Ternyata Bukan Mitos! Sepakbola Di Luar Negeri Juga Pakai Guna-Guna


Wahh Piala Dunia bentar lagi nih Gan Sist, kira-kira 1 minggu lagi nih.

Gimana persiapan Agan Sista?

Udah ready dong dengan jersey negara yang bakal dibela nanti?

Pertandingan sepak bola memang udah jadi salah satu hiburan yang paling dinanti loh Gan Sist, bahkan olah raga yang satu ini udah jadi salah bisnis yang paling menggiurkan. Mulai dari hak siar pertandingan, sponsor club atau negara yang akan berlaga,bahkan skor pertandingan aja udah bisa dibisnisin Gan Sist.

Makanya, ngga heran, banyak pemain yang mati-matian membela club atau negaranya, segala cara bakal ditempuh agar club atau negaranya menang, termasuk cara-cara klenik sekalipun. Emang sih, cara klenik sepertinya kurang laku di negara-negara Eropa atau Amerika, tapi  cara yang satu ini masih subur dilakukan di negara-negara Asia, terlebih lagi di Afrika.


Seperti kejadian yang satu ini Gan Sist.

Kejadiannya terjadi di Liga Primer Rwanda, Afrika; ketika itu yang sedang bertanding adalah Mukura Victory melawan Rayon Sports. Pada saat itu, Rayon Sports sedang dalam posisi tertinggal 0-1 dari Mukura Victory, dan sepertinya para para punggawa Rayon menemui kesulitan untuk mencetak gol ke gawang lawan.

Dan ketika Rayon mendapat satu peluang emas, tendangan tersebut hanya berhasil membentur mistar gawang. Di tengah-tengah kesulitan tersebut, striker Rayon Sports yang bernama Moussa Camara, tiba-tiba saja berlari ke arah gawang Mukura, lalu dan mengambil sesuatu yang seperti jimat di pojok gawang Mukura.

Spoiler for ngambil jimat:

Selanjutnya entah mengapa, penjaga gawang Mukura Victory marah dan mengejar Camara, diikuti oleh beberapa pemain Mukura Victory lainnya. 

Keributan pun terjadi di antara pemain, bahkan Camara pun dihajar oleh dua orang pemain Mukura Victory. Wasit pun langsung mengeluarkan kartu kuning untuk Camara karena dianggap memicu kericuhan di lapangan.

Namun, kejadian aneh terjadi setelah Camara membuang benda yang ada di gawang Mukura. Rayon Sports langsung mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1, dan yang lebih anehnya Camaralah yang menjadi pencetak golnya. Merinding ngga tuh Gan Sist??

:wow :wow :wow

Spoiler for videonya:

Kejadian itu langsung dikaitkan dengan praktik klenik oleh masyarakat Rwanda, bahkan  Federasi Sepakbola Rwanda (FERWAFA) mengeluarkan aturan untuk menghukum pemain serta klub yang terlibat dalam praktik perdukunan. [/font][/center]
Bagi pemain yang terlibat praktik perdukunan, maka dia akan dikenakan denda sebesar £99 atau sekitar Rp.1,8 juta.  Sedangkan untuk klub yang terlibat akan didenda sebesar £289 atau sekitar RP.53 juta serta mendapat sanksi pengurangan tiga poin. Wow banget yah!

Nah Gan Sist, kira-kira gimana yah dengan Liga di Indonesia?

Kira-kira masih ada yang makai praktek perdukunan ngga yah??



Spoiler for bocoran:


Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel