Setelah Lampu Hijau dari Toyota, Kemenperin Mantapkan untuk Riset Kendaraan Listrik

Pada saat ini  pemerintah terus berupaya untuk mendorong pemanfaatan teknologi otomotif yang ramah lingkungan melalui program LCEV,


Pada implementasinya, Kemenperin berkolaborasi dengan sejumlah akademisi, termasuk Toyota Indonesia sebagai pelaku industri otomotif nasional, untuk memperkenalkan teknologi pengembangan kendaraan ramah lingkungan termasuk mobil listrik.





Kegiatan ini bakal jadi tantangan buat pemerintah, dalam menerapkan kebijakan pengembangan kendaraan listrik, yang ujungnya target 20 persen untuk produksi kendaraan emisi karbon rendah (low carbon emission vehicle/LCEV) tahun 2025 bisa tercapai.




Pada awal langkah pemerintah akan melakukan Riset bersama kegiatan ini dijadwalkan akan berangsung sepanjang 2018 sampai 2019.




Di sini nanti pembagian tugas akan di lakukan dalam dua tahap:




Pada tahap pertama, peneliti dari UI, ITB, UGM akan menggunakan 12 unit kendaraan listrik dan enam unit kendaraan konvensional yang disediakan oleh Toyota Indonesia.


Kendaraan ini dipergunakan untuk mempelajari aspek teknikal seperti jarak tempuh, emisi, infrastruktur, dan kenyamanan pelanggan melalui pelacakan data dalam penggunaan sehari-hari mobil-mobil tersebut di tiga kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta selama periode tiga bulan.



Pada tahap berikutnya, peneliti dari UNS, ITS dan Udayana akan melakukan rangkaian studi yang sama dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih beragam dan komprehensif.





Nantinya, data-data yang terkumpul akan dianalisa dan disimpulkan untuk menjadi referensi bagi Kemenperin. Selain itu, penelitian juga akan mempelajari mengenai rantai pasok industri termasuk kebutuhan ketenagakerjaan.




Kegitan Ini dilakukan buat memahami secara lebih menyeluruh aspek yang bisa memengaruhi pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia, terutama mengenai preferensi konsumen. Selain itu, dari sisi industrinya, meliputi rantai pasok serta kebutuhan infrastruktur pendukung.




Riset ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) hingga 29 persen pada 2030, sekaligus menjaga energi sekuriti di sektor transportasi darat.


Quote:





Bentuk kotribusi toyota



Salah satu bentuk kontribusi Toyota yaitu menyumbangkan sebanyak 12 mobil listrik ke Kementerian Perindustrian.



Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan mobil-mobil listrik tersebut diserahkan ke Kemenperin untuk kebutuhan riset mobil hijau di Indonesia.

yang dihadiri oleh Presiden Direktur Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Co. Ltd Tatsuro Takami.


Quote:



Rencananya, Toyota akan membawa enam unit PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) dan enam unit HEV (Hybrid Electric Vehicle) untuk kebutuhan riset yang akan memakan waktu bertahun-tahun itu.




Terkait mobil-mobil ramah lingkungan yang akan dibawa masuk ke Indonesia, Juli belum bisa memastikan. Namun dipastikan mobil-mobil yang dimaksud adalah mobil 'hijau' Toyota di masa depan.




Ada 12 mobil hybrid dan 6 mobil konvensional tercanggih beserta teknologi pendukungnya yang disediakan oleh pihak Toyota. Mobil itu jika dirinci lebih lanjut adalah 6 unit Toyota Prius hybrid, 6 Toyota Prius Plug-in Hybrid, 6 Toyota Corolla bermesin bensin, berikut data logger, charger, dan lainnya.



Quote:




salah satu langkah yang diambil ini nantinya akan menjadi masukkan bagi pemerintah menerapkan kebijakan pengembangan kendaraan listrik. Sehingga, target 20 persen untuk produksi kendaraan emisi karbon rendah (LCEV) tahun 2025 dapat tercapai.





Quote:



Ya smoga saja nantinya proyek riset ini dapat memberi kamajuan dan kemandirian dalam dunia otomotif di indonesia serta akan membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di indonesia

source:

[url=http://bit.ly/2Ja1WjY ,][font=Comic Sans MS]1[/font][/url],2,3,4,5

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel