Pertanyaan Paling Menyebalkan Saat Kumpul Keluarga
Wednesday, June 27, 2018
Terdapat banyak hal untuk membahagiakan diri salah satunya dengan menjaga silaturrahmi. Umumnya, dengan cara reuni sekolah, atau kumpul keluarga. Sayangnya, ajang pertemuan dengan keluarga, tetangga atau teman ini, terselip bahasa yang kurang pantas diungkapkan. Tak jarang, ucapan, komentar atau pertanyaan yang kita ungkapkan justru menyinggung lawan bicara.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak nyaman, sebaiknya jangan tanyakan hal-hal berikut:
1. Nikah
Bagi sebagian orang, menanyakan pernikahan adalah hal lumrah, tetapi tidak untuk sebagian yang lain. Apalagi bagi seseorang yang belum memiliki pasangan. Ditanya kapan menikah, membuat kita ingin cepat-cepat menyelesaikan kunjungan. Bukan apa-apa, kita tidak pernah tahu bagaimana usaha orang tersebut dalam mencari jodoh, dan kita dengan serta merta menyerbu pertanyaan kapan menikah. Alih-alih mencairkan pembicaraan, justru bisa jadi membuat orang yang tersebut malah putus asa dalam mencari jodoh.
2. Anak
Setelah menikah dan belum memiliki momongan, pertanyaan yang bakal dilontarkan apalagi kalau bukan soal anak. Apalagi setelah menikah bertahun-tahun. Boleh jadi tujuan bertanya tentang momongan untuk menyemangati pasangan tersebut, tetapi pertanyaan ini tak pantas ditanyakan. Bisa jadi di balik cerita pasangan tersebut, mereka berusaha keras dengan beragam upaya agar memiliki momongan, dan kita rusak dengan pertanyaan yang tak patut diucapkan.
3. Profesi
Tak semua orang merasa nyaman saat ada yang bertanya tentang pekerjaan yang dilakoni, lalu diiringi dengan penghasilan. Bagaimanapun juga, profesi dan materi menempati posisi strategis dalam benak masyarakat sehingga tak jarang, bagi mereka yang berprofesi kecil, dianggap sebelah mata oleh orang lain.
Demi menjalin silaturrahim yang berkualitas, sebaiknya hindari pertanyaan, ucapan atau komentar yang sebetulnya menyinggung perasaan lawan bicara. Solusinya, bisa dengan membicarakan Piala Dunia bagi kaum Adam, atau tentang mengenang masa kecil saat diajak silaturrahim oleh keluarga. Mengingat, tak semua ucapan harus diucapkan, tak semua pertanyaan harus ditanyakan, dan tak semua niat baik berjalan dengan baik. Semuanya harus sesuai waktu dan tempat. Semoga.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak nyaman, sebaiknya jangan tanyakan hal-hal berikut:
1. Nikah
Bagi sebagian orang, menanyakan pernikahan adalah hal lumrah, tetapi tidak untuk sebagian yang lain. Apalagi bagi seseorang yang belum memiliki pasangan. Ditanya kapan menikah, membuat kita ingin cepat-cepat menyelesaikan kunjungan. Bukan apa-apa, kita tidak pernah tahu bagaimana usaha orang tersebut dalam mencari jodoh, dan kita dengan serta merta menyerbu pertanyaan kapan menikah. Alih-alih mencairkan pembicaraan, justru bisa jadi membuat orang yang tersebut malah putus asa dalam mencari jodoh.
2. Anak
Setelah menikah dan belum memiliki momongan, pertanyaan yang bakal dilontarkan apalagi kalau bukan soal anak. Apalagi setelah menikah bertahun-tahun. Boleh jadi tujuan bertanya tentang momongan untuk menyemangati pasangan tersebut, tetapi pertanyaan ini tak pantas ditanyakan. Bisa jadi di balik cerita pasangan tersebut, mereka berusaha keras dengan beragam upaya agar memiliki momongan, dan kita rusak dengan pertanyaan yang tak patut diucapkan.
3. Profesi
Tak semua orang merasa nyaman saat ada yang bertanya tentang pekerjaan yang dilakoni, lalu diiringi dengan penghasilan. Bagaimanapun juga, profesi dan materi menempati posisi strategis dalam benak masyarakat sehingga tak jarang, bagi mereka yang berprofesi kecil, dianggap sebelah mata oleh orang lain.
Demi menjalin silaturrahim yang berkualitas, sebaiknya hindari pertanyaan, ucapan atau komentar yang sebetulnya menyinggung perasaan lawan bicara. Solusinya, bisa dengan membicarakan Piala Dunia bagi kaum Adam, atau tentang mengenang masa kecil saat diajak silaturrahim oleh keluarga. Mengingat, tak semua ucapan harus diucapkan, tak semua pertanyaan harus ditanyakan, dan tak semua niat baik berjalan dengan baik. Semuanya harus sesuai waktu dan tempat. Semoga.