Ini alasan kenapa nabung aja gak cukup

" Bang bing bung

Yok kita nabung

Tang ting tung hey

Tau tau kita nanti dapat untung "

Itu adalah sepenggal lirik lagu yang dinyanyikan oleh Titiek Puspa yang mengajarkan agar anak-anak mulai dari kecil sudah mulai menabung.

Bahkan ada juga pepatah yang saya yakin setiap anak Indonesia tau yaitu "nabung pangkal kaya". Apakah benar?

Beberapa tahun lalu disalah satu stasiun tv anak luar negeri saya lihat video ini:

Lagu pada video ini mengingatkan saya pada buku karangan Robert T. Kiyosaki yang berjudul "Rich dad Poor dad" dimana buku ini menceritakan perbedaan cara mendidik seorang Ayah kaya dan Ayah miskin ke pada anak mereka tentang Uang.

Hal ini membuat saya berfikir, mungkin ini yang menyebabkan kenapa anak di negara maju cendrung memiliki kondisi finansial lebih baik. Ayah di negara maju mengajarkan anaknya berinvestasi, sedangkan ayah di negara berkembang mengajarkan anaknya menabung.

Sementara berikut ini fakta kenapa sekedar nabung aja gak cukup.

Quote:

1. Inflasi

Jaman SD dulu jajan 50 rupiah masih bisa dapet gundu 5 biji. Jaman sekarang? Gue baru aja liat pak ogah lampu merah ngelempar duit 100 rupiah sambil maki-maki "bos cepek mah beli permen juga kagak kebeli" ( yoi gan. skrg harga permen aja 1000 dapet 6 )

Quote:

Tingkat inflasi sekitar 3%-8% per tahun pada tahun 2012 sampai 2016. Dengan perbandingan tingkat bunga tabungan dan inflasi yang tidak seimbang ini menyebabkan nilai tabungan akan tergerus inflasi.

Baca Juga : Invest di Akseleran Langsung dapat saldo awal gratis 100rb! bisa dicairkan!

Quote:

 2. Kenaikan Gaji Tidak Sebanding Dengan Kenaikan Harga


Rendahnya bunga bank tidak bisa didukung juga oleh tingkat kenaikan gaji per tahunnya. Menurut survey Kelly Services di tahun 2016, tingkat kenaikan gaji per tahunnya hanya %7-10% saja, sedangkan kenaikan harga barang dan jasa per tahunnya seringkali lebih tinggi dari itu.

Kenaikan harga properti pun jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi dan kenaikan gaji. Analis mengkhawatirkan bahwa di masa depan, generasi Millenial akan kesulitan membeli rumah, apalagi jika hanya mengandalkan gaji dan tabungan.

Baca Juga : Belum diterima-terima kerja? mungkin nasib kamu malah jadi investor sukses

Quote:

3. Kesenjangan Ekonomi (Inequality)
Kesenjangan ekonomi di setiap negara, khususnya di Indonesia, terbilang tinggi. Kesenjangan ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi tidak dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini karena kebanyakan masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah, hanya sebatas menabung sajatetapi tidak memilih instrumen investasi lainnya.
Masyarakat kelas atas banyak yang sudah menyadari pentingnya investasi (dan juga memiliki akses terhadap lebih banyak instrumen investasi) sehingga tingkat kekayaan sebagian kecil masyarakat ini akan lebih besar lagi ke depannya dibandingkan kelas di bawahnya. Hal ini memperpanjang siklus kesenjangan ekonomi ke depannya.

Well, meskipun keputusan untuk menabung bukan lah sesuatu yang salah ( seperti yang di jelaskan di video anak-anak tadi ) Namun investasi adalah cara lebih baik untuk mengelola uang.

Seperti yang pernah di katakan oleh Jaya Setiabudi "Sukses berpola, gagal juga berpola". Orang yang sukses ( secara finansial ) cendrung akan selalu mengulang dan menularkan kebiasaan yang membawanya pada kesuksesan. Sementara orang yang gagal (secara finansial ) juga memiliki kecendrungan mengulang kebiasaan yang membawanya pada kegagalan finansial.

Cara satu-satunya adalah, keluar dari lingkaran setan dan mulai hidup dengan pola baru.

Share this post