Dipromosikan Medsos, Dagangan Dua Anak Ini Jadi Laris Manis



Belakangan ini, Grup FB Lokal seperti Seputar Berita Kalimantan, Habar Banua 6+, Pecinta Abah Guru Sekumpul, maupun perorangan ramai memposting foto 2 orang anak penjual "Kue Donat" yang ada di Martapura, Kabupaten Banjar. Postingan tersebut disertai caption yang menghimbau kepada masyarakat yang melihat anak tersebut berjualan, agar membeli barang dagangannya. Alasannya, anak yang pertama adalah anak kurang mampu yang membantu ibunya mencari nafkah, sedangkan bapaknya sedang sakit. Dan anak yang kedua adalah anak yatim.

Sebagai contoh, Akun Shina Arifa menulis di Grup Seputar Berita Kalimantan:



"Bila ada kawan-kawan yang melihat adik ini berjualan di Martapura wilayah Sekumpul, Tanjung Rema dan sekitarnya, tolong banget agar sudi membeli jualannya. Adik ini berjualan donat untuk membantu ibunya, karena bapaknya sedang sakit.

Dalam foto tersebut terlihat seorang anak berpeci putih berjualan donat. Umurnya kira-kira 7 tahun, bersama adiknya yang berusia sekitar 5 tahun. Ane sendiri belum pernah melihat anak ini, karena tempat berjualannya selalu berpindah-pindah, sehingga tidak punya infomasi yang detil tentang anak tersebut. Namun dari informasi lain, katanya jualan anak itu setiap hari hampir selalu habis terjual.

Sementara anak yang kedua, tempat berjualannya menetap di Jalan Sekumpul Martapura, di depan rumah Habib Abdullah. Ane sering melihat anak ini dan sempat mengambil fotonya. Ia juga sering dipromosikan di media sosial. Misalnya Akun Dewi menulis:



"Tadi arah ke Sekumpul, melihat adik ini jualan donat. Kalau hari hujan, dia memakai payung. Kalau teman-teman melihatnya, tolong dibeli donat jualannya. Harganya 7 ribu sekotak (2 biji)."

Dalam pengamatan Ane, anak ini selalu pakai peci putih, baju koko, dan sarung. Sebuah payung dan sebuah keranjang kecil yang berisi donat jualannya. Menurut informasi, anak ini duduk di kelas IV SD Islam Sekumpul, dan tinggal di kawasan Sekumpul Martapura. Ia adalah anak yatim karena bapaknya telah wafat. Ibunya membikin donat dan ia menjualnya mulai sekitar pukul 16.00 – 17 WITA pada tempat yang sama setiap hari.

Sama seperti anak yang pertama, jualannya juga hampir selalu habis setiap hari, yang mungkin karena banyak yang mempromosikannya melalui media sosial tersebut, selain karena memang donatnya rasanya cukup enak untuk disantap, dan harganya cukup terjangkau. Di samping itu, sebagian pembeli juga ada yang tidak mengambil uang kembaliannya, atau hanya memberinya uang tanpa membeli donat jualannya.

Semoga aja solidaritas sosial selalu tertanam di hati masyarakat untuk membantu mereka yang kurang mampu.(*)
Spoiler for Referensi:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel