Deretan Kode Rahasia yang Berhasil Terungkap!
Tuesday, July 31, 2018
Bagi penggemar novel sains fiksi ala Dan Brown, pasti tak asing dengan plot cerita yang kental dengan nuansa kode-kode penuh dengan rahasia. Mulai dari buku The Da Vinci Code, Inferno, The Lost Symbol dan lain sejenisnya. Kesemuanya mengisahkan perjalanan Robert Langdon dalam memecahkan kode rumit nan njelimet, supaya tersingkap apa maknanya. Andai berhasil membuka tabirnya yang seakan tertutup kain hitam semacam Waring, hati akan membuncah bahagia. Jika tidak, minimal setengah gila. Atau malahan benar-benar jadi gila.
Pada dasarnya, kode rahasia bertujuan agar pesan yang tersirat didalamnya dari pembuatnya, hanya diketahui dan bisa dibaca oleh orang yang ditunjuk. Keputusan menggunakan kode atau sandi bisa dilatarbelakangi bahwa pesan tersebut ultra rahasia, bisa mengguncang dunia, atau berpotensi membahayakan jiwa seseorang, bahkan khalayak ramai, atau tidak ingin diketahui secara gamblang oleh siapapun jua. Termasuk oleh isteri pertama.
Kode rahasia, sebagaimana hidup ini yang terdiri dari unsur keseimbangan, ada positif ada pula negatif, seperti halnya Yin dan Yang, demikian pula dengan kode tersebut. Ada yang bertujuan untuk hal yang baik, namun tak jarang, bahkan lebih banyak yang negatif. Jika baik, mengapa ada rahasia diantara kita? Bukankah begitu Jamilah?
Sebab musabab kode rahasia hanya diketahui oleh pembuat dan orang yang ditunjuk, maka hal demikian lantas ditiru kemudian dijadikan sebagai upaya persengkokolan antara para koruptor dengan pihak yang bekerjasama dengannya. Selain tentunya untuk mengelabui petugas yang bekerja mengawasi tindakan keji bernama korupsi.
Berikut beberapa kode rahasia yang berhasil diungkap oleh petugas KPK, dari pelaku koruptor tengik selama kurung waktu kurang lebih 16 tahun berkiprah untuk menekan indeks korupsi di Indonesia:
1. Kode Kombinasi Angka dan Huruf
Spoiler for Contoh kombinasi 'alphabet dan numeric':
Baru-baru ini KPK mengamankan (baca:"menangkap") Bupati Labuhanbatu, Pangonal Harahap dalam kasus suap terkait proyek-proyek di lingkungan kabupaten tempat saya dilahirkan, belajar berjalan, memetik jambu bol milik Wak Amat, atau memancing ikan di kolam Wak Saden tanpa izin.
Agar tidak terendus, Pangonal and the geng menggunakan kode rahasia berupa kombinasi angka dan huruf.
Seperti dikutip dari portal Liputan6.com, Wakil ketua KPK Saut Situmorang membenarkan bahwa tersangka menggunakan modus baru demi mengelabui penegak hukum.
"Kode ini merupakan kombinasi angka dan huruf yang jika dilihat secara kasat mata tidak akan terbaca sebagai daftar jatah dan fee proyek Labuhanbatu. Selain itu, pihak penerima dan pemberi tidak berada di tempat saat uang berpindah," kata Saut seperti dilansir dari Antara.
Jika merujuk pada upaya Pangonal menutupi jejak korupsinya, ada dua kemungkinan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, yaitu; Pertama beliau gemar membaca serial buku detektif Conan atau novelnya Dan Brown. Sedangkan yang Kedua, Pangonal terinspirasi dari para ABG alay yang gemar menggabungkan antara alphabet dengan numeric, semisal 4qyu Ch4y4nk Q4mu. Hu4syuuuW!?
2. Sembako, Akhir Bulan dan Setoran
Spoiler for kode rahasia ala Fuad:
Metode yang dilakukan Fuad Amin, mantan Bupati Bangkalan, tergolong konservatif. Mungkin menyesuaikan dengan usia dirinya yang telah menjelang senja sembari menanti lambaian tangan dari malaikat pencabut nyawa.
Kode seperti "Sembako, Akhir bulan dan Setoran", dan tidak ditambahi dengan kode lain yang rumit bin sulit, berhasil dibongkar petugas KPK yang serta merta menangkap (baca:"mengamankan") mantan orang kuat di pulau garam tersebut.
Terbaru, doi juga disinyalir terlibat dalam kasus pemberian fasilitas tak lazim yang membuat Kalapas Sukamiskin, Wahid Husen tak lagi bisa tersenyum dengan bebas. Sebebas merpati.
3. Apel Washington dan Apel Malang
Spoiler for kode rahasia Angelina:
Mantan Putri Indonesia edisi 2001, Angelina Sondakh, harus merasakan hidupnya yang getir dan dinginnya bui akibat tindakan korupsi yang disangkakan kepadanya. Bersama dengan Mindo Rosalina Manulang, ia diciduk petugas KPK untuk perkara suap terkait proyek Wisma Atlet Jakabaring.
Dalam aksinya, si cantik ini menggunakan kode "Apel Washington" yang merujuk pada fee dalam kurs dollar, dan "Apel Malang" untuk suap dalam bentuk rupiah. Sayang sekali, andai dulu menggunakan istilah buah plum atau buah rambe, yang rasa kecutnya bisa bikin Thanos naik darah, mungkin Angelina tidak akan bernasib sial seperti ini.
4. Ustaz dan Pengajian
Spoiler for Adit dan ceritanya:
Kode rahasia demi menutupi kejahatan korupsi oleh pelaku bernama Aditya Anugrah Moha, membuatnya harus kehilangan kapling surga untuk beberapa masa. Sebab, disaat koruptor lain cenderung menggunakan istilah yang unik dan berbeda, ia justru memakai istilah yang terbukti bisa membuatnya celaka.
Dalam modusnya, Aditya menggunakan kata "Ustaz", yang merujuk pada pelaku sebagai pemberi suap. Sedangkan "Pengajian", merupakan istilah dimana lokasi transaksi suap dilakukan. Asyem tenan!?
Beruntung baginya, demo berjilid-jilid sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian besar ormas. Jikapun masih ada, mungkin nanti marak lagi jelang hajatan bangsa di tahun 2019. Kita tunggu saja.
5. Santri, Murtad dan Pengajian
Spoiler for Kisah Fahd, Zul dan Dendy:
Seolah tidak ingin kalah dengan Aditya, pelaku korupsi pengadaan Alquran di Kementrian Agama, yang terdiri dari: Fahd El Fouz, Zulkarnaen Djabar, dan Dendy Prasetya, juga menggunakan istilah yang membuat hantu Kuyang dari Kalimantan ketakutan bukan kepalang.
Istilah "Santri" merujuk pada trio kwek-kwek penggarong uang masyarakat, yang namanya saya sebutkan diatas. Untuk kata "Murtad", artinya ada pihak yang "wan prestasi" dari kesepakatan antar pelaku. Sedangkan kata "Pengajian", maksudnya adalah pembahasan tentang tender yang mengatur terkait besaran fee dan prosentase korupsi yang disepakati agar bisa menikmati lobster sepuasnya. Bila perlu, penjualnya juga dibeli. Urusan kolesterol, itu dipikir belakangan.
6. Liqo dan Juz
Spoiler for Balada Yuyud & Kukur:
Jika ada manusia paling nekat di dunia, tampaknya tidak salah bila hal tersebut disematkan kepada Yudi Widiana Adia bersama Muhammad Kurniawan. Keduanya, dibantu dengan bisikan iblis nan laknat, melakukan suap terkait proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Ironisnya, demi mengelabui petugas, mereka menggunakan istilah Arab yang sangat familiar dengan anak-anak pengajian di seberang jalan rumah saya.
Istilah "Liqo", yang digunakan sebagai kode rahasia, definisinya adalah pertemuan. Sedangkan kata "Juz", maknanya adalah bagian (dari Surah). Pemilihan kedua istilah tersebut tentunya agar modus yang digunakan tidak terendus. Namun, tampaknya kedua lakon kita ini sedang kualat. Kata-kata yang maknanya baik, justru dijadikan sebagai pilihan kata supaya keburukannya tidak terlacak.
7. Ahok
Spoiler for Kode Patrialias:
Pertama kali mendengar istilah Ahok terkait dengan suap yang melibatkan mantan Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar, saya sempat berpikir bahwa Patrialis adalah salah satu fans Ahok. Ternyata dugaan saya meleset. Sosok yang pernah berujar setuju dengan wacana hukuman mati bagi para koruptor ini, menggunakan kode rahasia "Ahok" agar perbuatan terkutuknya tidak terlacak oleh petugas KPK. Patrialis terbukti menerima suap terkait Judicial Review UU 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Istilah Ahok yang digunakan Patrialis, sebenarnya hanya memiliki korelasi persamaan nama. Ahok yang di maksud dalam kode ini adalah rekan Patrialis bernama Basuki Hariman. Sedangkan Ahok, yang dikenal publik, adalah Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur Jakarta yang fenomenal. Nama keduanya sama-sama diawali kata Basuki. Tampaknya beberapa saluran syaraf di kepala Patrialis mengalami konslet. Atau hal demikian menunjukkan betapa cintanya Patrialis kepada Ahok. Sehingga, setiap nama yang diawali dengan kata Basuki, semua dianggap Ahok. Ciee...cieee.!?
8. Telur Asin, Kalender dan Sarung
Spoiler for telur asin digoreng dadakan, lima ratusan:
Disaat pelaku koruptor dalam lingkaran setan tanpa sekat diragukan rasa nasionalismenya, Adiputra Kurniawan menjadikan dirinya berbeda. Tampaknya ia benar-benar mencintai produk-produk lokal seperti iklan yang menampilkan sosok Om Alim Markus. Iklan fenomenal diluar pakem brand building ala advertising agency. Demikian istilah yang saya comot dari Edhi Kurniawan seperti yang ditulisnya di Kompasiana.
Kode rahasia (yang tidak rahasia) ala Adiputra dengan Eks Dirjen Perhubungan Laut, Antonius Budiono, menggunakan diksi kata yang sederhana. Alih-alih dengan kombinasi huruf dan angka, kedua lakon kita justru menggunakan istilah "Telur Asin, Kalender, dan Sarung". Coba, kurang Indonesia apa mereka berdua.
***
Dalam beberapa tulisan, kita sering menemukan ungkapan bijak, yang menyebutkan bahwa "tidak ada kejahatan yang sempurna". Berbagai modus kejahatan, mesti ditutupi dan dilakukan dengan beragam kode rahasia yang kompleks, atau dengan narasi seindah apapun, tetap saja akan meninggalkan serpihan yang nantinya bisa terungkap. Demikian halnya bagi para koruptor.
Konyolnya, kejahatan korupsi selalu berlindung dengan kata indah "musibah" bila tertangkap basah. Sebuah eufimisme menyesatkan demi mengubah persepsi masyarakat awam terhadap pelakunya. Dan ini, pemerkosaan makna dari diksi kata yang tidak pada tempatnya. Korupsi bukan musibah. Bukan pula cobaan. Sebab, kejahatan korupsi telah dirancang dengan desain sedemikian rupa. Meminjam istilah yang epic pada pilpres 2014 silam, ia dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif.
Mari kita nantikan kode-kode sesat apalagi yang selanjutnya akan digunakan oleh pelaku kejahatan korupsi. Namun percayalah, sepintar apapun pelaku kejahatan mencoba menutupi kelakuannya, selalu ada "keajaiban" yang bisa membongkar sisi gelapnya. Meski tidak dalam kurun waktu selekasnya. Sebab, sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya ia akan melompat lagi...
©Skydavee 2018
Sumber gambar: google
Referensi
Mari hormati penulis dengan mencantumkan sumber asalnya saat artikel dibagikan. Be Smart, Respect Yourself...