Kota Termacet Di Dunia Dan Solusinya



Macet menjadi masalah bagi sejumlah negara yang mempunyai kota dengan populasi yang tinggi. Terutama tentu saja kota-kota besar di sejumlah negara, tidak hanya negara berkembang negara maju pun terkadang ada saja yang mengalami kemacetan.



Nah kota-kota termacet di dunia itu apa saja ya juragan, yuk kita bahas disini bahkan kebijakan pemerintahnya juga sama loh kaya di Indonesia untuk mengatasi kemacetan seperti ganjil dan genap, warna mobil yang cerah dan gelap di hari-hari tertentu, bahkan kebijakan menaikkan pajak kendaraan yang tinggi dan lainnya semuanya adalah solusi untuk mengurangi kemacetan di jalan raya.

Los Angeles, Amerika



Kota ini menjadi kota termacet di dunia, banyaknya kendaraan di kota tersebut membuat tiap harinya kota ini mengalami kemacetan setiap harinya. pengemudi di Los Angeles rata-rata menghabiskan waktu sekitar 102 jam per tahun gara-gara macet.

Kota terpadat kedua setelah New York ini didirikan tanggal 4 September 1781 oleh gubernur Spanyol Felipe de Neve. Bahkan kini menjadi kota hiburan terbesar di dunia dengan banyak nya seleb di Hollywood, nampaknya banyaknya bisnis hiburan di kota ini membuat banyak selebriti menetap di Los Angeles dan pinggiran kotanya, dan tentu saja dengan adanya itu semua akan menambah banyaknya wisatawan efeknya kesibukan di kota ini berujung pada kemacetan.

Moscow, Rusia



Ibukota dari negara Rusia ini menjadi kota terpadat kedua di dunia, dengan banyaknya penduduk dan menjadi sentral dari pemerintahan di Rusia maka kesibukan dari penduduknya pun terasa hingga ke jalan raya. Di moscow 26% waktu akan dihabiskan di dalam perjalanan karena terjebak macet.

Macetnya kota Moscow tidak terlepas dari berpenduduk kota tersebut yang terbanyak di Rusia dan Eropa serta menjadi kawasan urban terbesar ke-6 di dunia. Dengan populasi yang besar kendaraan peibadipun pastinya menjadi transportsasi yang sangat disuka di Moscow.

New York, Amerika



Kota terpadat ketiga di dunia adalah New York, memang Amerika memiliki beberapa kota besar dan tentu saja New York pun menjadi pusat dari bisnis dan juga pemerintahan di Amerika membuat kota ini pun mengalami kemacetan yang parah, dimana banyaknya taksi di kota ini menandakan kehidupan kota ini tidak tidur selama 24 jam.

Bahkan dengan populasi yang tinggi dan juga banyaknya persimpangan jalan di New York maka 89,4 jam dibuang oleh para pengemudi karena macet di jalan raya.



Itulah kota 3 besar di dunia yang memang sering mengalami kemacetan yang memang tak bisa dihindari, namun solusi dari kemacetan di Amerika dan kota maju lainnya mereka menggunakan sebuah alat pintar untuk mengatur lampu lalu lintas bernama Surtrac. Dengan alat tersebut maka aktivitas lampu lalu lintas itu berubah-berubah secara otomatis, mengikuti kondisi yang ada di sana. Setelah sinyal cerdas mempelajari situasi, ia mengkomunikasikan lalu lintas ke lampu yang lainnya. Sederhananya lampu lalu lintas yang berdekatan itu bekerja dengan informasi yang disampaikan oleh persimpangan lain secara otomatis, hingga untuk ruas wilayah yang lebih padat maka lampu hijau akan menyala lebih lama.

Bahkan pemerintah Rusia membangun jalur Golden Ring, yaitu sebuah jalur bus yang terintegrasi seperti cincin yang menghubungkan antara halte 1 dengan halte lainnya, apabila anda tersesat tak usah khawatir karena bus hanya mengitari jalur tersebut.

Kemudian membangun jalur kereta bawah tanah dengan menghubungkan dengan Mall diatasnya, jadi tak usah repot-repot membawa kendaraan pribadi ke Mall dan hanya perlu membayar sekali tiket saja. Serta mereka membangun banyak infrastruktur transportasi umum seperti Mass Rapid Transportation ( MRT ) untuk mengurangi kemacetan.

Tak hanya itu kota-kota besar tersebut berbenah menciptakan bus yang nyaman dengan sistem yang tepat waktu antara halte ke halte. Serta pajak kendaraan pribadi sangat mahal semakin tua usia kendaraan pajaknya semakin mahal sehingga mendorong masyarakat menggunakan moda transportasi umum dan juga sepeda untuk keperluan sehari-hari.

Lalu membangun Monorail (kereta cepat) yang terhubung antara 1 stasiun dengan stasiun lainnya dengan jarak tempuh yang singkat, serta membangun commuter line di jalan raya untuk mempermudah masyarakat untuk bepergian.

Bahkan di kota-kota Jepang untuk menamggulangi kemacetan mereka harus membayar biaya parkir yang mahal, setiap bulan biaya parkir yang harus ditanggung bisa mencapai 2000-2500 yen setiap bulannya atau berkisar 2,5-3 juta rupiah. Apabila dikonversikan dalam setiap jamnya menjadi 25000 rupiah untuk tiap jam.
Tak hanya itu biaya jalan tolpun mahal, untuk sekali masuk tol harus merogoh kocek 900-1000 yen atau setara dengan 100.000 rupiah untuk sekali masuk tol, ini menyebabkan warga Jepang lebih senang memakai transportasi umum yang memang kenyamanannya tak kalah dengan memakai mobil pribadi.



Lalu bagaimana dengan kota besar di Indonesia ? Walau macet juga menjadi problema di negeri ini nampaknya kemacetan masih tidak seberapa dibandingkan ke 3 kota besar tersebut. Tapi menurut survey terbaru Jakarta menjadi kota termacet no 3 di dunia setelah Mexico City dan Bangkok.

Mexico City, Meksiko



Kota di Meksiko pun mengalami kemacetan parah, tapi tidak semua waktu hanya ada di jam tertentu terutama di jam sibuk, Meksiko berbeda dengan negara asia tenggara disana sangat sedikit pengguna jalan raya menggunakan sepeda motor, hampir rata-rata masyarakat menggunakan kendaraan roda empat. Bahkan tak adanya aturan pembatasan kepemilikan mobil pribadi sudah pasti kemacetan tak terhindari di jam-jam tertentu di kota ini.

Bangkok, Thailand



Bangkok menjadi kota terpadat di Asia Tenggara ini terjadi pada jam sibuk dan malam hari, pertumbuhan ekonomi suatu kota pastinya menjadi salah satu penyebab kemacetan yang tak bisa dihindari.

Destinasi bagi wisatawan asing dengan hiburan malamnya membuat Bangkok pun menjadi kota yang hidup selama 24 jam. Tentu saja kemacetan pun sering terjadi di pusat-pusat hiburan yang berada di tengah-tengah kota.

Jakarta, Indonesia



Jakarta pun masuk menjadi kota yang kemacetannya memang sudah akut, namun itu terjadi hanya di rush hour terlebih lagi dengan banyaknya pembangunan infrastruktur disana sini menjadikan banyaknya titik macet di kota Jakarta.

Tapi di perhelatan Asian Games 2018 Jakarta menerapkan ganjil genap hasilnya lumayan mengurangi populasi kendaraan, memang sudah ada beberapa terobosan untuk mengurangi jumlah kendaraan yang di miliki oleh masyarakat, tapi terkadang macet juga disebabkan oleh masyarakatnya sendiri dengan parkir di bahu jalan. Berdagang di pinggir jalan dan juga rasa sosial dari masyarakat yang kurang seakan macet itu hanya tanggung jawab pemerintah semata.



Itulah kota-kota yang macet didunia dan pastinya masih banyak lagi kota-kota besar yang mempunyai problem yang sama yaitu kemacetan. Namun kota-kota ini pun mulai berbenah mengikuti jejak langkah dari kota besar yang macet di masa lalu dan dapat teratasi sedikit demi sedikit dengan mengambil kebijakan yang tepat seperti membangun infrastruktur transportasi umum yang nyaman.




Referensi

https://otomotif.kompas.com/read/201...karta-nomor-19

https://beritagar.id/artikel/berita/...n-dan-new-york


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel