Cara Mengetahui Perusahaan Yang sehat atau Sakit
Monday, July 2, 2018
Begitu banyak cara untuk mengetahui kondisi kesehatan perusahaan. Kita bisa mengetahuinya dengan membaca laporan keuangan untuk mengetahui kinerja keuangan ataupun dengan mengukur rasio keuangan. Namun seringkali kita mengetahui bahwa angka-angka yang berada di dalam laporan keuangan bisa di rubah, bahkan di manipulasi untuk berbagai tujuan. Salah satunya dengan menggunakan metode creative accounting.
Memang, laporan keuangan menjadi alat bukti yang sahih mengenai kinerja keuangan dan karenanya bisa menggambarkan kondisi kesehatan sebuah perusahaan. Tapi saya selalu percaya pada pendekatan "Siapa Selalu Mendahului Apa". Karena perusahaan adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan. Jadi dalam pandangan saya, cara paling sederhana untuk mengetahui kesehatan perusahaan adalah dari kondisi orang-orangnya atau dari karyawannya.
Karyawan yang sehat adalah cerminan dari perusahaan yang sehat. Arti kata sehat disini, tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik atau kesehatan jasmani semata. Kata sehat disini adalah karakter karyawan yang sehat, yang memiliki kepribadian yang positif dan memiliki nilai-nilai yang selaras dengan nilai yang dianut dan tujuan perusahaan.
Prinsip yang paling penting disini adalah integritas. Jika karyawan-karyawan yang ada didalam perusahaan adalah karyawan yang tidak memiliki integritas, ada kemungkinan karyawan-karyawan tersebut akan terdorong untuk melakukan fraud, termasuk fraud laporan keuangan yang seolah-olah menggambarkan kondisi perusahaan yang sehat namun sebenarnya tidak.
Cara lainnya adalah mengetahui seberapa bangga dan seberapa terikatnya atau seberapa loyalnya karyawan terhadap perusahaan. Jika karyawan merasa bangga dengan perusahaan tempat ia bekerja, sangat besar kemungkinan ia merasa puas dengan perusahaannya (meskipun memang begitu luas dan begitu beragam bagaimana cara kita mendefinisikan kepuasan kerja) dan karenanya ada sedikit gambaran tentang bagaimana kondisi sebuah perusahaan.
Employee engagement atau keterikatan karyawan juga dapat menggambarkan kondisi sebuah perusahaan. Jika karyawan merasa terikat dengan perusahaan, maka karyawan akan merasa memiliki perusahaan dan akan melindungi perusahaan dari praktek-praktek yang tidak benar yang dapat menyebabkan adanya gangguan terhadap kinerja keuangan dan kondisi kesehatan perusahaan.
Gambaran yang lebih luas lagi, adalah bagaimana budaya organisasi itu berlangsung secara nyata dapat menggambarkan kondisi kesehatan sebuah perusahaan. Jika katakanlah sebuah perusahaan mengatakan bahwa budaya perusahaan tersebut menjunjung tinggi karyawan-karyawan yang berprestasi, namun dalam realitanya bukan hal itu yang terjadi, maka kita dapat melihat ada yang salah dalam budaya perusahaan tersebut. Meskipun mungkin kondisi perusahaan itu secara real memang sedang lagi bagus dan kondisi perusahaan sehat, namun ada potensi-potensi yang dapat mengganggu disitu, seperti misalnya karyawan-karyawan yang berpotensi menjadi terdemotivasi.