One Man Show, Tidak Berlaku di Piala Dunia, Bung!
Tuesday, July 3, 2018

Quote:
Goooooal!!!!!
.....
NOT Quotez dari seorang Lembu gantengz
[/CENTER]
Halo agan sista kembali lagi ke thread ane,LEMBU GANTENG'S THREAD HEHEHEHE :2thumbupCEKIBROOTZZZ
[CENTER]
Halo sobat semua :), kembali lagi bersama om lembu yang gantengnya ga bikin sobat semua bosen .
Mati sudah harapan 2 tim negara besar ini, Portugal dan Argentina, di laga Piala Dunia Rusia 2018. Padahal dua tim tersebut memiliki pemain Dewa untuk saat ini. Siapa lagi kalau bukan Lionel Messi (Untuk Argentina) dan Christino Ronaldo (Untuk Portugal) . Tentu saja Portugal dan Argentina menaruh harapan yang sangat besar bagi pemain-pemain tersebut. Namun nampaknya skill dewa satu orang tidak bisa menjunjung seluruh rekan 1 tim.

Pada laga terakhir penyisihan grup B (Portugal vs Spanyol) Christiano Ronaldo bermain secara luar biasa. Dia menjadi hatrick saat berhasil membobol gawang Spanyol tiga kali seorang diri. Dua dari tiga gol tersebut adalah eksekusi bola mati. Ini sangat mengagumkan jika dilihat dari diri seorang Christiano Ronaldo seorang diri, namun sangat jelek jika dilihat dari keseluruhan tim. Mengapa karena tim akan secara tidak sadar menjadi sangat bergantung pada Christiano Ronaldo. Padahal bermain sepak bola dan berkompetisi di laga Piala Dunia merupakan kompetisi yang membutuhkan kerja sama dari seluru tim. Pola permainannya pun juga sama, setelah mendapatkan bola dari tim lawan segera ke depan, oper pada Christiano Ronaldo dan tunggu sebuah keajaiban yang terjadi.
Akhirnya pola permainan gampang ditebak dan membuat tim lawan menjadi lebih mudah untuk memporak-porandakan permainan dari Portugal. Seperti laga Portugal melawan dengan Uruguay kemarin. Yang hasilnya adalah dua gol tercipta semua dari kaki Cavvani Cs. Yah, sekali lagi itu semua karena ketergantugan pada 1 pemain, sehingga pola permainan tidak menjadi seimbang.

Sama halnya dengan Christiano Ronaldo, pola permainan pemain Argentina juga tidak begitu berbeda. Mereka masih sangat bergantung pada pemain terbaik dunia, Lionel Messi, dalam menyusun serangan kepada tim lawan. Puncak ketergantungan itu terjadi pada laga terakhir yaitu Argentina melawan Perancis. Memang benar pada waktu Di Maria sempat lagi semangat-semangatnya. Dengan membobol gawang dari kiper Perancis, Hugo Lioris, dari luar jauh kotak pinalti. Dan itu sempat membakar semangat dari tim Argentina. Dengan tambahan satu gol dari striker Argentina, Sergio Arguio. Skor menjadi 2-1 untuk Argentina. Namun dalam waktu singkat, Kylian Mbappe, langsung membalas skor menjadi 4-2 dengan jalan mengacak-acak lini pertahanan dari Argentina. Yah walaupun Argentina sempat membalas skor menjadi 4-3 namun waktu sudah tidak cukup lagi.
Well, pertandingan sekelas piala dunia bukanlah permainan satu orang dengan skill yang luar biasa, One Man Show. Permainan di piala dunia kali ini lebih membutuhkan permainan dari keseluruhan tim, Team Show.
[CENTER]
Quote:
Halo sobat semua :), kembali lagi bersama om lembu yang gantengnya ga bikin sobat semua bosen .
Mati sudah harapan 2 tim negara besar ini, Portugal dan Argentina, di laga Piala Dunia Rusia 2018. Padahal dua tim tersebut memiliki pemain Dewa untuk saat ini. Siapa lagi kalau bukan Lionel Messi (Untuk Argentina) dan Christino Ronaldo (Untuk Portugal) . Tentu saja Portugal dan Argentina menaruh harapan yang sangat besar bagi pemain-pemain tersebut. Namun nampaknya skill dewa satu orang tidak bisa menjunjung seluruh rekan 1 tim.

Pada laga terakhir penyisihan grup B (Portugal vs Spanyol) Christiano Ronaldo bermain secara luar biasa. Dia menjadi hatrick saat berhasil membobol gawang Spanyol tiga kali seorang diri. Dua dari tiga gol tersebut adalah eksekusi bola mati. Ini sangat mengagumkan jika dilihat dari diri seorang Christiano Ronaldo seorang diri, namun sangat jelek jika dilihat dari keseluruhan tim. Mengapa karena tim akan secara tidak sadar menjadi sangat bergantung pada Christiano Ronaldo. Padahal bermain sepak bola dan berkompetisi di laga Piala Dunia merupakan kompetisi yang membutuhkan kerja sama dari seluru tim. Pola permainannya pun juga sama, setelah mendapatkan bola dari tim lawan segera ke depan, oper pada Christiano Ronaldo dan tunggu sebuah keajaiban yang terjadi.
Akhirnya pola permainan gampang ditebak dan membuat tim lawan menjadi lebih mudah untuk memporak-porandakan permainan dari Portugal. Seperti laga Portugal melawan dengan Uruguay kemarin. Yang hasilnya adalah dua gol tercipta semua dari kaki Cavvani Cs. Yah, sekali lagi itu semua karena ketergantugan pada 1 pemain, sehingga pola permainan tidak menjadi seimbang.

Sama halnya dengan Christiano Ronaldo, pola permainan pemain Argentina juga tidak begitu berbeda. Mereka masih sangat bergantung pada pemain terbaik dunia, Lionel Messi, dalam menyusun serangan kepada tim lawan. Puncak ketergantungan itu terjadi pada laga terakhir yaitu Argentina melawan Perancis. Memang benar pada waktu Di Maria sempat lagi semangat-semangatnya. Dengan membobol gawang dari kiper Perancis, Hugo Lioris, dari luar jauh kotak pinalti. Dan itu sempat membakar semangat dari tim Argentina. Dengan tambahan satu gol dari striker Argentina, Sergio Arguio. Skor menjadi 2-1 untuk Argentina. Namun dalam waktu singkat, Kylian Mbappe, langsung membalas skor menjadi 4-2 dengan jalan mengacak-acak lini pertahanan dari Argentina. Yah walaupun Argentina sempat membalas skor menjadi 4-3 namun waktu sudah tidak cukup lagi.
Well, pertandingan sekelas piala dunia bukanlah permainan satu orang dengan skill yang luar biasa, One Man Show. Permainan di piala dunia kali ini lebih membutuhkan permainan dari keseluruhan tim, Team Show.
Sumber :
Spoiler for sumber:
Quote:
Quote:
Oke, sekian yaah gan, terima kasih. Dan semoga thread ini bermanfaat walaupun sebenarnya enggak bgt :nohope:
Jangan lupa ya gan : :rate5 dan :cendolbig dan :sup: asal jangan :batabig
Spoiler for bonusnya om:

komen yang bermutu dan ditampung om lembu yang mana ganteng banget
Spoiler for om lembu gantenk pakek k:
bagi yang mau qomen silakan quote biar om lembu tao