Aktor Conan Stevens berpose saat sesi wawancara di kantor Screenplay Productions, Senayan, Jakarta Selatan pada Rabu (18/7/2018). | Indra Rosalia /Beritagar.id
Conan Stevens berdiri tegap, sambil memamerkan otot bisepnya. Tinggi lelaki berkulit putih itu mencapai 210 cm. Beratnya, menurut pengakuannya, mencapai 140 kg.
Aktor asal Australia berusia 35 ini menghadiri sesi wawancara yang digelar di kantor Screenplay Productions, Senayan, Jakarta Selatan, pada Rabu (18/7/2018). Ia merupakan salah satu bintang Buffalo Boys, film koboi bikinan Screenplay yang akan tayang perdana pada Kamis (19/7).
Dalam film besutan Mike Wiluan ini, Conan memerankan Brute. Peran ini sebetulnya tidak banyak karena hanya muncul pada awal film saja. Dikisahkan Brute berkelahi dengan karakter Jamar yang diperankan oleh Ario Bayu.
"Karakter saya badannya besar, suka berlagak, dan arogan. Pada dasarnya ia memulai film ini dan menjadi indikasi film ini akan jadi seperti apa, juga membangun karakter utama film ini yang diperankan Ario dan Yoshi (pemeran Suwo, adik Jamar, red.)," ujar Conan dalam bahasa Inggris dengan sedikit aksen Australia.
Semua adegan bertarung dijalani sendiri oleh aktor yang dulunya pegulat profesional ini dalam syuting yang dilaksanakan selama dua hari di Batam.
"Ukuran badan saya bikin saya tidak bisa diganti oleh pemeran pengganti, hahaha," jelas Conan. Suara tawanya berat dan terdengar sadis, seperti penjahat dalam film-film Hollywood.
Selama proses syuting, lelaki yang pernah bermain dalam The Hobbit: An Unexpected Journey (2012) dan musim perdana serial Game of Thrones ini terkejut pada para kru yang menurutnya sangat bersemangat dalam mengerjakan Buffalo Boys. "Film ini standarnya internasional. Tata rias dari Malaysia, pemeran pengganti dan desain kostum dari Thailand, Hongkong. Ada banyak negara yang terlibat, ini sangat menarik," imbuhnya.
Ia terlihat optimistis bahwa Buffalo Boys akan berhasil. Menurut lelaki yang tinggal di Filipina ini, perfilman Asia--khususnya Asia Tenggara, India, dan Tiongkok--akan jadi Hollywood berikutnya.
"Saya sejujurnya percaya, saat ini dunia berfokus pada film-film Amerika, tapi dalam dua tahun berikutnya, fokus akan berganti ke film-film regional. Area Asia Tenggara besar, rakyatnya banyak, jadi ada banyak kesempatan.
"Masalahnya kalau di Amerika, mereka (penonton di negeri Paman Sam, red.) tak suka membaca teks subtitle. Tapi saya pikir Buffalo Boys tetap akan punya dampak besar," jelas Conan.
Ia pun yakin dengan potensi film-film Asia, khususnya Indonesia, sebab ia sudah menonton dua film The Raid. "Filmnya sangat brutal. Lebih realistik, tidak seperti gaya Hollywood. The Raid itu satu dari sedikit film yang saya tonton sampai berkali-kali," jelas lelaki berdarah Inggris-Jerman itu.
Saking tergila-gilanya pada The Raid, Conan ingin sekali berkolaborasi dengan Iko Uwais-- aktor utama film yang berlatar di Jakarta itu.
Keinginannya itu sebenarnya nyaris tercapai lewat Triple Threat, film yang mempertemukan Iko dengan aktor laga AS seperti Scott Adkins dan Michael Jai White. Ada pula bintang laga Thailand Tony Jaa dan aktor Tiongkok Tiger Hu Chen yang menjadi pemeran utama Man of Tai Chi (2013).
"Saya kehilangan kesempatan bekerja dengan Iko dalam film Triple Threat. Saat ini Iko adalah salah satu aktor stunt terbaik di dunia," tutup Conan.