Kantong Plastik, Dibenci Namun Diminati (Bagian 1)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.




Saat ini, tanpa mengenal siapa penggunanya, kantong plastik tetap diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Meskipun banyak pihak yang berusaha untuk menyetop penggunaan kantong plastik karena efek negatifnya, tetapi tidak dapat mengurangi jumlah pemakaian kantong plastik. Selain praktis dan harganya terjangkau, kantong plastik juga memiliki banyak kelebihan. Di trit ini, ane akan membahas tentang polemik kantong plastik di tengah isu-isu yang beredar karenanya. Selamat membaca gan !


              

Quote:



                Kantong plastik dipatenkan oleh Amerika dan Eropa sejak tahun 1950an, namun kantong plastik yang kita gunakan saat ini muncul pada awal tahun 1960an oleh insinyur asal Swedia. Berterima kasihlah kita kepada Sten Gustaf Thulin yang telah menciptakan kantong plastik yang ringan, kuat, fleksibel, serta praktis.


Penggunaan kantong plastik di Indonesia




                Kantong plastik sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk membungkus berbagai macam barang. Menemukannya pun tidak sulit. Di supermarket hingga warung-warung kecil, benda ini hampir selalu ada. Bentuknya yang fleksibel dan ringan dapat digunakan kembali selagi masih dalam keadaan utuh. Apalagi untuk membungkus makanan maupun minuman,  harganya cenderung lebih murah ketimbang harus menggunakan wadah yang harganya lebih mahal (contoh : paper box) atau membawa wadah plastik yang cenderung kurang praktis untuk dibawa.




                Penggunaan kantong plastik tidak hanya sebatas untuk membungkus saja, tetapi juga memiliki banyak fungsi. Di antaranya sebagai tali pengikat, alas tempat duduk, tempat sampah, media iklan, dan masih banyak lagi. Tergantung dari tingkat kreativitas si penggunanya.

 

Polemik Kantong Plastik

                 Di balik penggunaannya yang sangat bermanfaat, kantong plastik pun tidak luput dari berbagai macam efek negatif yang diakibatkan karena jumlahnya yang tidak terkontrol. Di bawah ini merupakan sebagian kecil contoh dari dampak penggunaan kantong plastik yang tidak terkontrol dan telah terjadi saat ini.



1.  Pencemaran lingkungan



                Tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah kantong plastik yang tidak terpakai terus melambung secara signifikan seiring dengan berjalannya waktu. Contoh kecilnya ada di Provinsi DKI Jakarta. Menurut data Dinas Kebersihan DKI Jakarta pada tahun 2011, jumlah sampah setiap harinya yang dihasilkan oleh penduduk kota tersebut sebesar 6.270 ton dengan 14% di antaranya adalah sampah plastik. Itu berarti ada 877,8 ton sampah plastik yang turut berkontribusi atas pencemaran lingkungan di Jakarta. Belum lagi di daerah-daerah lainnya yang juga menyumbang limbah plastik. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kantong plastik belum dapat dikontrol secara maksimal.



2. Binatang pun ikut terkena imbasnya



                Sepanjang tahun 2010 – 2018, sudah banyak kasus tentang hewan tak berdosa yang mati sia-sia akibat sampah plastik. Penyebabnya pun bermacam-macam, ada yang tertelan, tercekik, hingga terikat pada anggota tubuhnya. Sebagian besar binatang yang mati akibat sampah plastik merupakan hewan laut dan sebagiannya lagi merupakan hewan darat. Jadi, dapat dibayangkan bahwa laut yang terlihat berwarna biru nan bersih ternyata menyimpan senjata mematikan bagi makhluk yang hidup di dalamnya. Dan senjata itu bernama SAMPAH PLASTIK.



3. Memusnahkannya yang menjadi masalah baru



                Banyak tetangga di sekitar kita yang lebih suka membakar sampah sebagai solusi untuk memusnahkan sampah. Padahal kegiatan tersebut memicu masalah baru, yaitu zat karbon monoksida yang dapat mengancam kesehatan sistem pernapasan makhluk hidup, zat karbon dioksida yang dapat menipiskan lapisan ozon, zat klorida yang dapat merusak lapisan ozon, serta zat karbon sendiri menyebabkan kanker. Itu hanya sebagian masalah yang ditimbulkan dari kuda trojan yang bernama "membakar sampah".


                 Sekian dulu trit yang ane bawa kali ini. Mudah-mudahan menjadi bahan renungan untuk senantiasa mencintai alam. Wassalam.

 

 

               

 

Referensi :


1 | 2 | 3 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel