PIKTORIAL MENYADARKAN KITA BAHWA SETAN BISA SANGAT MENGUASAI NAFSU




Salam Sejahtera Penikmat Seni Apapun Itu



Selasa, 17 Juli 2018. Gedung Kesenian Miss Tjihtjih kedatangan tamu yang bagi saya adalah orang yang luar bisa dalam bidang kesenian. Irwan Jamal, aktor yang juga aktif sebagai sutradara ini membawa kelompok dramanya Piktorial Actors Laboratory Bandung ke Jakarta untuk menyajikan sebuah pertunjukan yang luar biasa. Lakon "Faust: Sang Penyembah Setan" karya Goethe, berhasil dibawakan dengan apik oleh Piktorial Actors Laboratory Bandung, dengan konsep penyutradaraan cemerlang dari Patuh AM. Sebelum masuk pada sedikit cuplikan pementasan yang sarat akan makna tersebut, sebelumnya Piktorial akan melaksanakan Tour pementasan ke empat kota yakni Jakarta, Tasikmalaya, Tegal dan Semarang.



Sebelum pementasan dimulai saya dan beberapa penonton lain dibuat penasaran setelah mendapat dan membaca isi booklet yang diberikan, tertulis bahwa jumlah tim artistik mencapai 13 orang, ini adalah jumlah yang luar biasa. Saya pribadi yang tertarik akan unsur artistik dalam sebuah pementasan menjadi lebih penasaran dibuatnya. Gong 3 berbunyi! Panggung terlihat kosong, saya semakin bertanya mengapa bisa sampai 13 orang? sementara panggung hanya terlihat begitu lapang. Pementasan dimulai dengan adegan sesosok yang bisa dikatakan sebagai setan yang juga adalah dalang dari alur cerita itu.



Lakon ini menggambarkan seorang tokoh yang menurut saya adalah implementasi dari apa yang terjadi pada manusia saat ini, yang mana pendidikan, ilmu dan kepercayaan tentang adat dan agama berhasil didobrak oleh belenggu setan yang tiada habisnya melakukan penyesatan. Unsur-unsur semiotik verbal akan sangat terasa dari tiap dialog antar tokoh yang memiliki dilemanya masing-masing terhadap kehidupan duniawi. Mereka yang berpenidikan, atau berakhlak nyatanya tetap akan terpengaruh oleh hasutan setan.



FAUST, yang diperankan oleh Irwan Jamal, menjadi otak kerusuhan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Ia digambarkan sebagai sosok cendekiawan, seorang doktor yang memiliki ilmu tinggi, namun nyatanya dari gelar dan ilmu yang ia punya ia tidak mampu melihat dunia yang begitu luas ini, ia hanya bisa melihat dunia hanya sebatas hari sabtu dan minggu. Ini adalah sebuah sentilan keras bagi kita para pembelajar di masa sekarang, kita berkutat dengan berbagai macam buku bacaan, tiap kata dan kalimatnya kita lahap namun ketika kita melepaskan diri dalam lingkungan, semua itu tidak berguna, kita jarang menerapkan apa yang kita pelajari pada dunia luar yang begitu luas, al hasil kita kembali belajar tentang dunia luar dari titik nol.

Batin yang begejolak, akhirnya terhasut dalam lingkup satanis, ia terbawa dan termakan segala imingan dan hasutan setan. Ini adalah gambaran yang jelas bagi mereka para cendekiawan berpendidikan yang rela melakukan apa pun untuk dapat menguasai apa yang diinginkannya.



Wanita, digambarkan sebagai sosok harta duniawi yang sangat dicintai, ia rela melakukan apa pun untuk bisa mendapatkan dan menguasai wanita yang dipujanya. Setan kembali berkuasa dalam tiap bentuk tindakan dan niat untuk selalu menguasai jalan pikiran. Wanita terlihat seolah sosok yang lemah yang dapat dibolak-balikan jalan hidupnya. Segala bentuk puja dan puji terus diberikan, sogokan harta duniawi, emas dan semacamnya adalah yang diimpikan oleh kaum wanita yang membuatnya kian lemah didepan orang yang memeberinya. Harta membawa jurang kesesatan bagi wanita sementara wanita membawa jurang kematian bagi laki-laki.



Nafsu kian menguasi semuanya, penguasaan akan lebih mematikan jika nafsu dunia semakin kuat. Setan terus berkuasa, tak peduli apa yang terjadi pada hari ini esok, lusa atau di masa mendatang asal jurang kenikmatan sesaat dapat terjamah dengan sempuran. Faust membawa petaka bagi dirinya dan sang wanita yang digambarkan secara simbolis berhubungan intim. Mereka terperangkap dalam selimut berteteskan nikmat dunia yang tak bisa dibendung. Pada adegan ini mereka dipergoki oleh kakak dari Gretchen. Namun kepalang tanggung, nafsu telah menguasai seisi kamar, senapan yang dibawa sang kaka berhasil direbut dan akhirnya mematikan sang kakak. Setan yang divisualisasikan dalam cahaya berbeda adalah sebagai bentuk bahwa ada dunia lain yang menguasai jalan pikiran mereka.



Tiba saatnya penyesalan yang tak tertahankan bagi Gretchen. Salah siapa? ini adalah salah bagi dirinya yang terlena dengan tawaran duniawi yang dibawa oleh setan bekedok laki-laki penuh nafsu. Wanita adalah korban namun kita tidak bisa menyangkal bahwa dia bukanlah korban sepenuhnya karena dia begitu nikmati penawaran setan. Air mata hanya bisa mengalir begitu deras, tak ada yang bisa menahannya untuk menetes. Ini jelas bahwa lakon ini benar-benar menyentil bagaimana kelemahan seorang wanita jika berteman dalam nafsu.



Ini adalah adegan paling saya suka, Gretchen terkubur oleh penyesalan yang dibuat dengan nafsu duniawinya. ia menyesal, menjadi gila dan terpasung dalam jerat sosial yang ada. Hukum adat telah diterimanya. Namun Faust dengan ilmu nalar yang dimilikinya, dengan logika berpikir sehat yang masih ada dalam benaknya, berusaha menolong Gretchen dari jerat pasung tersebut. Faust sadar bahwa apa yang terjadi berawal dari gejolak batinnya yang terombang-ambing oleh nafsu setan.



Dari cuplikan lakon diatas, penasaran saya terhadap tim artistik mereka akhirnya terjawab. Memang panggung terlihat sepi, tapi tidak kosong karena posisioning para pemain begitu rapih, tidak ada tumpang tindih antara sisi kiri dan kanan maupun depan belakang. PIKTORIAL dengan apik memainkan artistik dari kostum yang mereka gunakan, ini membuat panggung begitu hidup, mereka mendaur ulang bahan-bahan yang tidak terpakai menjadi sebuah kostum yang manis. dan satu lagi soal kejelian sutradara dengan tidak menerapkan fade out/black out dalam perpindahan adegan, ia menerapkan kameo dengan kostum senada. Karakter para aktor yang begitu konsisten dari awal hingga akhir pementasan, bahkan saya sempat pesimis dengan pembawaan tokoh Gretchen, karena di awal sangat jomplang jika dibanding aktor lain, namun ia menyimpan karakter yang sesungguhnya ketika ia berubah haluan saat Gretchen tak sepolos dahulu. Luar biasa, itu penilaian saya terhadap pementasan sederhana yang sangat memukau ini.

... Selesai ...

Thread ini bersumber dari kekaguman terhadap sentilan yang disampaikan oleh teater PIKTORIAL"
Gambar dari @aye.shot



Kunjungi juga Thread Ane berikut ini gan:
Pilih Mana, Voucher atau Kupon - HT
HAL PENTING YANG BIASA DILAKUKAN TUAN RUMAH JELANG PIALA DUNIA - HT
POSTER PERTUNJUKAN MENJADI KOLEKSI YANG PENUH NILAI SEJARAH
ALASAN MENGAPA PERJALANAN MUDIK NAIK BUS LEBIH MENYENANGKAN - HT
ALASAN KENAPA KAMU LALAI DARI TANGGUNG JAWAB - HT
INI ALASAN MENGAPA TEATER ADALAH SENI YANG PALING LENGKAP - HT
FESTIVAL TEATER BUKAN SEKADAR PENCARIAN HADIAH - HT
KALIAN PASTI BELUM TAHU, INI KUNCI SUKSES FILM BIOGRAFI INDONESIA - HT
RAHASIA CEPAT SAMPAI RUMAH SAAT PULANG KANTOR DENGAN TRANSJAKARTA - HT
BEGINILAH WAJAH KAMPUNG WARNA WARNI KATULAMPA [INSTAGRAMABLE] - HT
4 TINDAKAN MANUSIA DALAM BERMASYARAKAT - HT
AWKWARD MOMENT YANG TERJADI DI DALAM LIFT - HT
AKIBAT TERPENGARUH, IBU INI DINOBATKAN MENJADI IBU TERKEJAM DI DUNIA - HT

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel