[ Kisah Ramadan ] Hikmah Nuzulul Qur'an, Dengan Kata "Bacalah"
Monday, June 4, 2018
Al Qur'an, memang sebagai petunjuk yang diyakini oleh mereka yang meyakini agama Islam, walau di banyak tempat Qur'an selalu saja dihujat dan dihina, entah dengan ucapan maupun perbuatan. Bahkan ada yang berkata itu adalah buku fiktif, masya Allah sungguh mereka yang berbicara seperti itu hatinya sangat diliputi kebencian pada suatu kaum, padahal belum tentu kaum yang dibenci lebih hina dari yang menghina. Derajat manusia tidak bisa dilihat dari perkataannya tapi perbuatannya, untuk itu sebagai muslim yang menjadikan Qur'an sebagai petunjuk tidak usah turut membenci mereka yang menghina dan mengolok-olok dengan tindakan yang dapat menurunkan derajat kita sebagai manusia yang diberikan sifat Rahman dan Rahim.
Hikmah Nuzulul Qur'an di zaman modern yang penuh dengan fitnah disana sini memang tak mudah, ketika sedikit kita menyimak seorang nabi yang diberikan hikmah di baitul izzah tepatnya gua hira dengan Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan menjadi :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Disini jelas sekali awal Qur'an diturunkan untuk dibaca, dicermati dipahami oleh manusia. Membaca bukan hanya dari tulisan saja tapi baik itu dari lingkungan, alam dan kejadian yang ada di sekitar kita banyak hal yang bisa kita baca dan dijadikan hikmah kedepannya. Ketika kita banyak membaca kemungkinan besar semakin kita merasa ilmu Allah sangat luas, bahkan banyak manusia ketika sukses dalam membaca ini dirinya bersikap tawadhu penuh kehati-hatian dalam berperilaku.
Kesombongan dengan apa yang dimiliki seakan tak merasa banyak manfaatnya, bermewah-mewahan dalam menumpuk kekayaan seakan sirna ketika hidup ini banyak membaca. Lalu bagaimana dengan mereka para sultan di timur tengah yang hidup bermewah-mewahan hingga merasa kaumnya lebih suci di bandingkan golongan lain. Sudah biasa mereka hanya membaca dari tulisan saja, tapi tak pernah meresap ke dalam jiwa jangankan di negara kaya minyak di negeri sendiri juga banyak. Bisa jadi itu kamu atau TS sendiri, sebagai contoh mereka yang menjual ayat-ayat Allah untuk mengisi perut sendiri alias kepentingan pribadi, hal ini sudah di ingatkan oleh Allah melalui firman Nya.
"Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu." (QS. At-Taubah, 9: 9).
Dunia memang sudah terbolak balik, mereka yang berceloteh tentang kehidupan dunia, waktunya hanya dihabiskan untuk mencari dunia, seakan dihormati tetapi sebaliknya mereka yang berceloteh tentang hari akhir dan mengingatkan manusia untuk berbuat hal yang baik malah dicurigai. Itulah yang memang sudah terjadi, bagaimana kita menyikapinya kembali lagi dengan membaca, pahami siapa diri kita yang awalnya hanya terdiri dari setetes air yang hina lalu bersemayam di rahim bunda dan lahir dalam keadaan miskin tak punya apa-apa.
Setidaknya ingat suatu saat nanti kita akan kembali ke dalam tanah dan dianggap hina, bahkan banyak manusia yang dulu hormat dan takut kini merasa jijik dengan jasad yang membusuk dimakan bakteri pengurai, hanya menyisakan tengkorak yang tak berharga.
Renungkanlah di malam ramadan, nuzulul Qur'an memang tempat merenung untuk membaca mana yang baik dan buruk, serta pemahaman yang salah pun harus dibenarkan. Ingat ketika kamu beribadah lebih hebat dari orang lain, lalu di qalbu merasa kamu paling suci, paling benar, paling segalanya itu adalah sifat iblis yang sombong karena taatnya beribadah pada Allah hingga akhirnya tak mengakui Adam, sama halnya kamu nanti akan tak mengakui ciptaan Tuhan lainnya, seakan akan surga hanya diciptakan untuk Mu. Kamu akan membenci mereka hingga hal yang dianggap haram menjadi halal untuk menuruti hawa nafsu kebencian pada suatu kaum.
Semoga di malam ramadan ini, tulisan saya yang tak berarti di mata mereka yang hanya ada kebencian di dada, menjadi berkah untuk manusia yang masih mempunyai akal dan berfikir untuk selalu terus membaca, "iqra" itulah hikmah yang harus diambil untuk manusia.
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam tulisan, semoga ibadah ramadan kita membawa keberkahan. Monggo seruputt dolo
c4punk@2018
Tulisan pendapat pribadi
Dengan referensi sebagai bahan tulisan dari.
http://bit.ly/2JgiYhi