Bocah ini Daur Ulang Styrofoam Jadi Karbon Aktif Untuk Bahan Penyaring Air



Clay, bocah berumur 16 tahun ini bersama teman-temannya berupaya membuat alternativ untuk mendaur ulang styrofoam yang selama ini diketahui merupakan material yang sulit untuk didaur ulang.

Berawal dari pengalaman saat jalan-jalan ke daerah pusat di Amerika ia merasa prihatin melihat begitu banyaknya limbah polusi. Yang mana salah satunya styrofoam ini sangat banyak ia temui dimana-mana.

Spoiler for sampah styrofoam:


Eh Agan en Sista pasti dah gak asing lagi sama yang namanya styrofoam kan.
Iye yang biasa elo-elo bilangnya "gabus". :wkwkwk
Selama ini bahan ini umum banget kita gunain, dari wadah bubur ayam, bahan insulator kontruksi bangunan, pelindung kemasan barang elektronik, sampai juga buat bikin huruf-huruf timbul di papan rangkaian bunga.
Spoiler for penggunaan styrofoam:


Dari yang selama ini dipelajari styrofoam ini butuh sekitar 500 tahun untuk bisa terurai. :takut
Makanya gak heran di tempat-tempat pusat pembuangan sampah, Tempat Pembuangan Akhir(TPA), sekitar 30% adalah sampah merupakan sampah styrofoam.
Untuk itu Clay bersama temannya Ashton Cofer dan Julian Bay merasa perlu ada inovasi baru untuk dapat merecycle styrofoam ini.
Dalam penelitiannya mereka menyadari bahkan partikel utama pembentuk styrofoam 92%-nya adalah karbon/carbon(C). Hal inilah yang menjadikan dasar ide mereka untuk membuat karbon aktif (activated carbon) yang mana akan menjadi bahan yang bisa dapat digunakan kembali dan mempunyai fungsi yang lebih baik.
Karbon Aktif umum digunakan dalam proses penyaringan air bersih.
Spoiler for karbon aktif:


Setelah menghabiskan selama kira-kira 50 jam dalam eksperimen tersebut, mereka berhasil mendapatkan komposisi yang pas dalam pembuatan karbon aktif menggunakan bahan styrofoam dengan pemanasan hingga titik 120 derajat celcius dengan tinggak efektifitas 75%.
Dengan penambahan beberapa zat kimia, untuk menambah efektifitas kerja karbon aktif hasil dari daur ulang styrofoam, mereka juga ngetes dengan alat-alat filter dan membandingkan dengan bahan filter yang dijual di pasaran.

Hasilnya sangat memuaskan, karena berhasil memberikan tingkat filtrasi yang sama dengan karbon aktif yang sudah banyak dijual.

Saat ini team mereka sedang berupaya mempatenkan hasil eksperimen ini, dan juga dalam tahap mengkomersilkan prosesnya.

Seperti pepatah "Kill two birds with one stone", dari ekperimen ini bukan hanya mereka berhasil membuat karbon aktif yang akan digunakan untuk filter air, tetapi mereka juga berhasil mengurangi sampah-sampah styrofoam dari lingkungan yang selama ini susah ditanggulangi.

Mantap jaya banget kan bocah-bocah ini.

Spoiler for sumur:


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel