4 Rawon Legendaris di Jawa Timur
Saturday, August 4, 2018
Bebicara masalah kuliner di Jawa Timur, tidak berhenti pada rujak cingur ataupun lontong balap saja. Ada kuliner lainnya yang tak kalah populer dan memiliki banyak sekali penikmat, yakni rawon. Kuliner kuah ini sangat cocok dinikmati dengan cuaca Jawa Timur yang seringkali panas dan bikin gerah. Terlebih lagi jadi menu saat buka puasa, kuah-kuah pelepas dahaga. Dan rawon legendaris di Jawa Timur masuk dalam salah satu list utama, inilah daftarnya:
1. Rawon Nguling Probolinggo
Spoiler for :
Ingin makan rawon Nguling di tempat asalnya? Datanglah ke Warung Rawon Nguling di Kecamatan Nguling, Probolinggo, Jawa Timur. Warungnya terletak di jalur utama utara Jalan Surabaya-Bali. Apabila Anda melalui darat di jalur utara pasti melewati warung rawon legendaris ini.
Meskipun sekarang rawon nguling sudah memiliki beberapa cabang di Jakarta dan kota besar lainnya, tetapi makan di warung asalnya tempat berdiri terasa berbeda. Foto-foto Presiden SBY yang pernah makan di tempat tersebut jadi pajangan utama di hiasan temboknya. Meja kayu dan kursinya diatur model memanjang sehingga ratusan orang bisa makan bersama di warung ini.
Begitu masuk warung, kita akan ditawari daftar menu bermacam-macam masakan Jawa Timur. Tetapi tetap pengunjung paling banyak memilih nasi rawonnya. Di meja sudah tersedia gorengan lauk pauk mulai dari gorengan empal daging, otak, limpa, tahu, dan tempe yang buat ukuran orang Jakarta termasuk besar-besar irisannya.
Nasi rawon Nguling terhidang dicampur nasi dan irisan daging sapi rawon dengan sambel terasi dan taoge pendek sebagai perlengkapannya. Kuah rawonnya agak encer kehitaman karena ada bumbu kluwek, bumbu khusus untuk campuran rawon. Terasa segar dimakan panas-panas dan daging sapinyanya sangat empuk. Di Jawa Timur jarang makan nasi dengan kuah terpisah, tidak seperti di Jakarta.
Dimakan dengan kerupuk udang atau kerupuk ikan, rasanya makin mantap. Rasa rawon yang berkuah encer kehitaman terasa pas bumbunya di lidah. Apalagi dicampur sambel terasi taoge, terasa pedas-pedas dikit dan segar saat makan di tengah perjalanan. Sangat cocok dimakan di tengah kelaparan perjalanan karena porsi nasinya cukup banyak.
Tambah nikmat rasanya dimakan dengan gorengan tempe dan empal daging goreng. Makin mewah makan rawon Nguling dengan tambahan empal goreng dan tempe karena harganya akan dua kali lipat dibanding hanya nasi rawonnya aja yang harganya Rp 12.500 per piring. Meskipun tebal, empal gorengnya empuk dan terasa rasa bumbunya.
Di warung ini ada juga pilihan nasi soto, nasi sop, nasi gule, nasi lodeh, dan lainnya hampir semua menu andalan makanan khas Jawa Timur ada. Tetapi menu andalannya tetap nasi rawon apalagi nama warungnya tetap "Warung Rawon Nguling" meskipun menunya beragam.
Minuman segarnya adalah jamu bikinan sendiri seperti es beras kencur. Es sinom juga segar diminum di siang hari yang panas. Untuk oleh-oleh khas Jawa Timur mulai tape Bondowoso, macam-macam kerupuk Surabaya, keripik tempe Malang, suwar suwir Jember, dan makanan khas Jawa Timur lainnya juga tersedia warung ini.
2. Rawon Sakinah Pasuruan
Spoiler for :
Siapa yang tidak mengenal rawon? Kuliner khas Jawa Timur ini memiliki warna kuah yang hitam kelam dengan aroma khas yang membuat siapa saja langsung tergugah untuk segera mencicipinya.
Rawon yang masuk jajaran juara di daerah Jawa Timur ini adalah rawon Sakinah yang berada di Jalan Kartini no. 80 Bangilan. Rawon ini disajikan dengan sambal dari cabe dan bawang, serta tauge pendek yang membantu memberi rasa manis, sehingga membuat siapa saja tak perlu kepedasan setelah mencicipinya. Uniknya warung sakinah ini juga menawarkan sate komoh yang memang terkenal di daerah Pasuruan.
Sate komoh merupakan daging sapi yang lebih mirip empal dan dibakar sebentar di atas bara arang. Jangan harap kalian bisa menemukan potongan daging kecil-kecil yang berbaris di satu tusuk satenya. Karena sate komoh ini potongan dagingnya besar, sekitar 6-8 kali lebih besar dari potongan sate biasa dan perlu bantuan sendok dan garpu untuk membelah bagian dalamnya. Tingkat kematangannya juga terasa sampai di dalam, seperti dimasak dalam waktu yang tidak sebentar.
Warung yang buka dari pagi sampai malam ini berada di tengah kota dan tidak jauh dari alun-alun kota Pasuruan. Tak heran kuliner yang satu ini paling banyak dicari oleh para wisatawan dan warga sekitar Jawa Timur.
Untuk rasa rawon Sakinah Bangilan yang nagih ini, kehadiran daun bawang punya andil yang cukup kuat atas peningkatan kualitas rawon Sakinah. Beberapa bumbu yang menjadi teman dalam seporsi rawon seperti kluwek, kemiri, daun jeruk daun salam, sereh, bawang merah disajikan dengan ketepatan yang tinggi. Jadi tidak heran, karena rawon Sakinah ini dihasilkan dengan yang benar-benar menggugah selera. Rahasia kenikmatan sate komoh di warung rawon Sakinah ini adalah adanya bumbu rempah yang khas yang dipadukan dengan santan.
3. Rawon Bik Ati Banyuwangi
Spoiler for :
Rawon identik dengan Jawa Timur. Namun, sajian berbumbu keluak ini bukan hanya ada di Surabaya. Di Banyuwangi rawon disajikan dalam beragam pilihan. Mau rawon biasa, rawon empal dan rawon buntut goreng? Semuanya disajkan panas mengepul.
Kalau singgah ke Banyuwangi dan ingin mencicipi rawon khas Banyuwangi, mampirlah ke rumah makan Bik Atik yang ada di kawasan jalan Ahmad Yani. Rumah makan dengan tampilan sederhana ini tak pernah sepi pengunjung.
Rawon menjadi andalan rumah makan ini. Pilihan menu rawonnya beragam. Rawon biasa. rawon paru, rawon empal, atau rawon buntut goreng. Semuanya disajikan dengan nasi putih dan sambal.
Rawon empal (Rp. 22.000) tidak disjaikan dalam mangkuk tetapi dalam piring cekung. Nasi putih disiram kuah rawon berikut 2 potong empal dengan taburan tauge dan sambal rawit merah.
Aroma gurih daging dan keluak tercium kuat. Meskipun tanpa tabuan bawang merah goreng. Rasa gurih sedikit asam khas keluak terlacak sangat kuat. Empalnya terbuat dari daging paha yang berserat kuat. Hitam kecokeltan meresap bumbu keluwak dengan kuat.
Saat digigit terasa gurih sedikit keras serat dagingnya.Namun, gurih sedap bumbu rawon meresap hingga ke serat daging. Porsi satu piring nasi ternyata lumayan besar. Yang berbeda justru rasa gurih lemak daging tak terlalu kuat.
Ini karena yang dipakai daging bagian paha atas sapi yang kurang berlemak. Bukan daging sandung lamur seperti umumnya rawon Surabaya. Tauge pendek yang renyah dan sambal rawit yang pedas menggigit membuat suapan nasi rawon terasa sedap di lidah.
Ada sedikit potongan daun bawang yang terselip di antara kuahnya. Ini bukan daun bawang, menurut pelayan, yang dipakai daun bawang muda dan bawang muda dimasak bersama bumbunya. Pantas saja aroma wangi bawangnya sangat kuat.
Rawon buntut goreng disajikan dalam wadah-wadh terpisah. Nasi putih di piring cekung, kuah rawon di mangkuk dan buntut goreng dala porsi lumayan di piring cekung. Sambal rawit merah dan tauge pendek jadi pelengkapnya.
Wah, bunut sapi lokalnya menebarkan aroma gurih wangi bawang putih. Teksturnya garing dengan rasa lembut di bagian dalam. Tak ada lemak berlebihan. Justru terasa garing ringan. Setelah disiram kuah rawon dan diaduk dengan sedikit sambal, rasanya makin mantap. Tak salah lagi jika menu ini jadi favorit pengunjung.
O,ya supaya makin afdol, santapan rawon paling pas dinikmati dengan potongan tempe goreng yang tebal. Padat biji kedelainya dan digoreng kering. Renyah gurih. Atau kerupuk rambak (kulit sapi) dan aneka kerupuk dan emping yang selalu tersedia di beberapa sudut rumah makan. Ayo, mampir jajan rawon di sini!
4. Rawon Pak Pangat Surabaya
Spoiler for :
Siapa yang tidak kenal Rawon. Makanan berkuah disertai daging yang disajikan dengan nasi. Rawon bukan lagi makanan aneh bagi warga Surabaya. Tak heran bila begitu banyak yang ketagihan makanan berkuah hitam ini. Padahal, variasi rawon dari hari ke hari ya itu-itu saja, variasi hidangan selalu sama, sebagaimana rawon-rawon kebanyakan. Kuah hitam, empal sapi, perkedel, telur asin, tempe goreng, juga taburan kecambah dan bawang goreng. Tetapi ada yang istimewa di "Rawon Pak Pangat". Depot yang kini hadir di Ruko Lotus Jl. Ketintang Baru Selatan 1/15 Surabaya ini terkenal lezatnya.
Warung yang setiap hari mulai melayani pelanggannya sejak pukul 6 pagi hingga 9 malam, ini merupakan cabang dari Rawon Pak Pangat yang ada di Darmo Trade Center (DTC) Wonokromo, Surabaya. Tempatnya cukup luas, bersih dan terlihat modern, sehingga cukup nyaman untuk bersantai sejenak bersama teman maupun keluarga. Ada 3 varian menu yang disajikan, yaitu Terdiri dari Nasi Rawon Suwir (nasi putih, empal suwir, dan kuah rawon), Nasi Rawon Krengsengan (nasi putih, empal suwir, krengsengan, dan kuah rawon), dan Nasi Rawon Campur (nasi putih, empal suwir, krengsengan, bali tahu, dan kuah rawon).
Sementara bagi yang menginginkan bukan rawon, tersedia menu pilihan antara lain Nasi Krengsengan dan Nasi Campur. Salah satu menu rawon yang cukup unik di depot ini adalah rawon krengsengan yang cukup unik karena memadukan antara krengsengan dan rawon. Juga ke khas-an daging suwir mirip abon namun dengan tekstur yang lebih kasar yang menjadi ciri khas menu Rawon Pak Pangat, membuat menu ini banyak digemari penikmat kuliner. Sebagai pelengkap menikmati nasi rawon yang sangat maknyuz disantap panas-panas, tersedia beberapa varian kerupuk. Selain kerupuk udang, ada pula kerupuk bulat khas Padang, dan satu lagi kerupuk khas Sidoarjo. Minumannya, terdapat pilihan antara lain es jeruk, es teh, dan sinom.
Soal tempat, sangat kondusif dan representatrif untuk makan siang, baik sendirian, bersama teman kantor, maupun beserta keluarga. Tempatnya bersih dan sangat modern. Meja, kursi dan interiornya cukup mengasyikkan, sehingga membuat makan pun sangat nyaman. Soal harga tidak perlu khawatir kemahalan, karena di papan menu jelas tepampang, harga per porsi Rp 15.000 untuk semua menu. Depot nasi rawon ini sendiri sudah ada cukup lama di kota Surabaya. Dimulai dari warung di dalam pasar Wonokromo pada tahun 1969, saat ini rawon Pak Pangat sudah dikelola oleh keturunan dari Pak Pangat. Setelah pasar Wonokromo mengalami kebakaran, warung ini justru semakin berkembang karena membuka depot di tempat yang lebih mudah dijangkau oleh penggemar rawon, bahkan saat ini sudah ada 4 cabang depot Rawon Pak Pangat yang ada di kota Surabaya.
Sumur: https://travel.kompas.com/read/2008/...at.rawon.juara
Kalau Berkenan:
:rate5 :cendolbig