GINTING DAN SABETAN RAKETNYA
Thursday, August 23, 2018

Bagi penggemar olahraga badminton, drama semalam jauh lebih menyesakkan ketimbang drakor, yang katanya sering bikin emak-emak dan para remaja baper. Bagaimana tidak, jika drakor jelas disetting terlebih dahulu agar mampu membuat penikmatnya termehek-mehek dan larut dalam plot yang memang demikian dibuat, si Ginting justru tanpa skenario apapun. Tujuannya cuma satu. Mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional.

Tampil dengan paha terbebat dengan taping, Ginting tetap ngotot dan mampu membuat Shi Yuqi kerepotan. Skors akhir memang tidak berpihak padanya. Namun, semangat heroik tak mengenal kata lelah dari Ginting, membuatnya namanya harum dimata orang-orang yang "WARAS". Pemuda kelahiran tahun 1998 ini harus retired pada saat skor 20-21.
Kendati telah mengalami kram pada kakinya, Ginting tetap ngotot untuk tetap tampil sebaik mungkin. Apa daya, kekuatan dan semangatnya tidak didukung lagi oleh kekuatan tubuhnya. Ia harus keluar ditandu dari lapangan.

Tak hanya Anthony, Shi Yuqi juga mendapat aplaus atas sikapnya terhadap Anthony dengan cara tidak melakukan selebrasi atas kemenangannya. Dan salah satu tindakannya yang mulia, Shi memberikan support dengan mendatangi Ginting yang sedang merebahkan tubuh akibat cidera yang dialaminya.
***
Dalam perhelatan olahraga, kemenangan adalah moment yang kerap diingat oleh semua orang. Kemenangan juga merupakan salah satu tujuan yang semua atlet ingin merengkuhnya. Sementara disisi lain, kekalahan akan membuat sang atlet jarang dikisahkan. Sangat jarang publik tertarik membahas sebuah kekalahan. Kekalahan juga merupakan sebuah indikasi atas ketidakmampuan memberikan perlawanan.
Namun, jika ada satu moment kekalahan, dan kekalahan itu mampu memberikan pelajaran berharga, maka hal tersebut adalah kekalahan yang manis. Konon lagi mampu menyedot perhatian dari luarnegeri. Dan Ginting bagian dari moment itu.
Get well soon, Ginting....
©Skydavee
Sumber gambar: google