Inilah Dia Mengenal Sosok Kyai Politik KH. Ma’ruf Amin
Friday, August 10, 2018
Welcome to thread abi balqis

Quote:
Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin secara resmi menjadi Calon Wakil Presiden yang dideklarasikan Joko Widodo pada Kamis petang (9/8/2018) di Gedung Juang Jakarta (TVone, 9/8/2018).

KH Ma'ruf Amin (ist).
Munculnya Kyai Ma'ruf memang sangat mengejutkan karena dalam detik-detik sebelumnya yang santer dibicarakan adalah Mahfud MD. Bahkan menjelang deklarasi, Mahfud MD sudah mengukur baju dan sejak ashar sudah berada di sebuah restoran di Menteng, dekat lokasi deklarasi.
Siapa sesungguhnya KH. Maruf Amin? Siapun tahu bahwa KH Ma'ruf Amin adalah sosok kyai yang dalam sejarahnya malang melintang dalam dakwah dan politik. Karena itu sebagai sosok kyai politik tidaklah mengada-ada.

KH Ma'ruf Amin (75) menikah dengan Wury Estu Handayani (32) setelah istri pertamanya meninggal (ist).
Ma'ruf Amin lahir di Tangerang pada 11 Maret 1943 (75 tahun). Sekarang Kyai Ma'ruf adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia dan juga Rais 'Aam PBNU.
Dalam karir politiknya, Kyai Ma'ruf pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan dilantik kembali untuk periode kedua pada 25 Januari 2010. Saat ini Kyai Ma'ruf juga menjadi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Idiologi Pancasila.
Melihat sedikit kebelakang, Ma'ruf Amin sesungguhnya memang orang politik. Ia adalah pendiri dan deklarator Partai Kebangkitan Nahdlatul Ulama (PKNU), yang dideklarasikan pada 31 Maret 2007, dan ikut Pemilu tahun 2009. Namun partai ini mati di tengah jalan karena tidak mampu mengantarkan calegnya ke Senayan.
Di luar itu, Kyai Maruf juga penuh pengalaman sebagai Ketua Fraksi PPP di DPRD DKI Jakarta, Ketua Dewan Syuro PKB, Anggota MPR RI dari PKB, Ketua Komisi Fatwa MUI, dan lain-lain.

Kemesraan antara KH Ma'ruf dengan Joko Widodo (ist).
Dengan latar belakang seperti ini, sesungguhnya Kyai Ma'ruf termasuk tipe kyai politik yang ingin mengembangkan dakwah melalui jalur politik. Wajar sewajar-wajarnya jika terkadang Kyai Ma'ruf juga meski posisinya di PBNU maupun MUI, secara tersamar melibatkan diri dalam kegiatan politik. Setidaknya menjadi pengimbang berbagai kepentingan kelompok masyarakat. Terlihat misalnya ketika ada aksi 212, Maruf Amin posisinya netral. Ia hanya mengimbau untuk tidak menggelar shalat Jumat di Monas.
Sekarang dengan tampilnya Ma'ruf Amin sebagai Cawapres, kalau menang pemilu nanti, diharapkan bisa merekatkan kedua kelompok yang sering berseberangan, yakni antara nasionalis dan agamis.
Ma'ruf Amin diharapkan juga bisa menjembatani kelompok yang suka menyatakan agama harus dipisahkan dari politik, termasuk yang dikatakan oleh Jokowi sendiri.
Wallahu a'lam bissawab.

KH Ma'ruf Amin (ist).
Munculnya Kyai Ma'ruf memang sangat mengejutkan karena dalam detik-detik sebelumnya yang santer dibicarakan adalah Mahfud MD. Bahkan menjelang deklarasi, Mahfud MD sudah mengukur baju dan sejak ashar sudah berada di sebuah restoran di Menteng, dekat lokasi deklarasi.

KH Ma'ruf Amin (75) menikah dengan Wury Estu Handayani (32) setelah istri pertamanya meninggal (ist).
Ma'ruf Amin lahir di Tangerang pada 11 Maret 1943 (75 tahun). Sekarang Kyai Ma'ruf adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia dan juga Rais 'Aam PBNU.
Dalam karir politiknya, Kyai Ma'ruf pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan dilantik kembali untuk periode kedua pada 25 Januari 2010. Saat ini Kyai Ma'ruf juga menjadi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Idiologi Pancasila.
Melihat sedikit kebelakang, Ma'ruf Amin sesungguhnya memang orang politik. Ia adalah pendiri dan deklarator Partai Kebangkitan Nahdlatul Ulama (PKNU), yang dideklarasikan pada 31 Maret 2007, dan ikut Pemilu tahun 2009. Namun partai ini mati di tengah jalan karena tidak mampu mengantarkan calegnya ke Senayan.
Di luar itu, Kyai Maruf juga penuh pengalaman sebagai Ketua Fraksi PPP di DPRD DKI Jakarta, Ketua Dewan Syuro PKB, Anggota MPR RI dari PKB, Ketua Komisi Fatwa MUI, dan lain-lain.

Kemesraan antara KH Ma'ruf dengan Joko Widodo (ist).
Dengan latar belakang seperti ini, sesungguhnya Kyai Ma'ruf termasuk tipe kyai politik yang ingin mengembangkan dakwah melalui jalur politik. Wajar sewajar-wajarnya jika terkadang Kyai Ma'ruf juga meski posisinya di PBNU maupun MUI, secara tersamar melibatkan diri dalam kegiatan politik. Setidaknya menjadi pengimbang berbagai kepentingan kelompok masyarakat. Terlihat misalnya ketika ada aksi 212, Maruf Amin posisinya netral. Ia hanya mengimbau untuk tidak menggelar shalat Jumat di Monas.
Sekarang dengan tampilnya Ma'ruf Amin sebagai Cawapres, kalau menang pemilu nanti, diharapkan bisa merekatkan kedua kelompok yang sering berseberangan, yakni antara nasionalis dan agamis.
Ma'ruf Amin diharapkan juga bisa menjembatani kelompok yang suka menyatakan agama harus dipisahkan dari politik, termasuk yang dikatakan oleh Jokowi sendiri.
Wallahu a'lam bissawab.


