Napak Tilas Laksamana Tiongkok Melalui Festival Budaya Cheng Ho Tahun 2018


Masih ingat dengan Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok yang datang ke Indonesia? Untuk mengingat perjalanan tersebut, pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan Kelenteng Sam Poo KongKelenteng Tay Kak Sie, dan Komunitas China Semarang mengadakan Festival Budaya Cheng Ho (Cheng Ho Festival) pada tanggal 29 Juli 2018 di Semarang. Festival Cheng Ho merupakan festival tahunan yang unik, dan menjadi salah satu festival utama di Semarang. Kehadirannya selalu ditunggu oleh para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.


Laksamana Cheng Ho kala itu mulai melakukan ekspedisi pada tahun 1405 hingga Cheng Ho meninggal dunia pada tahun 1433. Ia melakukan tujuh ekspedisi internasional secara berturut-turut yaitu dengan mengunjungi 37 negara selama 28 tahun. Cheng Ho mengincar negara-negara dari Asia, Timur Tengah dan Afrika. Dalam ekspedisinya ke Nusantara, Cheng Ho berhasil mengenalkan teknologi dan gaya hidup Tiongkok pada penduduk sekitar selama ekspedisi berlangsung. Cheng Ho menanamkan perasaan persaudaraan yang kuat melalui pembangunan masjid dan rumah doa pada penduduk sekitar dengan memadukan budaya Islam dengan tradisi Jawa dan kepercayaan lokal dengan gaya hidup orang Tionghoa.

Dalam salah satu pelayarannya pada abad ke 15, Cheng Ho menginjakkan kaki di pantai Utara Jawa yaitu di Pantai Simongan, Semarang. Ia menemukan goa kecil di lereng bukit berbatu dan memilih tempat berdoa dengan membangun kelenteng kecil di lokasi tersebut. Setelah tinggal beberapa waktu, Cheng Ho kemudian meninggalkan Jawa, namun para perwiranya memutuskan untuk tinggal dan menikah dengan wanita setempat.

Pada tahun-tahun berikutnya, Sam Poo Kong yang biasa dikenal dengan nama Gedung Batu dibangun di tempat ketika dulu Cheng Ho berdoa dan bermeditasi. Kelenteng tersebut masih berdiri hingga kini dan merupakan kelenteng tertua di Semarang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel