Apa Sih Yang Berbeda Dari TVOne?




Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
:nyepi




Apa yang terbersit dalam otak kita saat mendengar kata TVOne? "Memang beda" kah? Kalau iya, anda tidak salah. Karena memang itulah slogan dari televisi milik keluarga Aburizal Bakrie ini. Lalu sekarang pertanyaannya, memangnya apa sih yang beda?

Sejak kemunculannya pada 14 Februari 2008 yang lalu, stasiun televisi yang tergabung dalam group Viva Media Asia ini memang sudah mengusung slogan "Memang Beda". Saat itu banyak orang yang bertanya - tanya, apa makna "beda" yang ada dalam slogan tersebut?

Bagi sebagian orang, kata 'beda' berkonotasi akan munculnya sebuah karya kreatif atau inovatif, yang belum pernah dilakukan atau dilihat oleh orang lain, dalam hal ini stasiun televisi lain. Namun setelah kurang lebih 10 tahun stasiun televisi ini mengudara, apakah kata "beda" ini benar - benar menjadi pembeda TVOne dengan tv - tv lainnya? Lalu apa yang membuatnya menjadi "beda"?



Sejarah.


Jika kita mengikuti perkembangan pertelevisian di tanah air, tentu kita tahu TVOne bukanlah tv baru yang benar - benar baru. Ia hanyalah stasiun tv lama yang di rebranding dengan nama dan konsep yang baru. Di kutip dari Wikipedia, Lativi, stasiun televisi milik mantan Menteri Tenaga Kerja era Pemerintahan Soeharto, Abdul Latief adalah merupakan cikal bakal dari stasiun televisi TVOne ini. Di banding dengan kompetitornya sesama televisi berita yang sudah lebih dulu ada, Metro TV, tentu ini merupakan "pembeda". Metro TV lahir sebagai stasiun televisi yang benar - benar baru, sedang TVOne lahir dari televisi yang sebelumnya sudah ada.



Program.


Sebagai stasiun televisi yang lebih banyak mengangkat tentang berita terhangat, bukan berarti acara - acara yang di sajikan oleh televisi yang satu group dengan ANTV ini melulu tentang berita saja. Talkshow ringan, olahraga sepak bola, tinju, kuis, bahkan drama impor pun pernah di tayangkan oleh stasiun televisi ini. Bahkan TVOne pernah menjadi official broadcaster Piala Dunia pada 2014 yang lalu. Sedang pada tahun 2017, TVOne juga pernah menayangkan drama Turki yang merupakan kelanjutan dari drama yang sebelumnya tayang di ANTV. Meski penayangan drama ini tak bertahan lama. Pada bulan Juli 2017, TVOne resmi menghentikan progarm dramanya, menurut informasi yang beredar hal ini karena adanya friksi antara redaksi dan programming mengenai penjadwalan.



Target Pemirsa.


Meski saat ini banyak sekali televisi yang mempositioningkan diri sebagai televisi berita namun sebelum kehadiran MetroTV dan TVOne, di Indonesia masih sangat asing sekali dengan kehadiran televisi berita. Kebanyakan televisi kita adalah televisi hiburan yang lebih menyasar masyarakat umum. Namun semenjak kehadiran televisi berita, pemirsa yang lebih suka dengan hal - hal yang berbau politik dan informasi akan lebih memilih televisi berita. Lalu, dimana letak perbedaan target pemirsa TVOne dengan televisi berita lain? Jika karakter pemberitaan Metro TV cenderung formal dan terkesan elegan, maka di TVOne gayanya lebih rileks dan interaktif. Gaya bahasanya pun berbeda. Secara umum, grade pemirsa Metro TV adalah A dan B, sedangkan TV One menyasar B,C, dan D.



Beberapa hal yang "beda" dari TVOne di atas secara umum memang belum cukup di bilang sebagai "pembeda" stasiun televisi yang satu ini jika di banding dengan televisi - televisi lain yang sudah pernah ada. Bahkan bisa di bilang perbedaanya tidak terlalu kentara. Justru hal - hal kontroversi lah yang selama ini menjadi pembeda sesunguhnya. Seperti saat pemilu 2014 yang lalu, di mana saat itu TVOne menayangkan hasil quick count yang berbeda jika di banding dengan stasiun televisi lainnya. Lebih bedanya lagi, jumlah dari quick count tersebut lebih dari 100%.



Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Ini, Ini dan Ini
Sumur Gambar : Om Google




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel