Kutipan Tokoh Besar yang Menginspirtif Tentang Urgensi Pendidikan



Sejatinya 2 Mei diperingati sebagai hari pendidikan karena bertepatan dengan tanggal kelahiran seorang tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Beliau dengan filosofi legendanya " Tut Wuri Handayani" seakan-akan sudah menjadi pondasi bagi pertumbuhan dan perkembangan pendidikan tanah air dalam membentuk generasi yang cerdas.
Quote:



Meskipun 2 Mei sudah lewat, namun pentingnya pendidikan buat pembangunan akhlak dan pengetahuan anak bangsa tak terbatas pada tanggal sekian. Karena hakikatnya pendidikan itu adalah sepanjang masa, seperti ungkapan yang sering kita dengar "Tolabul ilmi minal mahdi ilal lahdi" atau
Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat.

Pendidikan tak selalu hanya berorientasi pada intelektual seseorang dalam perspektif ilmu pengetahuan. Lebih dari itu kecerdasan spiritual dan emosi juga tercakup dalam dunia pendidikan khususnya pada bangsa ini. Sehingga sangat penting terciptanya pendidikan yang berkesinambungan buat generasi bangsa kedepan.

Dengan hal itu maka tak ketinggalan para tokoh besar di Indonesia pun pernah memberikan kutipan inspiratifnya terkait urgensi pendidikan dalam upaya membentuk pribadi anak bangsa yang kompeten dan bermoral.

Siapa dan apa saja kutipan mereka, TS uraikan berikut ini ;

Soekarno



Proklamator dan mantan Presiden RI yang pertama ini sudah terbiasa di setiap pidato dan tulisannya berupaya untuk membakar semangat anak bangsa. Salah satu kutipan terkenalnya adalah "Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah", yang mana artinya bahwa kita disuruh mengingat dan belajar dengan sejarah untuk memahami kehidupan.

Mohhamad Hatta


Beliau pernah mengatakan jika "Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cekatan dapat diperbaiki dengan pengalaman, tetapi kurang jujur sulit memperbaikinya". Yang mana maknanya bisa kita simpulkan bahwa dengan belajar maka akan menambah kecerdasan dan kepintaran seseorang. Selebihnya pengalaman adalah penunjang untuk kita lebih cekatan dalam suatu hal.

Gus Dur



Ulama dan mantan presiden RI ke 4 ini, pernah mengutipkan bahwa "Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin besar rasa toleransinya". Artinya pendidikan tak hanya tentang transfer ilmu pengetahuan dari seorang guru ke murid, melainkan meliputi hal-hal lain yang berkaitan dengan nilai-nilai moral.

Raden Ajeng Kartini


Mungkin poin dari pasal 31 UUD 1945 terinspirasi oleh isi surat dari ikon feminisme tanah air ini kepada Stella Zeehandelaar yang pernah menuliskan "Saya akan mengajar anak-anak saya, baik laki-laki maupun perempuan untuk saling memandang sebagai makhluk yang sama. Saya akan memberikan pendidikan yang sama kepada mereka, tentu saja menurut bakatnya masing-masing. Lagi pula, saya bermaksud akan menghapuskan batas yang menggelikan antara laki-laki dan perempuan yang dibuat orang sedemikian cermatnya".

hal ini hampir senada dengan isi kandungan pasal 31 UUD 1945 yang mengatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang sama dan pemerintah wajib membiayainya.

Widji Thukul



Seorang Widji Thukul yang merupakan seorang penyair dan aktivis pun pernah menyentil tentang pentingnya pendidikan. Dia mengingatkan supaya orang-orang untuk belajar dan berbagi. Hal itu seperti yang pernah dia katakan "Kamu calon konglomerat ya. Kamu harus rajin belajar dan membaca, jangan ditelan sendiri. Berbagilah dengan teman-teman yang tak mendapat pendidikan".

Tan Malaka



Selain aktivis yang berpangkat legend, Tan Malaka juga termasuk tokoh yang mencetuskan berdirinya Republik Indonesia. Tokoh yang satu ini pun tak ketinggalan memberikan pandangannya terhadap urgensi pendidikan, yang mana kalimatnya kurang lebih seperti ini "Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan".

Dari sejumlah tokoh dan kutipannya tadi terkait pentingnya makna dan proses belajar atau pendidikan. Maka sangat disayangakan jika implementasi pendidikan saat ini hanya dipersepsikan sebagai lapangan untuk mencari ijazah demi memperoleh pekerjaan dikemudian hari. Karena hakikat pendidikan bukanlah mencipatakan Ijazah melainkan membentuk dan menciptakan pribadi anak bangsa yang bernilai dan berkualitas.


Demikian, sampai jumpa di Thread yang lain, terimakasih sudah mampir ngopi disini Gan - Sis sekalian.



Spoiler for sumur:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel