Mengenal Kepulauan Cocos ( Keeling ) Tetangga Indonesia

:hansip:hansip:hansip

Spoiler for Selamat Datang:

[spoiler] [/spoiler]
[spoiler] [/spoiler]





Kepulauan Cocos (Keeling) pertama kali dilihat oleh Kapten William Keeling ketika dia sedang melayani Perusahaan Hindia Timur Britania. Saat itu, kepulauan tersebut tidak berpenghuni dan Keeling maupun pelayar lainnya tidak berusaha untuk menempatinya hingga abad ke-19, namun Kapten Keeling dihormati sebagai penemu pertama dengan penganugerahan nama keluarganya sebagai bagian dari nama kepulauan tersebut.
Pada tahun 1814, seorang pedagang laut Skotlandia, Kapten John Clunies-Ross berhenti sementara di kepulauan Cocos (Keeling) dalam perjalanan menuju India. Dia menancapkan Bendera Britania Raya dan berencana untuk kembali dan menempati kepulauan tersebut bersama keluarganya. Sebelum rencana tersebut tercapai, Alexander Hare, seorang warga Inggris, mempekerjakan saudara Clunies-Ross untuk membawanya beserta dengan harem-nya yang terdiri dari 40 wanita Melayu ke kepulauan Cocos (Keeling) di mana dia berencana untuk membuat sebuah kediaman pribadi. Hare sebelumnya bekerja sebagai gubernur Maluka, salah satu jajahan di pulau Kalimantan. Ketika Clunies-Ross kembali bersama dengan istri, anak-anak, dan ibu mertuanya, dia mendapati Hare yang sudah menempati kepulauan tersebut. Wanita harem Hare lambat laun mulai meninggalkan Hare untuk menikahi pelaut-pelaut Clunies-Ross. Patah semangat, Hare meninggalkan kepulauan Cocos (Keeling) dan wafat di Bencoolen pada tahun 1834.
Buruh Clunies-Ross dibayar dengan mata uang bernama "Rupee Cocos". Mata uang ini diproduksi oleh Clunies-Ross sendiri dan hanya dapat ditebus di toko perusahaannya.
Pada tanggal 1 April 1836, HMS Beagle yang dipimpin oleh Kapten Robert FitzRoy datang dalam rangka ekspedisi penelitian Beaglekedua. Charles Darwin, salah satu penumpang kapal, mendarat untuk mempelajari sejarah alami kepulauan Cocos (Keeling) dan mengumpulkan beberapa contoh. Perjalanan ini mendukung teori Darwin tentang bagaimana atol terbentuk yang dia terbitkan sebagai The Structure and Distribution of Coral Reefs. Asisten Darwin yang bernama Syms Covington mencatat bahwa kepulauan tersebut dihuni oleh seorang orang Inggris (sebenarnya orang Skotlandia) bersama dengan keluarganya dan sekitar 60 atau 70 mulatto dari Tanjung Harapan. Clunies-Ross sendiri tidak ada karena dia sedang berada di Tanjung Harapan.

Spoiler for Letak pulau :







Spoiler for Bendera:




Spoiler for Lambang Negara:



Spoiler for Demografi:

[spoiler] Pada tahun 2007, warga Kepulauan Cocos (Keeling) diperkirakan berjumlah 596 jiwa.[1] Populasi penduduk terbagi dalam dua pulau antara bangsa Eropa di West Island yang kurang lebih berjumlah 120 jiwa dan bangsa Melayu Cocos di Home Island yang berjumlah kurang lebih 500 jiwa. Bangsa Melayu Cocos dahulu berjumlah lebih banyak, tetapi sebagian besar dari mereka beremigrasi ke Malaysia pada tahun 1950-an; diperkirakan terdapat 4.000 Melayu Cocos yang menetap di Sabah, 10 kali lipat dari jumlah yang masih tinggal di Cocos.[/spoiler]
[spoiler]

Bahasa utama yang digunakan di kepulauan Cocos adalah bahasa Melayu Cocos dan Inggris. Dalam urusan kepercayaan, 60% warga Cocos beragama Islam Sunni (sebagian besar bangsa Melayu Cocos) dan 40% Kristen (sebagian besar bangsa Eropa). [/spoiler]



Spoiler for Kerja Sama Dengan Indonesia:


Spoiler for Keindahannya gan:



:travel:travel:travelBerminat kesana gan?? :travel:travel:travel




Jika Berkenan :toast :shakehand2:toast

Semoga Bermanfaat  :sup2:selamat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel