pembangunan rumah dengan mengandalkan bantuan arsitek atau kontraktor.
Agan juga bisa menggunakan internet untuk mengetahui berbagai informasi seputar membangun rumah. Mulai dari inspirasi, ide, tutorial, kontak arsitek, hingga kalkulator biaya pembangunan rumah. Misalnya website www.solusiholcim.com yang juga memiliki fitur simulasi pembiayaan rumah. So, agan bisa menghitung dan memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah sendiri.
Satu kekurangan yang pasti ada dalam pembangunan rumah sendiri adalah butuh waktu. Jadi, agan harus sabar menunggunya selesai.
Sewa Rumah
Sewa rumah alias ngontrak juga bisa jadi pilihan. Bedanya dengan 2 pilihan di atas, rumah ini gak bisa jadi milik agan. Kelebihannya, sewa rumah jelas lebih murah ketimbang mengeluarkan biaya untuk membeli rumah jadi atau membangunnya. Selain itu, jika tiba-tiba agan merasa tidak cocok dengan rumah tersebut, bisa saja agan mencari rumah baru dan pindah. Coba kalo udah punya rumah sendiri, terus tiba-tiba ngerasa gak cocok, meninggalkan rumah (mungkin menjualnya dulu) dan mencari rumah baru akan lebih rumit urusannya. Sayang pula.
Kekurangannya, agan tidak memiliki rumah. Ya namanya juga sewa. Jadi, gak ada harta atau investasi buat masa depan gitu. Selain itu, agan juga terikat peraturan si pemilik rumah. Biasanya pemilik rumah menetapkan peraturan seperti tidak boleh memodifikasi bangunan (mengganti cat, menambah ruangan, mengubah lantai, dll), menyewa minimal 1 tahun (kalo 6 bulan terus gak betah dan mau ninggalin, uang gak kembali), dll. Bukan gak mungkin juga jika suatu saat sang pemilik berniat menggunakan rumah tersebut, maka agan akan 'diusir'.
Begitulah kira-kira gambaran kelebihan dan kekurangan membangun rumah sendiri versus membeli rumah jadi dan menyewa rumah. Ya balik lagi ke kondisi dan kebutuhan masing-masing. Kalo agan-agan lebih tertarik mana, membangun sendiri atau beli yang sudah jadi? Atau sewa rumah? Atau agan sudah memiliki rumah sendiri? Coba share dong pengalamannya.
Terima kasih buat agan dan sista yang udah berkunjung ke mari
:nyepi
:hai
Tempat tinggal merupakan kebutuhan primer. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut bisa ditempuh 3 macam cara; membeli rumah yang sudah jadi, membangun sendiri, atau sewa rumah alias mengontrak. Cara mana ya, yang lebih murah dan menguntungkan? Simak thread ini sampai selesai, gan.
Membeli Rumah Jadi
Secara umum, membeli rumah jadi sebenarnya lebih murah dan mudah. Agan tidak perlu sabar menunggu rumah selesai dibangun dan mengecek pengerjaannya. Bahkan jika tidak memiliki cukup uang untuk membelinya langsung, agan bisa mencicilnya. Apalagi sekarang banyak sekali bank yang bekerja sama dengan developer perumahan untuk menyediakan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Selain itu, agan juga tidak akan diribetkan dengan urusan tanah dan lingkungan sekitarnya. Rata-rata developer sudah mengkondisikan lingkungan sekitar agar nyaman ditempati. Biasanya juga sudah dilengkapi dengan fasilitas tempat ibadah, mini/super market, taman bermain, pusat olahraga dan fasilitas umum lainnya. Belum lagi sistem keamanan yang mereka tawarkan dengan one gate system di mana akses keluar-masuk hanya terdiri dari satu gerbang dan dijaga ketat.
Kekurangannya, rumah yang dibangun oleh developer memiliki bentuk dan desain yang seragam. Jadi, jika menginginkan desain yang berbeda, agan perlu biaya lebih untuk renovasi.
Selain itu, meskipun terkesan mudah, kenyataannya jika tidak teliti mengecek bangunan, agan bisa mendapatkan rumah dengan kualitas yang tidak baik. Tidak seperti membangun rumah sendiri di mana agan bisa melihat dan mengontrol langsung proses pengerjaannya. Ada juga lho, developer nakal yang menggunakan bahan kualitas rendah berharga murah demi mengakali biaya pembangunan.
Membangun Rumah
Kalo agan adalah seorang yang idealis dan kreatif, membangun rumah sendiri bisa mewujudkan hunian impian sesuai keinginan. Agan bisa memiliki rumah dengan ukuran, denah ruangan, hingga style yang sesuai dengan keinginan agan. Agan juga bisa memilih bahan-bahan bangunan dengan kualitas terbaik biar rumah terasa nyaman, memuaskan, dan terhindar dari kerusakan akibat kualitas bahan yang asal-asalan.
Kekurangannya, membangun rumah sendiri mewajibkan agan memiliki tanah. Iya dong, kalo gak ada tanah, mau bangun di mana? Tapi, untuk tempat tinggal yang nyaman, tentunya ada faktor lain yang harus dipertimbangkan. Lokasi tanah dan kondisi sosial di sekitarnya akan mempengaruhi kenyamanan agan nantinya. Bagus kalo tanahnya berlokasi di tempat yang strategis dan lingkungan sosialnya positif. Coba kalo tanahnya berlokasi di tempat terpencil dan sepi, duh agak kurang cocok untuk hunian keluarga yang nyaman. Masalahnya, harga tanah di lokasi dan lingkungan yang bagus pasti tidak murah.
Setelah memiliki tanah, agan juga harus memastikan surat tanah, IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan legalitas lainnya lengkap. Beda jika agan membeli rumah yang sudah jadi, tinggal cek rumah, lalu serah terima surat-surat.
Tinggal di rumah hasil rancangan sendiri memang memuaskan, tapi merancang rumah tidaklah sederhana, kecuali jika agan berkecimpung dalam dunia arsitektur. Selain menentukan desain, agan juga harus menetapkan biaya, memastikan biayanya cukup, memilih jenis material yang cocok, merekrut pekerja yang kompeten, dan lainnya. Salah perencanaan, bisa-bisa rumah impian agan malah gagal dan mengecewakan. Untuk menghindari kegagalan, agan bisa merancang dan merencanakan pembangunan rumah dengan mengandalkan bantuan arsitek atau kontraktor.
Agan juga bisa menggunakan internet untuk mengetahui berbagai informasi seputar membangun rumah. Mulai dari inspirasi, ide, tutorial, kontak arsitek, hingga kalkulator biaya pembangunan rumah. Misalnya website www.solusiholcim.com yang juga memiliki fitur simulasi pembiayaan rumah. So, agan bisa menghitung dan memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah sendiri.
Satu kekurangan yang pasti ada dalam pembangunan rumah sendiri adalah butuh waktu. Jadi, agan harus sabar menunggunya selesai.
Sewa Rumah
Sewa rumah alias ngontrak juga bisa jadi pilihan. Bedanya dengan 2 pilihan di atas, rumah ini gak bisa jadi milik agan. Kelebihannya, sewa rumah jelas lebih murah ketimbang mengeluarkan biaya untuk membeli rumah jadi atau membangunnya. Selain itu, jika tiba-tiba agan merasa tidak cocok dengan rumah tersebut, bisa saja agan mencari rumah baru dan pindah. Coba kalo udah punya rumah sendiri, terus tiba-tiba ngerasa gak cocok, meninggalkan rumah (mungkin menjualnya dulu) dan mencari rumah baru akan lebih rumit urusannya. Sayang pula.
Kekurangannya, agan tidak memiliki rumah. Ya namanya juga sewa. Jadi, gak ada harta atau investasi buat masa depan gitu. Selain itu, agan juga terikat peraturan si pemilik rumah. Biasanya pemilik rumah menetapkan peraturan seperti tidak boleh memodifikasi bangunan (mengganti cat, menambah ruangan, mengubah lantai, dll), menyewa minimal 1 tahun (kalo 6 bulan terus gak betah dan mau ninggalin, uang gak kembali), dll. Bukan gak mungkin juga jika suatu saat sang pemilik berniat menggunakan rumah tersebut, maka agan akan 'diusir'.
Begitulah kira-kira gambaran kelebihan dan kekurangan membangun rumah sendiri versus membeli rumah jadi dan menyewa rumah. Ya balik lagi ke kondisi dan kebutuhan masing-masing. Kalo agan-agan lebih tertarik mana, membangun sendiri atau beli yang sudah jadi? Atau sewa rumah? Atau agan sudah memiliki rumah sendiri? Coba share dong pengalamannya.
Terima kasih buat agan dan sista yang udah berkunjung ke mari
:nyepi