Taukah Agan, Kenapa Rasa Makanan di Dalam Pesawat Nggk Enak?
Thursday, July 26, 2018
Jika agan berpikir bahwa makanan yang disajikan di pesawat itu hambar atau tidak menarik, jangan terburu-buru menyalahkan maskapai penerbangan. Karena ternyata selera indra pengecap kita sedikit bermasalah ketika berada di dalam pesawat.
Persepsi otak kita mengenai rasa asin dan manis menjadi lebih rendah ketika kita berada di dalam kabin bertekanan tinggi. Taste buds dan indera penciuman adalah hal pertama yang menghilang ketika agan berada di ketingian 10.000 meter, kata Russ Brown, direktur layanan penerbangan American Airlines.
"Persepsi kita tentang rasa asin dan manis lebih rendah ketika kita berada di dalam kabin yang bertekanan," katanya.
"Makanan dan minuman benar-benar terasa berbeda di udara," kata Charles Spence, profesor psikologi eksperimental di Universitas Oxford. "Ada beberapa alasan yang mempengaruhinya, antara lain karena kurangnya kelembaban, tekanan udara yang lebih rendah dan kebisingan."
Pada ketinggian 10.000 meter, kelembapan udara kurang dari 12%, ini lebih kering daripada di gurun sekalipun. Kombinasi kekeringan dan tekanan udara rendah mengurangi kepekaan lidah manusia terhadap makanan manis dan asin sekitar 30%, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lufthansa Jerman.
Para peneliti di Institut Fraunhofer di Jerman menggunakan laboratorium khusus yang mengurangi tekanan udara untuk mensimulasikan keberadaan di ketinggian 10.000 meter. Menariknya, apa yang ditemukan oleh penelitian ini adalah kita hanya kehilangan sensasi rasa manis dan asin. Rasa asam, pahit dan pedas hampir tidak terpengaruh.
Oleh sebab itu untuk mengurangi masalah ini, maskapai penerbangan harus memberikan makanan dengan tambahan sentuhan rasa.
"Bumbu yang baik adalah kunci untuk memastikan rasa enak pada makanan di udara," kata Brown of American Airlines. "resep makanan dimodifikasi dengan menambahkan lebih banyak garam dan bumbu lain untuk menyesuaikannya dengan lingkungan di dalam kabin pesawat."
Gerry McLoughlin, koki eksekutif di rival United mengatakan bahwa dia menggunakan "rasa dan bumbu yang hidup" untuk membuat makanan menjadi "lebih bertubuh".
Menyiapkan dan menyajikan makanan lezat untuk ratusan orang di atas awan bukanlah pekerjaan mudah. Untuk menjaga standar keamanan pangan, makanan harus disiapkan di darat. Kemudian dikemas, didinginkan dan dipanaskan kembali di udara.
Untuk alasan keamanan, hampir semua maskapai penerbangan menggunakan oven konveksi, yang digunakan dengan cara meniupkan udara panas dan kering ke atas makanan.
Itulah alasan mengapa mekanan di dalam pesawat terasa tidak senikmat di darat. Tap jika koki yang menanganinya berpengalaman, maka rasa masakan mungkin akan terasa cukup enak karena perbandingan rasa di darat dan udara sudah disesuaikan dengan benar.