“Juru Belok”, Pekerjaan Baru Saingan Juru Parkir?



Sebagai "Penulis Jalanan", Ane sangat suka memperhatikan peristiwa-peristiwa yang dijumpai sepanjang jalan yang Ane lewati, dan tidak lupa mengambil fotonya jika kondisi memungkinkan. Lalu menggubah kejadian itu menjadi sebuah cerita atau berita.

Dan peristiwa terkini yang Ane temui di jalanan adalah adanya "Juru Belok". Ane tidak tahu pasti apa istilahnya. Ane sebut saja "Juru Belok" sebagai nama bagi orang yang secara sukarela bekerja mengatur lalu lintas pada setiap belokan atau tikungan jalan. Ane pikir, lebih tepat disebut "Juru Belok" ketimbang "Juru Tikung" yang bisa mengandung makna konotasi yang negatif. :D

Yup, dalam penglihatan Ane, Juru Belok ini hampir ada pada setiap belokan jalan, terutama di sepanjang Jalan A. Yani Martapura – Banjarmasin.

Hanya dengan bermodal sebuah peluit dan tongkat lampu berwarna merah, mereka dengan ikhlas membantu aparat kepolisian dalam mengatur arus lalu lintas.

Dalam pengamatan Ane, meski mereka tidak meminta dan tidak menentukan tarif seperti Juru Parkir, namun kebanyakan pengendara mobil selalu memberikan uang tips atas jasa mereka "menghentikan mobil dari depan", sehingga mobil yang ingin berbelok bisa berjalan dengan aman dan lancar. Nominalnya sih bervariasi, dari 2000, bahkan ada yang lebih. Sebagian pengendara motor juda ada yang melakukan itu, kecuali Ane yang sampai saat ini belum pernah "menghargai" jasa mereka itu dengan materi. :D

Sebenarnya Ane belum sempat melakukan wawancara dengan mereka tentang jumlah pendapatannya perhari. Namun berdasarkan dugaan Ane, sepertinya penghasilan per hari Juru Belok itu bisa lebih besar dari Juru Parkir pada tempat yang tidak terlalu ramai seperti warung, apotek, toko dan sejenisnya. Selain itu, jumlah pengunjung pada tempat parkir itu, setiap hari fluktuatif, kadang banyak dan kadang sepi. Sedangkan jumlah pengendara mobil setiap hari rata-rata jumlahnya relatif stabil.

Anggap saja dalam satu hari ada 100 mobil yang berbelok di sana, dan hanya 50 pengemudi yang memberikan uang tips sebesar Rp.2.000,- maka penghasilan mereka sudah mencapai Rp.100.000,- Atas dasar asumsi besarnya pendapatan Juru Belok inilah Ane menduga yang menjadi maraknya Juru Belok tersebut hampir pada setiap belokan jalan. Di samping itu, pekerjaannya juga tidak terlalu berat. Ane lihat, kalau jalanan lagi sepi, mereka dapat duduk santai di tepi atau di median jalan, meski mereka juga punya risiko, seperti tertabrak kendaraan, dan semoga saja hal ini tidak terjadi.

Ah, andai saja Ane tidak malu kalo Mantan melihat Ane bekerja sebagai "Juru Belok" ini, tentu Ane akan melakukannya. :D Bisa turun reputase Ane, apalagi kalo sampai dia ngambil foto Ane sedang niup peluit, lalu diuplodnya di akun media sosialnya. :D :D :D
***
Nah itulah yang terjadi di tempat Ane. Lalu bijimane di tempat GanSis semua?(*)
Spoiler for Referensi:

Quote:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel