Sepenggal kisah penggemar iPhone X di Silicone Valley
Sunday, August 5, 2018


:shakehand2 :shakehand2 :shakehand2
Quote:
Gan Sis perkenalkan seseorang yang bernama David Casarez. Ia adalah orang yang berada dalam foto yang memegang papan bertuliskan "HOMELESS, HUNGRY 4 SUCESSS. TAKE A RESUME" di atas. David memegang papan tersebut di pinggir jalan raya dekat lampu merah di suatu kawasan Silicon Valley, California (USA). Garis besar dari pesan yang David ingin sampaikan kepada orang yang melintasi dirinya adalah disaat tersebut ia tidak memiliki tempat tinggal dan ia ingin mencari pekerjaan. Apabila seandainya ada pihak yang tertarik ingin memberikan ia pekerjaan maka David sudah menyiapkan CV yang pada saat itu juga dapat ia serahkan.
Quote:
Lalu sebenarnya yang membuat hal ini menjadi viral adalah dimulai karena tersebutlah seorang wanita bernama Jasmine Scofield yang melintas, melihat dan mendatangi David serta berbicara dengannya dan meminta izin mengambil foto serta mengunggahnya di Twitter. David pun mengizinkannya. Ya betul Gan Sis Jasmine adalah orang yang mengambil foto di atas.
Quote:
Jasmine ini penulis lihat tampaknya berempati dengan David karena walaupun ia terlihat tidak memiliki tempat tinggal, tidak memiliki pekerjaan dan kehabisan uang namun David lebih memilih tetap berusaha mencari pekerjaan daripada memilih untuk meminta-minta uang kepada orang lain yang melintas di kawasan Silicone Valley. Tampaknya kalimat mantra "Hungry 4 Success" tidak saja mempengaruhi Jasmine tapi juga banyak orang di Twitter. Sejak diunggah tanggal 28 Juli 2018 di Twitter foto ini telah di retweeted sebanyak 139K:

Quote:
Tapi ternyata tidak sampai disitu saja Gan Sis. Setelah Jasmine mengunggah di Twitter ternyata perusahaan-perusahaan besar pun termehek-mehek Gan Sis dengan mantra "Hungry 4 Success" yang David cetuskan. Mulai dari perusahaan seperti Google dan Bitcoin. Bahkan sebuah media yaitu New York Post memberitakan bahwa setelah Jasmine mengunggah foto David di Twitter maka sudah beratus-ratus perusahaan yang menawarkan pekerjaan ke David seperti yang terlihat pada headline New York Post di bawah:

Quote:
Ya Gan Sis New York Post juga mengelu-elukan David sebagai sosok yang lebih memilih berusaha mencari pekerjaan dibandingkan mengemis uang untuk bertahan hidup. Diberitakan bahwa David yang adalah mahasiswa lulusan IT di salah satu universitas di Texas ini sebelumnya sudah terlunta-lunta dalam hidupnya sewaktu menginjakan kakinya di Silicon Valley. David menceritakan ke New York Post bahwa ia hidup hampir setahun bertempat tinggal di dalam mobil yang akhirnya pun disita mungkin karena tidak bisa membayar cicilan mobil. Dan belakangan diketahui David menjadi member gym agar bisa memenuhi kebutuhannya akan air bersih seperti untuk mandi dan lain-lain. David ini sebelumnya bekerja di General Motor sebuah perusahaan besar di Texas Amerika lalu ia mencoba peruntungannya di Silicon Valley dengan melamar ke perusahaan Apple namun apa mau dikata belakangan ia diberitahu bahwa posisi yang ia inginkan sudah terisi oleh orang lain. David mengaku pada New York Post bahwa saat itu adalah titik terendah dalam hidupnya. Kalau tidak berhasil David pun akan menyerah dan kembali ke tempat asalnya. Gan Sis sudah ketahui sebelumnya seperti yang penulis sampaikan di atas peruntungan David ternyata berangsur membaik setelah Jasmine mengunggah fotonya di Twitter.
Quote:
Well Gan Sis penulis akhirnya pun merasa tertarik untuk menganalisa secara sederhana dengan mencoba mengenal siapa sih sosok David ini. Singkat cerita berawal dari penemuan penulis sewaktu Googling nama David Casarez. Inilah yang penulis dapatkan untuk pertama kalinya:

:matabelo: :matabelo: :matabelo:
Quote:
Wah penulis bertanya-tanya apakah ini David yang diberitakan CNBC pada akhir tahun 2017 adalah David yang sama? Orang yang sedang terlunta-lunta mencari pekerjaan di Silicon Valley dengan wajah memelas pada bulan Juli 2018?
Quote:
Hmm... Ternyata pertanyaan ini terjawab oleh media bernama The Mercury News yang memberitakan hal berikut pada awal bulan November 2017:

Quote:
Masih dengan pemberitaan yang sama juga namun kali ini di media yang bernama Zimbo di awal bulan November 2017:

Quote:
Wah wah wah...
:amazed: :amazed: :amazed:
:amazed: :amazed: :amazed:
Coba sekarang Gan Sis lihat captured foto Twitter seorang reporter kantor berita ABC bernama Matt Keller di bawah ini yang mengunggah foto David ketika antri di urutan pertama. Belakangan David diketahui menginap camping selama 3 hari untuk menjadi orang pertama yang mendapatkan iPhone X. Bahkan Matt memberikan caption bahwa David mendapatkan penawaran $5000 dari seseorang untuk membeli posisi antriannya tersebut. Lalu seperti diketahui David menampik penawaran itu:

:gila: :gila: :gila:
Quote:
Pada foto di atas wajah David tampak kelihatan sumringah ya Gan Sis ketimbang memelas sewaktu memohon pekerjaan di pinggir jalan di suatu kawasan Silicon Valley.
Quote:
Mungkin Gan Sis ada yang masih merasa kurang yakin bahwa ini adalah orang yang sama. Ya walaupun mimik dan posturnya relatif sama. Tapi masa sih ini adalah David yang sama? Baiklah, kalau begitu mari sama-sama kita lihat captured di bawah:

Quote:
Okay Gan Sis setelah penulis membaca berita diatas sekarang fixed itu adalah David yang sama. Jadi David yang akhir tahun 2017 belanja iPhone X di antrian pertama dengan David yang bangkrut di pertengahan tahun 2018 dan tidak memiliki tempat tinggal serta tidak memiliki pekerjaan adalah fixed orang yang sama.
Quote:
Tidak sampai disitu saja di tanggal 1 Agustus 2018 seperti yang diberitakan New York Post. Nasib baik pun masih menangungi David. Ia mendapat voucher seharga $500 yang ia belanjakan untuk menginap di hotel kira-kira cukup sampai 10 hari:

Quote:
Sampai pada akhir thread ini penulis mencoba menyampaikan kepada pembaca tentang apa yang didapatkan dari pencarian penulis tentang sosok David ini.
Penulis melihat bahwa David cukup dewasa untuk memilih hidupnya. Seperti contohnya ia cukup dewasa walau memilih hidup tidak memiliki pekerjaan atau ia cukup dewasa walau memilih hidup untuk tidak memiliki tempat tinggal.
Bagi penulis David adalah sosok social climber yang bangkrut dan mencoba memanipulasi rasa simpati atau rasa iba dari lingkungannya untuk mendapatkan bantuan yang ia harapkan. Ya itu penulis lihat dari keputusannya membeli smartphone kelas atas disaat ia sedang tidak memiliki pekerjaaan dan tinggal di dalam mobil. Lalu melihat cara David menghabiskan bantuan voucher $500 untuk menginap di hotel ketimbang sewa tempat tinggal bulanan yang barangkali sederhana sesuai keadaan David saat ini.
Menariknya juga, dari sekian ratus perusahaan yang menawarkan pekerjaan (yang didalamnya ada juga perusahaan besar) saat ini David masih saja belum memutuskan perusahaan mana yang ia akan pilih untuk bekerja. Hmm... tampaknya David ini sedang di atas angin ya Gan Sis. Kalau dulu susah mendapat pekerjaan sekarang ia pilih-pilih pekerjaan. Padahal perusahaan besar seperti Google dan Bitcoin sudah menawarkan pekerjaan kepadanya.
Barangkali saja David ini khawatir diketahui oleh publik mengenai gaya hidupnya sebagai social climber karena penulis juga dapati David menghapus mayoritas rekam jejak digitalnya di Twitter. Dengan menghapus hampir seluruh Tweetednya David di @DavidCasarez17 maka mungkin kebaikan demi kebaikan ia dapat terima hasil dari jerat rasa simpati dan rasa iba yang ia pergunakan untuk mendapatkan bantuan demi bantuan dengan mudahnya.
Menurut penulis rasanya masih banyak tunawisma di Silicon Valley yang tidak memiliki nomor HP, titel universitas, email dan Twitter namun lebih membutuhkan bantuan dibandingkan David.
Penulis melihat bahwa David cukup dewasa untuk memilih hidupnya. Seperti contohnya ia cukup dewasa walau memilih hidup tidak memiliki pekerjaan atau ia cukup dewasa walau memilih hidup untuk tidak memiliki tempat tinggal.
Bagi penulis David adalah sosok social climber yang bangkrut dan mencoba memanipulasi rasa simpati atau rasa iba dari lingkungannya untuk mendapatkan bantuan yang ia harapkan. Ya itu penulis lihat dari keputusannya membeli smartphone kelas atas disaat ia sedang tidak memiliki pekerjaaan dan tinggal di dalam mobil. Lalu melihat cara David menghabiskan bantuan voucher $500 untuk menginap di hotel ketimbang sewa tempat tinggal bulanan yang barangkali sederhana sesuai keadaan David saat ini.
Menariknya juga, dari sekian ratus perusahaan yang menawarkan pekerjaan (yang didalamnya ada juga perusahaan besar) saat ini David masih saja belum memutuskan perusahaan mana yang ia akan pilih untuk bekerja. Hmm... tampaknya David ini sedang di atas angin ya Gan Sis. Kalau dulu susah mendapat pekerjaan sekarang ia pilih-pilih pekerjaan. Padahal perusahaan besar seperti Google dan Bitcoin sudah menawarkan pekerjaan kepadanya.
Barangkali saja David ini khawatir diketahui oleh publik mengenai gaya hidupnya sebagai social climber karena penulis juga dapati David menghapus mayoritas rekam jejak digitalnya di Twitter. Dengan menghapus hampir seluruh Tweetednya David di @DavidCasarez17 maka mungkin kebaikan demi kebaikan ia dapat terima hasil dari jerat rasa simpati dan rasa iba yang ia pergunakan untuk mendapatkan bantuan demi bantuan dengan mudahnya.
Menurut penulis rasanya masih banyak tunawisma di Silicon Valley yang tidak memiliki nomor HP, titel universitas, email dan Twitter namun lebih membutuhkan bantuan dibandingkan David.
Quote:
Maka dari itu...
Penulis ingin mengajak Gan Sis
Bersama-sama marilah kita:
Penulis ingin mengajak Gan Sis
Bersama-sama marilah kita:

:D :D :D

:motret:motret:motret
:cool :cool :cool
:2thumbup
Quote:
Nah...
Sekarang penulis ingin tahu.
Menurut pendapat Gan Sis bagaimana?
Sekarang penulis ingin tahu.
Menurut pendapat Gan Sis bagaimana?


:toast+:rate5
:shakehand2
:shakehand2