Suka Duka Mahasiswa Sejarah dan Fakta Sejarah Yang Selama Ini Belum Banyak Diketahui
Wednesday, August 8, 2018
Assalamualaikum Wr Wb
Kuliah merupakan sesuatu kegiatan yang seharusnya menyenangkan meskipun kadang harus mengalami suka duka selama proses tersebut berlangsung. Dimulai dari kegiatan menjadi mahasiswa baru sampai akhirnya melempar toga ke langit yang menandakan akhir sekaligus awal kehidupan yang sesungguhnya :)
Berhubung ane sendiri merupakan mahasiwa jurusan sejarah, maka dari itu ane mencoba menulis beberapa hal yang dirasakan mahasiswa sejarah bekicot eh cekidot gan :o
Pasti kalian pernah dengan bahwa mahasiswa sejarah itu susah move on, kan? Ente salah gan. Meskipun yang dibahas cuma masa lalu namun konstruk berfikir sejarah gak melulu cuma dalam waktu yg terjadi saat itu gan. Ingat gan, sejarah itu gak berulang! Itu salah. Yang berulang itu polanya. Karena dianggap hanya membahas masa lalu otomatis mahasiswa sejaraj dianggap susah move on. Enggak ada yang absen dari yg ngomongin ini ke kami
"Ohh mahasiswa sejarah toh, susah mup on dong brey? Hehe"
Dalam hal ini kami mah masih anggap santai karena toh apa yang kita pelajari akan tetap melekat kan di diri kita, kan?
Seperti mahasiswa psikologi pasti akan identik dengan "membaca pikiran" padahal sih kata temen ane itu gak bener gan :D
Karena jurusan di FISIP/Humaniora termasuk sejarah merupakan jurusan yang bergerak bukan seperti dibidang kedokteran, kami tentunya akan kalah pamor dengan jurusan tersebut. Tak ayal masih ada yang menganggap sebelah mata jurusan kami.
Masa depan kami dipertanyakan :metal tapi kami tahan banting. Mungkin guru sejarah udah umum. Tapi siapa yang akan bertugas di museum kalau bukan mahasiswa sejarah? Siapa yg akan jadi tour guide agan kali lagi melancong ke India mengunjungi taj mahal? "Yaa orang India lah bro!" :bingungs
Iyaa sih tapi pemerintah butuh ahli sejarah untuk menjelaskan hal-hal teraebut bahkan sering kebijakan negara juga mengundang pakar sejarah karena itu tadi, pola sejarah yang berulang :)b
Eitss ini bukan perang korea ya gan, cuma ilustrasi. Tau gak gan, awal kemunculannya. Sejarah dan Sosiologi itu bisa dikatakan "bermusuhan". Bahkan bapak sejarah lama Leopold Von Ranke agak menjauhi sejarah sosial. Ranke juga meletakkan dasar sejarah yang akhirnya terkenal dengan istilah "No Document No History" yang mana sejarah harus mempunyai bukti otentik, maka dari itu dokumen dibutuhkan untuk menulis ulang sejarah. Bahkan Aguste Comte bapak Fisika Sosial yang kelak menjadi Sosiologi mengejek sejarah dengan sebutan tukang kumpul fakta, begitupun para sejarawan menyerang sosiolog bagaikan paranormal (dukun :D) yang selalu membahas hal-hal yang abstrak dan tak memiliki sense
waktu dan tempat membenakan individu ke dalam kategori-kategori yang kaku.
Akhirnya dua disiplin ilmu yg seharusnya saling membutuhkan dan memberikan jawaban malah saling menjauhi.
Bahkan dalam buku Peter Burke, Sejarah dan Teori Sosial, dua disiplin ilmu yang berselisih bagaikan konflik si buta dan si tuli yang tidak menghasilkan apa-apa gan :rolleyes dan akhirnya dua disiplin ilmu ini akur dan hidup bahagia selamanya ;) kalo pengen tau lebih lengkap cek bukunya gan, udah dialih bahasakan sama dosen ane Prof. Mestika Zed dan termasuk buku yg bagus kok
"Itu aja gan bonusnya?" Eitss iyaa deh, satu lagi itung-itung kita menjelang HUT RI ya gan :iloveindonesias
"Anak-anak harus rajin belajar, jangan sampai kita dijajah lagi selama 350th!" :(
Emang gak salah sih gan, karena itu yg diajarkan di sekolah. Faktanya? Itu hanya mitos gan. Cornelis de Houtman menurunkan jangkar kapalnya tahun 1596 dan menginjakkan kakinya di Nusantara. Ente pikir pas dia pertama datang langsung menjajah negara kita tercinta? Enggak gan :mad mereka aqonya datang untuk berdagang. Lama-kelamaan muncullah VOC pada tahun 1602 dan itu tidak serta-merta memperbudak bumiputera kita gan. Mereka bahkan harus bertempur habis-habisan sebelum menguasai Nusantara seperti Perang Paderi di Minangkabau (1821-1837), Perang Diponegoro (1825-1830). Bahkan Aceh baru benar-benar ditaklukan pada 1942 sebab daerah Aceh punya hubungan diplomatik yg bagus dengan dunia Internasional khusunya Ottoman Empire (Khilafah Turkun Ustmani).
"Tapi gan kok malah masuk dalam buku pelajaran sejarah, hayoo jawab?" :)
Emang gak bisa disalahkan, memang dari sana udah dicetak kok. Banyak teori yg menjelaskan ini.
Pertama, itu adalah ide Soekarno untuk memompa semangat rakyat yg baru merdeka. Apalagi Belanda melakukan Agresi Militer I dan II yang mana butuh spirit booster yang digunakan agar rakyat tidak merasa lemah dan rasa patriotisme nya bangkit. (Guru Besar UI Prof. Resink)
Kedua, bisa jadi itu cara agar membuat rakyat menjadi bangsa inlander dihadapan barat. Teori ini cukup ekstrim sebenarnya gan dan barangkali bukan teori namun hanga hipotesa sebagian sejarawan saja.
Satu lagi, sampai saat ini Belanda masih belum benar-benar mengakui atau bisa dikatakan hanya menerima (acceptence) bukan mengakui (admit) kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dan masih mempertahankan argumennya yakni 27 Desember 1949 karena jika mengakui hal tersebut akan menimbulkan pernyataan secara tak langsung bahwa Belanda telah menyerang negara berdaulat pada agresi militer I dan II dan itu bisa dikatakan sebagai kejahatan perang :mad
Sekian gan, semoga bermanfaat gan :)
Selamat pagi, siang, sore, malam agan² kaskus sekalian :)
Quote:
Kuliah merupakan sesuatu kegiatan yang seharusnya menyenangkan meskipun kadang harus mengalami suka duka selama proses tersebut berlangsung. Dimulai dari kegiatan menjadi mahasiswa baru sampai akhirnya melempar toga ke langit yang menandakan akhir sekaligus awal kehidupan yang sesungguhnya :)
Berhubung ane sendiri merupakan mahasiwa jurusan sejarah, maka dari itu ane mencoba menulis beberapa hal yang dirasakan mahasiswa sejarah bekicot eh cekidot gan :o
Spoiler for Susah Move On:
Pasti kalian pernah dengan bahwa mahasiswa sejarah itu susah move on, kan? Ente salah gan. Meskipun yang dibahas cuma masa lalu namun konstruk berfikir sejarah gak melulu cuma dalam waktu yg terjadi saat itu gan. Ingat gan, sejarah itu gak berulang! Itu salah. Yang berulang itu polanya. Karena dianggap hanya membahas masa lalu otomatis mahasiswa sejaraj dianggap susah move on. Enggak ada yang absen dari yg ngomongin ini ke kami
"Ohh mahasiswa sejarah toh, susah mup on dong brey? Hehe"
Dalam hal ini kami mah masih anggap santai karena toh apa yang kita pelajari akan tetap melekat kan di diri kita, kan?
Seperti mahasiswa psikologi pasti akan identik dengan "membaca pikiran" padahal sih kata temen ane itu gak bener gan :D
Spoiler for Ente Punya Ingatan Super bro!:
Kala bertemu dengan teman SMA atau acara reuni sekolah. Ketika ditanya jurusan apa dan ane jawab sejarah. Poin diatas pasti gak luput dari mulut mereka gan :nohope:
Lalu setelahnya karena penasaran, pasti ditanya-tanya. Bro, ceritain dong sejarah Indonesia dari masa purba sampai masa-masa lu ditikung dulu :hammer:
Memang benar gan, kami belajar tentang rentetan tanggal, kejadian hingga tokoh-tokoh terkenal dari meganthropus erectus :Peace: dari tokoh sekelas Soekarno hingga sekaliber Abraham Lincoln. Tapi tetap kami hanya manusia biasa gan, bukan tape record apalagi google assistant yang selalu ditanya mengenai masa lalu. Dan ada juga yang iseng menanyakan suatu peristiwa masa lalu seperti "bro, pas Hitler mulai perang dunia kedua, dia suka ngerawat kumisnya gak sih?" :eek
Come on bro, kami bukan dukun :linux1:
Lalu setelahnya karena penasaran, pasti ditanya-tanya. Bro, ceritain dong sejarah Indonesia dari masa purba sampai masa-masa lu ditikung dulu :hammer:
Memang benar gan, kami belajar tentang rentetan tanggal, kejadian hingga tokoh-tokoh terkenal dari meganthropus erectus :Peace: dari tokoh sekelas Soekarno hingga sekaliber Abraham Lincoln. Tapi tetap kami hanya manusia biasa gan, bukan tape record apalagi google assistant yang selalu ditanya mengenai masa lalu. Dan ada juga yang iseng menanyakan suatu peristiwa masa lalu seperti "bro, pas Hitler mulai perang dunia kedua, dia suka ngerawat kumisnya gak sih?" :eek
Come on bro, kami bukan dukun :linux1:
Spoiler for Kutu Buku, Gak Asyik Diajak Hang Out:
Ketika mahasiswa lain menghabiskan waktunya dengan pergi jalan. Ada yg beranggapan bahwa anak sejarah bukan orang yg tepat diajak jalan. Barangkali karena kami menghabiskan waktu di museum, candi dan tempat yang dianggap membosankan bagi generasi tiktok :p kami gak kaku kayak robot gan. Apalagi sampai mengatakan kami hang out dengan berburu :army bisa-bisa kami buru beneran ente gan :Peace:
Jangan salah gan, kami tetap fleksibel kok kayak manusia lainnya. Jangan anggap kami manusia yang hanya selalu berkutat dengan masa lalu gan!
Sekali-kali boleh lah ajak kami hang out apalagi kalo dibayarin :o
Jangan salah gan, kami tetap fleksibel kok kayak manusia lainnya. Jangan anggap kami manusia yang hanya selalu berkutat dengan masa lalu gan!
Sekali-kali boleh lah ajak kami hang out apalagi kalo dibayarin :o
Spoiler for Masa Depan Jadi Apa Bro?:
Karena jurusan di FISIP/Humaniora termasuk sejarah merupakan jurusan yang bergerak bukan seperti dibidang kedokteran, kami tentunya akan kalah pamor dengan jurusan tersebut. Tak ayal masih ada yang menganggap sebelah mata jurusan kami.
Masa depan kami dipertanyakan :metal tapi kami tahan banting. Mungkin guru sejarah udah umum. Tapi siapa yang akan bertugas di museum kalau bukan mahasiswa sejarah? Siapa yg akan jadi tour guide agan kali lagi melancong ke India mengunjungi taj mahal? "Yaa orang India lah bro!" :bingungs
Iyaa sih tapi pemerintah butuh ahli sejarah untuk menjelaskan hal-hal teraebut bahkan sering kebijakan negara juga mengundang pakar sejarah karena itu tadi, pola sejarah yang berulang :)b
Spoiler for Selalu Dibandingin dengan Jurusan Lain, Kayak Ngebandingin Mantan:
Banyak oknuk-oknum diluar sana sering membandingkan jurusan sejarah dengan jurusan lain. Stop it gan :capedes gak ada yg suka dibandingin-bandingin, gebetan aja ogah apalagi jurusan :D karena setiap jurusan mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri, keep smile :)
Spoiler for Anak Sejarah Gak Up to Date:
Karena kami lebih dekat dengan zaman batu dibanding zaman tiktok :malu: kami dianggap ketinggalan zaman, katenye. Aduh sialan. Si doel, anak betawi asli (yg baca sambil nyanyi) :hammer: salah gan. Kami sama kayak mahasiswa lain kok, selalu up date. Apalagi pelajaraj kami mengenai masa lalu menuntut kami banyak membaca dan memperhatikan kejadian yg lagi heboh di negara ini. Dengan mempelajari fenomena saat ini, sejarah dapat menjadi penghubung dan solusi yang seharusnya kejadian tersebut bisa diatasi. Kalo kata Bung Karno JAS MERAH!, jangan sesekali meninggalkan sejarah. Membuktikan bahwa bangsa ini harus melek sejarah gan, agar gak diperbudak sama zaman, sebab masa lalu ialah pelajaran berharga di masa mendatang :)
Ok gan, sampai disitu dulu ya. Tapi ada beberapa fakta sejarah yg ane tinggalin buat kaskuser semua :o
Quote:
Eitss ini bukan perang korea ya gan, cuma ilustrasi. Tau gak gan, awal kemunculannya. Sejarah dan Sosiologi itu bisa dikatakan "bermusuhan". Bahkan bapak sejarah lama Leopold Von Ranke agak menjauhi sejarah sosial. Ranke juga meletakkan dasar sejarah yang akhirnya terkenal dengan istilah "No Document No History" yang mana sejarah harus mempunyai bukti otentik, maka dari itu dokumen dibutuhkan untuk menulis ulang sejarah. Bahkan Aguste Comte bapak Fisika Sosial yang kelak menjadi Sosiologi mengejek sejarah dengan sebutan tukang kumpul fakta, begitupun para sejarawan menyerang sosiolog bagaikan paranormal (dukun :D) yang selalu membahas hal-hal yang abstrak dan tak memiliki sense
waktu dan tempat membenakan individu ke dalam kategori-kategori yang kaku.
Akhirnya dua disiplin ilmu yg seharusnya saling membutuhkan dan memberikan jawaban malah saling menjauhi.
Bahkan dalam buku Peter Burke, Sejarah dan Teori Sosial, dua disiplin ilmu yang berselisih bagaikan konflik si buta dan si tuli yang tidak menghasilkan apa-apa gan :rolleyes dan akhirnya dua disiplin ilmu ini akur dan hidup bahagia selamanya ;) kalo pengen tau lebih lengkap cek bukunya gan, udah dialih bahasakan sama dosen ane Prof. Mestika Zed dan termasuk buku yg bagus kok
"Itu aja gan bonusnya?" Eitss iyaa deh, satu lagi itung-itung kita menjelang HUT RI ya gan :iloveindonesias
Quote:
"Anak-anak harus rajin belajar, jangan sampai kita dijajah lagi selama 350th!" :(
Emang gak salah sih gan, karena itu yg diajarkan di sekolah. Faktanya? Itu hanya mitos gan. Cornelis de Houtman menurunkan jangkar kapalnya tahun 1596 dan menginjakkan kakinya di Nusantara. Ente pikir pas dia pertama datang langsung menjajah negara kita tercinta? Enggak gan :mad mereka aqonya datang untuk berdagang. Lama-kelamaan muncullah VOC pada tahun 1602 dan itu tidak serta-merta memperbudak bumiputera kita gan. Mereka bahkan harus bertempur habis-habisan sebelum menguasai Nusantara seperti Perang Paderi di Minangkabau (1821-1837), Perang Diponegoro (1825-1830). Bahkan Aceh baru benar-benar ditaklukan pada 1942 sebab daerah Aceh punya hubungan diplomatik yg bagus dengan dunia Internasional khusunya Ottoman Empire (Khilafah Turkun Ustmani).
"Tapi gan kok malah masuk dalam buku pelajaran sejarah, hayoo jawab?" :)
Emang gak bisa disalahkan, memang dari sana udah dicetak kok. Banyak teori yg menjelaskan ini.
Pertama, itu adalah ide Soekarno untuk memompa semangat rakyat yg baru merdeka. Apalagi Belanda melakukan Agresi Militer I dan II yang mana butuh spirit booster yang digunakan agar rakyat tidak merasa lemah dan rasa patriotisme nya bangkit. (Guru Besar UI Prof. Resink)
Kedua, bisa jadi itu cara agar membuat rakyat menjadi bangsa inlander dihadapan barat. Teori ini cukup ekstrim sebenarnya gan dan barangkali bukan teori namun hanga hipotesa sebagian sejarawan saja.
Satu lagi, sampai saat ini Belanda masih belum benar-benar mengakui atau bisa dikatakan hanya menerima (acceptence) bukan mengakui (admit) kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dan masih mempertahankan argumennya yakni 27 Desember 1949 karena jika mengakui hal tersebut akan menimbulkan pernyataan secara tak langsung bahwa Belanda telah menyerang negara berdaulat pada agresi militer I dan II dan itu bisa dikatakan sebagai kejahatan perang :mad
Sekian gan, semoga bermanfaat gan :)