Menyelisik Keunikan Selatan Jakarta
Friday, August 3, 2018
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Thread ini terinspirasi oleh komik yang ane baca di salah satu media sosial yang mengisahkan kehidupan kaum milenial di Jakarta, terkhusus kaum milenial Selatan Jakarta. Mengapa tulisannya ane balik? Karena, konon Jakarta punya dua kiblat tren yang berbeda, yakni Utara dan Selatan yang mana keduanya saling bertolak belakang.
Ane sempat menyoroti beberapa hal menarik manakala kita menulis kata kunci "Anak Jaksel" di kolom pencarian media sosial. Di sana bermunculan banyak bahasan mengenai fenomena penggunaan selingan bahasa Inggris di dalam setiap percakapan mereka, atau tren berkembangnya industri perkopian dan fashion yang berusaha untuk menyaingi Bandung sebagai kiblat hal-hal kreatif.
Di bawah ini ane akan menjelaskan beberapa keunikan yang kerap kali menjadi bahan perbincangan di media sosial. Sambil baca-baca artikel ini boleh juga dengerin lagu di bawah ini.
1. Kondisi geografis yang berbukit nan asri
Google Maps
Jakarta Selatan mempunyai kontur jalan yang berbukit-bukit. Hal tersebut membuat panasnya Jakarta tidak begitu terasa karena jauh dari laut. Ditambah lagi dengan masih banyak pohon-pohon besar nan rindang yang terpelihara dengan baik membuat suasana Jakarta Selatan terkesan lebih teduh dibandingkan Jakarta sisi lainnya. Akan tetapi, kontur jalan yang berbukit ini menjadikan jalan raya di Jakarta Selatan ini lebih sempit. Maka tak jarang sering terjadi kemacetan, apalagi bagi agan yang berdomisili di daerah Pasar Minggu – Ragunan.
2. Didominasi oleh kalangan atas
Jakarta Selatan memiliki banyak kawasan permukiman nan elit. Sebut saja Kebayoran dan Pondok Indah yang sudah terkenal dengan rumah-rumah mewahnya sejak dulu. Selain itu, Jakarta Selatan banyak terdapat pusat bisnis yang beromzet besar.
3. Transportasi yang mudah dijangkau
Mikrolet, KRL, Transjakarta, ojek online, serta (soon, LRT!) yang senantiasa mudah dijumpai membuat mobilitas terasa lebih lancar bagi mereka yang tidak punya kendaraan. Apabila tidak hafal jalan, bisa mengikuti petunjuk Maps yang sudah mencantumkan kendaraan umum dengan destinasi tertentu. Jadi, ga usah takut kalau main ke Jaksel.
4. Banyak berkembang industri kreatif
Jakarta Selatan yang didominasi oleh anak muda kreatif mampu menciptakan lapangan kerja yang kreatif nan idealis. Barangkali ketika agan melintasi daerah Kemang dan Kebayoran, banyak sekali berdiri coffee shop, art shop, restoran, co-working space yang menjadi ciri khas kaum milenial di Selatan Jakarta. Apalagi surga bagi kaum hipster, yaitu Pasar Santa dan Gudang Sarinah Ekosistem membuat daerah ini penuh semangat muda.
5. Style yang up to date
Gaya mungkin hanya sebatas selera pribadi saja. Tetapi style fashion mereka banyak ditiru oleh kalangan anak muda jaman now. Meskipun brand yang digunakan sulit dijangkau oleh masyarakat kalangan bawah, banyak cara untuk mengakalinya. Tapi tidak perlu ane bahas disini :D
6. Penggunaan bahasa yang unik
Mungkin tidak semua, tetapi beberapa kata-kata dalam bahasa Inggris ini begitu melekat pada kaum milenial Selatan Jakarta. Seperti pada kata wicis (which is), letereli (literally), sofar (so far), besikeli (basically) sering diselipkan pada percakapan sehari-hari manakala sedang nongkrong cantik di coffee shop. Barangkali ada yang tahu tujuannya?
Barangkali itu saja dulu yang bisa ane sampaikan. Kalau ada tambahan bisa langsung komeng di bawah aja ya gan.
Wassalam