Berbagai Situs Purbakala Di Indonesia Yang Diakui Dunia, Bangga #IniIndonesiaku.!!!
Tuesday, August 7, 2018
Quote:
Hello everybody.. heyhoo whats up???
Ketemu lagi dengan saya, telurtidakmenempel.
Dalam rangka memeriahkan event #IniIndonesiaku, kali ini saya akan membahas situs situs purbakala di negara kita yang tentu nya membanggakan indonesia dimata dunia. Para ilmuwan dari berbagai negara pun berbondong bondong datang untuk meneliti karena di tempat - tempat inilah ditemukan fosil - fosil manusia purba, hewan purba, serta berbagai macam perkakas kuno lainnya.
Oke langsung aja..
Cekitcrotttttt.!!!
Ketemu lagi dengan saya, telurtidakmenempel.
Dalam rangka memeriahkan event #IniIndonesiaku, kali ini saya akan membahas situs situs purbakala di negara kita yang tentu nya membanggakan indonesia dimata dunia. Para ilmuwan dari berbagai negara pun berbondong bondong datang untuk meneliti karena di tempat - tempat inilah ditemukan fosil - fosil manusia purba, hewan purba, serta berbagai macam perkakas kuno lainnya.
Oke langsung aja..
Cekitcrotttttt.!!!
Pernahkah kalian mendengar tentang situs purbakala Trinil ? Atau pernahkah kalian berkunjung ke museum manusia purba di Sangiran ? Okeee mungkin banyak diantara kalian yang asing mendengar nama - nama tersebut. Ya jelas lah orang tau nya cuma coffee shop, mall, atau tempat - tempat hitz yang instagramable :p hahaa canda gansis :D
Maka nya, untuk menambah pengetahuan tentang tempat bersejarah Gansis sekalian, nih ane kasih bacaan yang bisa menambah wawasan. Disimak ya.!!
Spoiler for 1. Situs Purbakala Dan Museum Manusia Purba Sangiran:
Tahukah gansis bahwa Situs Sangiran adalah salah satu situs manusia purba terlengkap di dunia. Fosil fosil yang terdapat di Situs Sangiran terpendam di dalam tanah secara baik sejak kurang lebih 2 juta tahun lalu.
Kontribusi Situs Sangiran berupa fosil manusia telah menyumbangkan 50% fosil Homo erectus di seluruh dunia. Peradaban manusia pun telah dibuktikan dengan temuan perkakas Homo erectus pada lapisan tanah berusia 1,2 juta tahun silam. Karena kekayaan itu, UNESCO menyebut Sangiran merupakan salah satu situs kunci untuk pemahaman evolusi manusia.
Tak hanya banyak fosil dan artefak Homo Erectus, di lapisan stratigrafi situs Sangiran juga banyak ditemukan fosil fauna - hewan laut, reptil, dan vertebrata - tapi mayoritas adalah fosil Stegodon sp., Elephas sp. (gajah)., Cervidae (rusa), Bovidae (kerbau, sapi jantan, sapi) dan Rhinoceros sp. (badak). Fosil-fosil fauna juga turut menyumbangkan rekaman perubahan lingkungan di Situs Sangiran sejak Sangiran berada di dasar laut 2,3 juta tahun silam.
Situs sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C schemulling sekitar tahun 1883. Lalu Eugene Dubois melakukan eksplorasi pada akhir abad ke-19 dan melakukan penelitian di sini.
Pada tahun 1996, UNESCO mendaftarkan Sangiran sebagai Situs Warisan Dunia di Daftar Warisan Dunia sebagai Sangiran Early Man Site. Dan kemudian pada tahun 2011 tanggal 15 Desember, Museum manusia purba dan pusat pengunjung dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Spoiler for 2. Situs Purbakala Liang bua:
Pada bulan September 2003 ditemukan kerangka unik yang kemudian diidentifikasi sebagai Homo floresiensis di gua Liang Bua. Tak cuma fosil manusia purba saja, ternyata disana ditemukan pula perkakas batu yang dikenal telah digunakan oleh Homo erectus (seperti yang ditemukan di Sangiran) serta sisa-sisa tulang Stegodon (gajah purba) kerdil, biawak raksasa, serta tikus besar.
Homo floresiensis ("Manusia Flores", kadang dijuluki Hobbit) adalah nama yang diberikan oleh kelompok peneliti untuk spesies dari genus Homo, yang memiliki tubuh dan volume otak kecil, berdasarkan subfosil (sisa-sisa tubuh yang belum sepenuhnya membatu) dari sembilan individu yang ditemukan di Liang Bua, Pulau Flores, pada tahun 2001. Kesembilan sisa-sisa tulang itu (diberi kode LB1 sampai LB9) menunjukkan postur Homo Floresiensis paling tinggi sepinggang manusia modern (sekitar 100 cm).
Para pakar antropologi dari tim gabungan Australia dan Indonesia mengidentifikasikan fosil - fosil Homo Floresiensis berasal dari sekitar 100.000 dan 60.000 tahun yang lalu, ciri - ciri fisik Homo Floresiensis yaitu memiliki tinggi sekitar 3 kaki 6 inci, mereka memiliki otak yang kecil, gigi yang besar (untuk ukuran kerangka nya yang kecil), dahi yang surut / sempit, dan juga kaki yang besar (untuk ukuran kaki mereka yang pendek).
Meskipun tubuh dan ukuran otak mereka relatif kecil, Homo Floresiensis mampu membuat dan menggunakan alat - alat dari batu, mereka menggunakan alat tersebut untuk memburu gajah, tikus dan juga untuk melawan predator seperti Komodo, dan mungkin mereka mampu menggunakan api.
Perlu diketahui bahwa situs Liang bua merupakan satu - satu nya situs dimana Homo Floresiensis ditemukan sejauh ini. Sebuah kebanggan tersendiri untuk indonesia karena memiliki situs purbakala yang mana koleksi fosilnya tidak ditemukan ditempat lain diseluruh bagian dunia manapun selain disini.
Spoiler for 3. Situs Purbakala Trinil:
Trinil adalah situs paleoantropologi di Indonesia yang terletak di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kira-kira 13 km sebelum pusat kota Ngawi dari arah kota Solo. Trinil merupakan kawasan di lembah Bengawan Solo yang menjadi hunian kehidupan purba zaman Pleistosen Tengah sekitar satu juta tahun lalu.
Ekskavasi yang dilakukan pada tahun 1891 oleh Eugène Dubois, seorang dokter muda ahli anatomi dari Belanda pada lapisan aliran Bengawan Solo telah membawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan.
Dubois berhasil menemukan bekas manusia purba pertama di luar Eropa (saat itu) yaitu spesimen manusia Jawa. Pada 1893 Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus erectus atau yang dikenal dengan Homo erectus paleojavanicus.
Dalam ekskavasi ini Dubois menemukan sebuah atap tengkorak berbentuk pendek dan memanjang ke belakang dengan volume otak sekitar 900 cc, Tulang kening menonjol dan di belakang orbit mata terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang. Pada bagian belakang terlihat bentuk meruncing. Individu ini berjenis kelamin wanita, karena tidak adanya perkembangan relief tengkorak, di mana otot insersi muskuler berkembang. sebuah femur (tulang paha) kiri yang mengesankan pemiliknya telah berjalan tegak, dan sebuah gigi prageraham manusia, yang oleh Dubois dianggap sebagai milik dari satu individu yang sama.
Situs ini dibangun atas prakarsa dari Prof. Teuku Jacob, ahli antropologi ragawi dari Universitas Gadjah Mada. Beliau juga dikenal dengan sebutan Bapak Paleontropologi Indonesia. Di Trinil juga terdapat sebuah museum yang menempati area seluas tiga hektar, dengan koleksi di antaranya fosil tengkorak Pithecantrophus erectus, fosil tulang rahang bawah macan purba (Felis tigris), fosil gading dan gigi geraham atas gajah purba (Stegodon trigonocephalus), dan fosil tanduk banteng purba (Bibos palaeosondaicus).
Quote:
itulah 3 tempat atau situs purbakala di indonesia yang terkenal dan diakui dunia. Sungguh sebuah kebanggan menjadi warga negara indonesia, Negara yang sangat kaya akan koleksi sejarah yanh tentumenjadi pusat penelitian berbagai negara lain nya.
INI INDONESIA KU, MANA INDONESIA MU.???
Sekian dan terima gaji
:cendolgan:rate5
INI INDONESIA KU, MANA INDONESIA MU.???
Sekian dan terima gaji
:cendolgan:rate5
Ohya untuk Gansis yang pengen baca - baca Jurnal ilmiah tentang situs Sangiran, di bawah sudah saya cantumkan link nya.
Spoiler for Sumber:
sumber tulisan hasil olah otak dengan berbagai referensi ;
http://whc.unesco.org/en/list/593
http://sangiran.kemdikbud.go.id
https://artsandculture.google.com/ex...VtDuo_Jw?hl=id
http://humanorigins.si.edu/evidence/...o-floresiensis
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/b...iran/?s=Trinil
http://www.peterbrown-palaeoanthropo...et/Trinil.html
http://jurnalarkeologi.kemdikbud.go....ticle/view/150
Sumber gambar hasil olah google dan satu karya sendiri sebagai "watermark" thread saya
Tambahan Link jurnal ilmiah situs sangiran
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/b...-5-tahun-2016/
http://whc.unesco.org/en/list/593
http://sangiran.kemdikbud.go.id
https://artsandculture.google.com/ex...VtDuo_Jw?hl=id
http://humanorigins.si.edu/evidence/...o-floresiensis
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/b...iran/?s=Trinil
http://www.peterbrown-palaeoanthropo...et/Trinil.html
http://jurnalarkeologi.kemdikbud.go....ticle/view/150
Sumber gambar hasil olah google dan satu karya sendiri sebagai "watermark" thread saya
Tambahan Link jurnal ilmiah situs sangiran
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/b...-5-tahun-2016/