35 BUMN Patungan Rp 180 M untuk Subsidi Sambung Listrik
Wednesday, August 8, 2018
Untuk mengejar rasio elektrifikasi hingga 99%, Kementerian BUMN melakukan sinergi untuk melakukan percepatan penyambungan jaringan listrik di Indonesia. Sebanyak 35 perusahaan pelat merah patungan untuk membiayai penyambungan listrik bagi rumah tangga tidak mampu di sekitar Jawa Barat bagian selatan dan Banten.
Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan pihaknya bersama perusahaan BUMN memberikan bantuan untuk menyambung listrik bagi masyarakat tidak mampu.
"Masih ada warga yang mengakses listrik tapi itu diambil dari rumah tetangganya (levering). Dengan bantuan sambungan listrik melalui Sinergi BUMN ini, maka warga sepenuhnya akan menikmati listrik resmi dari PLN. Ini tentunya sangat membantu masyarakat dalam menopang kegiatan ekonomi rumah tangganya," kata Rini dalam sinergi yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama 'Program Sinergi BUMN Sambung Listrik Gratis Bagi Rumah Tangga Tidak Mampu', antara PT PLN (Persero) dengan 35 BUMN lainnya pada Selasa (7/8/2018).
Nantinya akan ada 317.000 KK yang tidak mampu tersebar di wilayah Jawa Barat yang akan disambung listriknya dengan total tegangan 450 VA. Rini menjelaskan jika data tersebut ditambah dengan kawasan Banten maka masyarakat yang akan tersambung listriknya dari program ini 360.000 KK.
Biaya yang akan dibayarkan oleh perusahaan- perusahaan BUMN ini merupakan biaya penyambungan listrik dengan total biaya Rp 1.100.000/ 450 VA. Rini menjelaskan, alasan sebagian besar warga tidak menyambungkan listrik secara resmi disebabkan relatif mahalnya biaya instalasi dan penyambungan listrik yang berkisar Rp 900 ribu hingga Rp 1,1 juta.
Lebih lanjut Rini memberikan total biaya yang terkumpul untuk menyambung 317.000 KK ini yaitu Rp 360 miliar.
"50% itu dari perusahaan BUMN, kemudian sisanya 50% dari PLN," kata dia.
Rini menjelaskan, BUMN sepakat untuk bersinergi sebagai upaya untuk menjamin terlaksananya penyambungan listrik bagi masyarakat Tidak Mampu dengan biaya penyambungan yang didanai dari dana program BUMN Hadir Untuk Negeri.
"Dana ini bersifat sponsorship dan bukan berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR)," kata dia.
Program ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kementerian BUMN No. S-114/S.MBU/07/2018, tanggal 13 Juli 2018, perihal Program Elektrifikasi Jawa Barat Bagian Selatan dan Banten.
"Untuk awal program ini ditargetkan mampu menembus hingga 103.000 rumah tangga pada 28 Oktober 2018, dengan perkiraan biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 56,9 Miliar," papar dia.
Jumlah masyarakat kurang mampu yang dipilih untuk mendapatkan listrik tersebut ditetapkan berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Menteri ESDM Ignasius Jonan pun mengapresiasi program penyambungan listrik tersebut. Menurutnya, sinergi ini merupakan hal yang baik dan luar biasa manfaatnya.
"Memang ini perlu untuk saudara-saudara kita dibantu. Kalau bulanan saya yakin mampu tapi kalau pasang yang berat. Saya ucapkan terima kasih kepada BUMN yang sudah berpartisipasi dalam program ini. Ini partisipasi yang luar biasa," ungkap Jonan.
Sebanyak 35 BUMN dimaksud yakni PLN, Telkom, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, BNI, Angkasa Pura II, Pelindo II, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo, Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia dan Jiwasraya
Sebagai Informasi PLN mencatat, saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Barat tercatat di level 96,79% dengan jumlah KK yang belum terlistriki masih mencapai sebanyak 334.260 KK.
Rumah tangga kurang mampu yang mendapat bantuan program sambung listrik gratis ini akan mendapatkan sambungan listrik PLN berdaya 450 VA dengan tarif bersubsidi dan sistem layanan prabayar.
Sumber : http://bit.ly/2Msm2sp