Asian Games Bagi Soekarno, Sang Bapak Proklamator
Friday, August 24, 2018
Bung Karno Membangun Karakter Bangsa Lewat Asian Games 1962
Indonesia juga masih memasuki usia ABG, 17 tahun. Tapi, Presiden Soekarno tak ingin Indonesia dianggap sebagai negara remaja yang galau. Dia bertekad menunjukkan Indonesia sebagai negara besar dan berdaulat.
Malah proses pemilihan tuan rumah Asian Games sudah dilakukan empat tahun sebelumnya, 1958. Masih terbelit masalah ekononomi, kesejahteraan masyarakat, minim fasilitas olahraga muncul menjadi pro dan kontra.
Lantas apa motivasi Presiden Soekarno di tengah kondisi Indonesia masih carut marut pasca perang kemerdekaan? Situasi di mana kondisi ekonomi, sosial, dan politik Indonesia belum stabil.
Amien Rahayu dalam tesisnya yang berjudul 'Pesta Olahraga Asia (Asian Games IV) Tahun 1962 di Jakarta: Motivasi dan Capaiannya' menyebutkan, Asian Games 1962 menjadi alat Presiden Soekarno untuk mengangkat nama, harkat dan martabat, serta prestasi olahraga Indonesia di level internasional.
Malah proses pemilihan tuan rumah Asian Games sudah dilakukan empat tahun sebelumnya, 1958. Masih terbelit masalah ekononomi, kesejahteraan masyarakat, minim fasilitas olahraga muncul menjadi pro dan kontra.
Lantas apa motivasi Presiden Soekarno di tengah kondisi Indonesia masih carut marut pasca perang kemerdekaan? Situasi di mana kondisi ekonomi, sosial, dan politik Indonesia belum stabil.
Amien Rahayu dalam tesisnya yang berjudul 'Pesta Olahraga Asia (Asian Games IV) Tahun 1962 di Jakarta: Motivasi dan Capaiannya' menyebutkan, Asian Games 1962 menjadi alat Presiden Soekarno untuk mengangkat nama, harkat dan martabat, serta prestasi olahraga Indonesia di level internasional.
Selain itu, Asian Games juga digelar sebagai platform politik Bung Karno yang ingin menciptakan manusia Indonesia ang baru, yang artinya bisa punya posisi kuat dan tegak secara fisik dan mental.
"REVOLUSI keolahragaan kita adalah sebagian daripada nation building Indonesia, revolusi kita untuk membentuk MANUSIA BARU INDONESIA, antrapologis, rasial, adalah sebagian daripada nation building Indonesia. Pendek kata, Saudara, kita ini sekarang semuanja memikul tugas besar yang didalam satu perkataan dinamakan nation building," Bung Karno menyerukan dalam suatu pidatonya
Quote:
Quote: