1. Asian Games 1962 di Jakarta diselimuti isu politik dan agama. 
Isu agama dan politik sebenarnya tabu dalam sebuah pertandingan, apalagi pertandingan bersekala besar seperti Asian Games. Pada 1962, saat Asian Games ke-4 diselenggarakan di Jakarta. Ir. Soekarno dengan tegas menolak keikutsertaan Israel dan Taiwan. Akibat dari penolakan ini, pihak Komite Olimpiade Internasional (IOC) menolak mensponsori gelaran tersebut dan mencabut keanggotaan Indonesia.
2. Indonesia membentuk Asian Games tandingan dengan sebutan GANEFO
Menyikapi pembekuan delegasi Indonesia atas Komite Olimpiade Internasional (IOC). Ir. Soekarno tidak tinggal diam. Beliau justru semakin berani menantang dengan membentuk GANEFO atau Games of the New Emerging Forces, Pesta Olahraga Negara-negara Berkembang. Pembuktian ini sebagai bentuk Ir. Soekarno atas ketidak adilan IOC yang terkesan tebang pilih saat memberikan sanksi. Bagi Ir. Soekarno, tindakan IOC ini adalah bukti kesombongan negara-negara OLDEFO (Old Established Forces) yang harus dilawan oleh negara-negagra NEFO (New Emerging Forces)?.
3. Asian Games 2018 sebenarnya perhelatan ke-3 bagi Indonesia
Kalau boleh mengorek-ngorek sejarah dikit nih, sejatinya Asian Games 2018 adalah perhelatan ke-3 bagi Indonesia, jadi bukan yang ke-2. Lho yang kedua kapan? Dulu pada tahun 1997/1998 Asian Games sejatinya digelar di Indonesia, tapi berhubung kondisi Indonesia dihantam krisis moneter, otomatis perhelatan Asian Games dilempar ke Bangkok Thailand.
4. 3 Maskot Asian Games 2018 adalah hewan yang terancam punah
Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta - Palembang memiliki tiga maskot utama, yakni Bhin-Bhin yang melambangkan burung Cendrawasih, burung khas Papua, kemudian Atung yang digambarkan sebagai Rusa khas Bawean, dan Kaka yang diwakili seekor Bacusa alias Badak Bercula Satu atau sering disebut Badak Jawa.
Ketika maskot ini tentu sering menghiasi iklan dan reklame, bahkan penampakan ketiga maskot ini kadang lucu dan menggemaskan. Tapi tahukah agan kalau ketiga hewan yang dipakai sebagai maskot Asian Games 2018 sedang dalam kondisi kritis alias terancam punah, dilansir Wikipedia Badak Jawa masuk dalam kategori kritis dengan jumlah sekitar 50 - 70 ekor, menurunnya jumlah hewan ini adalah karena perburuan liar dan hilangnya habitat asli karena ulah manusia.
Sedangkan untuk Rusa Bawean, menurut Wikipedia juga masuk dalam kategori terancam punah, hewan khas Gresik ini diperkirakan hanya tersisa sekitar 300 ekor di alam bebas, menurunnya populasi hewan ini karena perburuan liar. Terakhir untuk burung Cenderawasih, juga mengalami nasib serupa, terancam punah karena sering ditangkap sebagai hewan peliharaan dan tak sedikit yang dijual di pasar gelap.
5. Seharusnya digelar di Surabaya bukan Jakarta!
Pasca pengunduran diri Vietnam sebagai tuan rumah Asian Games ke-18, pihak Olympic Council of Asia (OCA) akhirnya menunjuk Indonesia sebagai Tuan Rumah berikutnya, dan sejatinya pada penunjukkan itu Surabaya terpilih sebagai tempat penyelenggara, tapi oleh pemerintah setempat lokasi kemudian diganti ke Jakarta dan Palembang dengan alasan agar Surabaya fokus ke Asian Youth Games pada 2021.