Terungkap! Ilmuwan Temukan Bukti Kutu Jadi Biang Keladi Black Death
Thursday, June 14, 2018

Quote:
Jakarta - Black Death merupakan epidemi penyakit pes yang menewaskan ratusan juta orang di Eropa pada abad ke-14. Lewat kerangka berusia 3.800 tahun, ilmuwan menemukan biang keladinya.
Pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit jika kencing tikus yang terinfeksi terpapar ke sumber air yang digunakan manusia.
Nah, pemeriksaan DNA pada kerangka berusia 3.800 tahun menunjukkan pes bisa saja sudah ada di dunia jauh sebelum Black Death menyerang. Di sisi lain, bakteri Y. pestis disebut pada awalnya hidup di kutu, yang akhirnya menularkan bakteri ini ke tikus, dan menyebabkan kematian pada manusia.
"DNA Y. pestis yang kami temukan berasal dari 4.000 tahun lalu, dan memiliki karakteristik genetik yang dibutuhkan untuk transmisi penyakit dari kutu ke tikus, manusia, dan mamalia lainnya," ungkap Dr Maria Spyrou, dikutip dari The Independent.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications ini, bakteri Y. pestis disebut sudah ada sejak Zaman Perunggu. Namun karena peradaban manusia yang belum berkembang, dan transportasi yang lemah, pes baru menjadi ancaman kesehatan ketika sudah memasuki milenia selanjutnya.
Kerangka berusia 3.800 tahun yang dijadikan bahan penelitian ini ditemukan di daerah Samara, Rusia. Berdasarkan temuan ini pula, diyakini pandemi Black Death tidak hanya menyerang Eropa bagian barat dan selatan, namun juga merambah Eropa utara dan sebagian kecil wilayah Asia.
Pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit jika kencing tikus yang terinfeksi terpapar ke sumber air yang digunakan manusia.
Nah, pemeriksaan DNA pada kerangka berusia 3.800 tahun menunjukkan pes bisa saja sudah ada di dunia jauh sebelum Black Death menyerang. Di sisi lain, bakteri Y. pestis disebut pada awalnya hidup di kutu, yang akhirnya menularkan bakteri ini ke tikus, dan menyebabkan kematian pada manusia.
"DNA Y. pestis yang kami temukan berasal dari 4.000 tahun lalu, dan memiliki karakteristik genetik yang dibutuhkan untuk transmisi penyakit dari kutu ke tikus, manusia, dan mamalia lainnya," ungkap Dr Maria Spyrou, dikutip dari The Independent.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications ini, bakteri Y. pestis disebut sudah ada sejak Zaman Perunggu. Namun karena peradaban manusia yang belum berkembang, dan transportasi yang lemah, pes baru menjadi ancaman kesehatan ketika sudah memasuki milenia selanjutnya.
Kerangka berusia 3.800 tahun yang dijadikan bahan penelitian ini ditemukan di daerah Samara, Rusia. Berdasarkan temuan ini pula, diyakini pandemi Black Death tidak hanya menyerang Eropa bagian barat dan selatan, namun juga merambah Eropa utara dan sebagian kecil wilayah Asia.
SUMBER
