1858, Ketika Sungai di London Berbau bak Racun
Wednesday, August 8, 2018
- Enjoy with :coffee: -
BBC.com
Quote:
London merupakan salah satu kota terbaik yang ada di Dunia ini. London memiliki infrastruktur yang sangat baik dalam menunjang warganya beraktifitas. Akan tetapi sebelum semaju ini London pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan bagi warga kotanya.
Pada tahun 1858, London mengalami musim panas yang buruk. Suhu udara cukup panas selama beberapa minggu.Warga London pun kesulitan untuk menyimpan makanan mereka agar tetap fresh.
Saat itu London tidak memiliki sistem saluran pembuangan yang baik. Akibatnya, limbah-limbah rumah tangga, industri, bahan-bahan kimia, hingga anjing mati berkumbul di satu sungai, Sungai Thames.
Hal ini mengubah wajah sungai menjadi "tumpukan pupuk" berbau tidak sedap.
Lalat-lalat banyak berkumpul di area sungai yang penuh dengan sampah tersebut dan menyebarkan penyakit diare dan tipus.
Ilustrasi seorang ayah yang memperlihatkan anaknya berubah saat musim panas (BBC.com)
Pada tahun 1850an kota London merupakan kota terbesar di dunia dengan 2,5 juta penduduk. Akan tetapi pemerintahan saat itu kesulitan dalam menyediakan air bersih dan sanitasi yang baik bagi warganya.
Kondisi seperti ini mengakibatkan penyakit musiman seperti diare dan tipus menjadi hal lumrah ketika musim panas datang di London.
Kondisi sungai di London yang sangat kotor membuat warga sekitar sungai harus menutupi hidungnya karena bau yang sangat menyengat. Bahkan bau yang menyengat ini disebut juga sebagai miasma, karena baunya seperti racun dari rawa-rawa yang dapat membuat orang menjadi sakit bila menghirup baunya tersebut.
Sungai yang tadinya merupakan simbol kemakmuran kini berubah menjadi sungai pembawa malapetaka.
Benjamin Disraeli, Kanselir dari Menteri Keuangan bisa dikatakan sebagai penyelamat dari wabah mengerikan ini. Ia sangat prihatin melihat kondisi sungai yang semakin buruk. Ia lalu meminta pada Parlemen untuk menyetujui usul nya dalam menangani masalah ini.
Pada tanggal 2 Agustus 1858, Parlemen memberikan persetujuan untuk membuat Mega Proyek dalam menangani kebersihan sungai dengan Joseph Bazalgette sebagai penanggungjawabnya.
Sistem Pompa yang di-design oleh Joseph Bazalgette (BBC.com)
Bazalgette lalu membuat suatu sistem untuk membersihkan sungai yang sudah tercemar. Ia membuat sistem selokan yang saling terhubung untuk menangkap setiap limbah sebelum menuju sungai Thames. Lalu ia pun membuat tanggul baru yang memiliki saluran pembuangan di dalamnya.
Dimana saluran pembuang tersebut dihubungkan ke sistem pompa besar khusus. Sistem pompa ini menyerap limbah-limbah dan mengirimnya ke sungai-sungai yang memilki populasi manusia lebih sedikit.
Walupun akhirnya alat yang dibuat oleh Bazalgette ini menjadi kontroversi dan dihentikan pemakaiannya karena mengirimkan limbah ke area permukiman warga lainnya. Akan tetapi Bazalgette berhasil membersihkan limbah hampir setebal 45 cm yang berada di atas sungai Thames.
Pipa-pipa khusus buatan Bazalgette ini masih berfungsi dengan baik hingga saat ini. Dan bisa dikatakan Bazalgette pun merupakan pahlawan bagi warga London dalam mendapatkan sungainya normal kembali.
Pada tahun 1858, London mengalami musim panas yang buruk. Suhu udara cukup panas selama beberapa minggu.Warga London pun kesulitan untuk menyimpan makanan mereka agar tetap fresh.
Saat itu London tidak memiliki sistem saluran pembuangan yang baik. Akibatnya, limbah-limbah rumah tangga, industri, bahan-bahan kimia, hingga anjing mati berkumbul di satu sungai, Sungai Thames.
Hal ini mengubah wajah sungai menjadi "tumpukan pupuk" berbau tidak sedap.
Lalat-lalat banyak berkumpul di area sungai yang penuh dengan sampah tersebut dan menyebarkan penyakit diare dan tipus.
Ilustrasi seorang ayah yang memperlihatkan anaknya berubah saat musim panas (BBC.com)
Pada tahun 1850an kota London merupakan kota terbesar di dunia dengan 2,5 juta penduduk. Akan tetapi pemerintahan saat itu kesulitan dalam menyediakan air bersih dan sanitasi yang baik bagi warganya.
Kondisi seperti ini mengakibatkan penyakit musiman seperti diare dan tipus menjadi hal lumrah ketika musim panas datang di London.
Kondisi sungai di London yang sangat kotor membuat warga sekitar sungai harus menutupi hidungnya karena bau yang sangat menyengat. Bahkan bau yang menyengat ini disebut juga sebagai miasma, karena baunya seperti racun dari rawa-rawa yang dapat membuat orang menjadi sakit bila menghirup baunya tersebut.
Sungai yang tadinya merupakan simbol kemakmuran kini berubah menjadi sungai pembawa malapetaka.
Benjamin Disraeli, Kanselir dari Menteri Keuangan bisa dikatakan sebagai penyelamat dari wabah mengerikan ini. Ia sangat prihatin melihat kondisi sungai yang semakin buruk. Ia lalu meminta pada Parlemen untuk menyetujui usul nya dalam menangani masalah ini.
Pada tanggal 2 Agustus 1858, Parlemen memberikan persetujuan untuk membuat Mega Proyek dalam menangani kebersihan sungai dengan Joseph Bazalgette sebagai penanggungjawabnya.
Sistem Pompa yang di-design oleh Joseph Bazalgette (BBC.com)
Bazalgette lalu membuat suatu sistem untuk membersihkan sungai yang sudah tercemar. Ia membuat sistem selokan yang saling terhubung untuk menangkap setiap limbah sebelum menuju sungai Thames. Lalu ia pun membuat tanggul baru yang memiliki saluran pembuangan di dalamnya.
Dimana saluran pembuang tersebut dihubungkan ke sistem pompa besar khusus. Sistem pompa ini menyerap limbah-limbah dan mengirimnya ke sungai-sungai yang memilki populasi manusia lebih sedikit.
Walupun akhirnya alat yang dibuat oleh Bazalgette ini menjadi kontroversi dan dihentikan pemakaiannya karena mengirimkan limbah ke area permukiman warga lainnya. Akan tetapi Bazalgette berhasil membersihkan limbah hampir setebal 45 cm yang berada di atas sungai Thames.
Pipa-pipa khusus buatan Bazalgette ini masih berfungsi dengan baik hingga saat ini. Dan bisa dikatakan Bazalgette pun merupakan pahlawan bagi warga London dalam mendapatkan sungainya normal kembali.
Spoiler for Sumber:
Quote:
:D Bacaan lainnya gan.. mungkin tertarik :D
HT_Obat Malaria baru yang lebih ampuh berhasil ditemukan_HT
HT_"Transplantasi Memori" Berhasil Dilakukan pada Hewan Siput_HT
HT_Semut Ternyata Punya "Dokter"_HT
HT_17 Relawan memasukkan cacing hidup ke tubuh mereka_HT
HT_Obat Malaria baru yang lebih ampuh berhasil ditemukan_HT
HT_"Transplantasi Memori" Berhasil Dilakukan pada Hewan Siput_HT
HT_Semut Ternyata Punya "Dokter"_HT
HT_17 Relawan memasukkan cacing hidup ke tubuh mereka_HT