Kolaborasi 5 Fashion Designer Membentuk "The New Breath of Fashion Maven"
Tuesday, June 5, 2018
Hai semuanyaaa!
:hai
Fashion adalah bagian dari gaya hidup yang tentunya tidak bisa ditinggalkan oleh generasi yang peduli dengan penampilan. Apalagi di era millenial seperti ini, semakin banyak orang yang menyadari bahwa penampilan dan selera fashion merepresentasikan kepribadian seseorang. Bisnis fashion pun semakin menjamur. Anak-anak muda yang memiliki passion dalam fashion semakin giat berjuang untuk bisa survive sebagai pelaku bisnis fashion yang sukses.
Lalu, apa jadinya jika anak-anak muda penuh semangat yang memiliki passion dalam fashion itu mendapatkan mentoring dari mentor-mentor yang telah lebih dulu menyelami fashion sejak lama? Pastinya luar biasa sekali bisa mendapatkan ilmu langsung dari para pakarnya ya!
DCode memberikan kesempatan bagi anak-anak muda yang memiliki kecintaan pada fashion untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman langsung dari para mentor yang berpengalaman melalui Fashion Co-Creation Program.
Siapa aja sih mentornya?
Kleting Titis Wigati
Menciptakan brand fashion KLE sejak tahun 2009, lulusan Instituto Marangoni (Milano) 2005 dan French Fashion School Esmod ini tentu sudah tak asing bagi para peminat fashion. Tinggal di Paris selama 4 tahun telah mempengaruhinya untuk mengadaptasi gaya sartorial ala Eropa dan selera fashion masyarakat Perancis dengan gaya unik khas Asia dalam rancangannya.
Auguste Soesastro
Melalui brand Kraton yang berbasis di New York, Auguste dan keluarganya menghadirkan sentuhan budaya Indonesia pada fashion Internasional. Tak hanya ikut membesarkan Kraton yang merupakan bisnis keluarganya, Auguste juga mendirikan Wastu pada tahun 2017. Wastu mengusung rancangan fashion yang terinspirasi dari harmonisasi garis arsitektural, geometri, dan struktur.
Rama Dauhan
Lulusan Esmod tahun 2003 ini memulai karirnya dalam fashion sejak 2003 dengan bergabung pada brand XSML. Prestasi pertamanya ditorehkan dengan meraih Golden Needle award. Pada tahun 2010, ia menjadi designer untuk Danjyo Hiyoji. Dua tahun kemudian, Rama mendirikan rumah modenya sendiri, Rama Dauhan's Design Studio.
Nina Nikicio
Lulusan Fashion Design Lasalle College of The Arts Singapura ini merilis labelnya, Nikicio, pada tahun 2007. Memadukan potongan klasik dengan konstruksi high end, Nina ingin setiap karynya personal, wearable, namun tetap praktis. Selain mendalami fashion, Nina juga meraih gelar Diploma dalam bidang fashion business dari Lasalle International College Jakarta. Tak heran, ia sering mendapatkan pujian untuk strategi marketing-nya yang cerdas.
Mel Ahyar
Fashion designer yang memiliki ciri khas design high end dan penuh detil ini merupakan lulusan Esmod Fashion School, Jakarta. Ia juga pernah berkolaborasi dengan pelukis terkenal, Jeihan, yang mengaplikasikan lukisannya langsung pada karya rancangan Mel. Pernah meraih the best graduate award dari Nouvelle Couture of Esmod di Paris dan penghargaan khusus dari designer Emanuel Ungaro, Coup de Couer, pastinya membuat nama Mel Ahyar semakin diakui dalam dunia fashion.
Kelima fashion designer tersebut telah memilih masing-masing 5 mentees yang sebelumnya sudah apply di laman dcode. Kini, para mentees sedang menjalani tahap mentorship bersama para mentor. Di akhir program, mereka akan menyelenggarkan show case untuk menunjukkan hasil co-creation-nya dengan para mentees.
Wah, luar biasa ya, selain mendapatkan ilmu, juga bisa punya pengalaman bekerja sama langsung dengan fashion designer Indonesia yang profesional dan berprestasi.
Agan-sista tertarik liat karya kolaborasi designer yang mana nih? Atau jadi pengen mendapatkan kesempatan mentorship juga?