Moeldoko, Panglima Tani yang Agamis
Tuesday, July 24, 2018

Berbicara tentang sosok Moeldoko memang selalu menarik untuk dibahas. Mulai dari kesederhananaan beliau dalam bersikap sehari-hari sampai kepada ketegasannya untuk selalu bekerja terhadap republik ini
Mantan Panglima TNI ini bukan hanya mengemban tugas sebagai Kepala KSP tetapi kita semua tahu bahwa dia juga merupakan ketua umum HKTI. Menjadi ketua umum HKTI sejak 2017 menjadikan Moeldoko sangat dekat dengan kalangan petani
Kedekatan dan garis perjuangan bersama HKTI yang dilakukan Moeldoko untuk mewujudkan swasembada pangan dan kesejahteraan petani patut diapresiasi. Bahkan Moeldoko mendapatkan julukan 'Panglima Tani' karena kegemarannya blusukan di sawah-sawah
Kepala KSP ini menyadari bahwa pondok pesantren sangat penting dalam sistem pendidikan di Indonesia dan bisa menjadi alternatif dalam menanamkan karakter anak bangsa yang tangguh. Anak bangsa ini yang nantinya diharapkan menjadi generasi muda yang bisa menjadi pemimpin Indonesia di masa depan
Jika kita mau runut kebelakang dan berbicara sejarah, TNI lahir sebagian besar adalah dari para santri dan ulama, yang berjuang merebut kemerdekaan, bahkan Jenderal Sudirman yang pertama menjadi Panglima TKR (sekarang TNI) adalah seorang guru dari pondok pesantren di Jawa Tengah
TNI tidak bisa berjuang sendiri dalam mengisi kemerdekaan. Saat ini, tantangan bangsa Indonesia yang sangat luar biasa dan semakin sulit, maka tidak ada alternatif lain lagi yaitu solusi yang paling baik adalah kebersamaan antara TNI dan para Ulama
Menjawab tantangan kedepan yang semakin berat Pondok Pesantren adalah salah satu solusi sebagai sebuah lembaga yang mampu mencetak dan mempersiapkan generasi muda yang agamis, berpengetahuan luas dan berwawasan kebangsaan serta calon pemimpin-pemimpin bangsa
Berangkat dari hal tersebut, kita bisa melihat bahwa sosok Moeldoko memahami dengan sangat baik permasalahan tersebut. Sehingga langkah-langkah yang dilakukannya selama ini selaras untuk menciptakan solusi dari tantangan yang ada