Uniknya Love Hotel Ala Jepang
Thursday, August 30, 2018
Ada yang tahu apa itu Love Hotel? Love Hotel, atau dalam istilah Jepangnya adalah Rabu Hoteru (atau rabuho untuk versi gaulnya), sejatinya tak jauh berbeda dengan hotel pada umumnya. Bedanya, hotel jenis ini termasuk kategori boutique hotel yang menerapkan sistem short time (walau ada juga yang menerapkan sistem short time dan overnight time), sehingga populer di kalangan mereka yang perlucheck in selama beberapa jam saja untuk berbagai alasan, mulai dari istirahat hingga istirahat.
Saya nggak akan terlalu detail membahas sejarah Love Hotel, karena tradisi check in short time ini konon sudah ada sejak Tokyo masih bernama Edo dan pastinya tak jauh-jauh dari bisnis prostitusi. Biasanya, penginapan maupun rumah minum teh (ochaya) yang memiliki sistem tersebut. Jadi Love Hotel yang berkembang di Jepang saat ini merupakan versi modern dari konsep yang sudah ada sejak dulu. Adapun Love Hotel modern pertama di Jepang dibangun di Osaka pada tahun 1968, dan konsep tersebut langsung menyebar ke berbagai kota yang ada di Jepang. Kabarnya saat ini telah terdapat 25000 Love Hotel di seluruh Jepang. Fantastis, bukan?
Salah satu Love Hotel di Shibuya [foto: Kojach, Emmanuel P.]
Tak sulit untuk membedakan antara Love Hotel dengan hotel biasa. Cara paling mudah adalah membedakan dari segi nama, karena tak sedikit Love Hotel yang terang-terangan menyebut kata love hotel atau love sebagai bagian dari namanya. Love Hotel pun biasanya memiliki desain yang eksentrik. Biasanya elemen hati maupun bunga menjadi pilihan favorit ditampilkan di bagian luar. Namun banyak juga Love Hotel yang menampilkan desain beragam seperti desain kastil, dan tak sedikit juga yang hampir mirip seperti hotel biasa. Ciri untuk mengenali Love Hotel, selain dari segi nama, adalah dari segi tarifnya. Love Hotel biasanya menampilkan 2 versi tarif: rest/short time dan stay/overnight time
Castle Hotel [foto: Randomidea]
Jadi Love Hotel sama dengan hotel esek-esek dong?
Jika ditanya apakah Love Hotel sama dengan hotel esek-esek, jawabannya tergantung persepsi masing-masing. Ya, karena check in short time memang populer di antara mereka yang perlu waktu privat selama beberapa jam saja dan erat dengan konotasi seksual. Dan sesuai dengan namanya yang berarti hotel cinta, rata-rata konsumen utamanya adalah pasangan kekasih maupun mereka yang datang untuk kencan sesaat. Tapi jangan membayangkan Love Hotel sebagai hotel yang menyediakan teman kencan, karena pada dasarnya hotel ini hanya menyediakan fasilitas saja. Siapapun bisa menginap disini sekalipun datang sendirian.
Kenapa harus mencoba menginap di Love Hotel saat berwisata ke Jepang?
Konsep hotel cinta bukan ekslusif milik Jepang karena hotel-hotel sejenis banyak ditemukan di berbagai negara. Namun bukan Jepang namanya jika tidak menawarkan hal-hal unik di balik konsep yang sebetulnya standar saja. Love Hotel di Jepang tak melulu bicara tentang short time saja lho, yang berarti datang-istirahat-pergi. Banyak hal yang membuat hotel cinta ini akhirnya menawarkan pengalaman lebih untuk wisatawan asing. Berikut beberapa fakta menarik seputar Love Hotel, yang bisa menjadi pertimbangan para wisatawan sebelum mencoba akomodasi ini.
1. Dari segi harga, Love Hotel biasanya lebih murah dari bussiness hotel biasa. Memang ada Love Hotel yang harganya sama dengan bussiness hotel, namun jika dibandingkan dari segi fasilitas, Love Hotel bisa dianggap lebih murah. Dalam kisaran harga yang sama, bussiness hotel biasanya hanya menawarkan ranjang single serta ruang dengan dekorasi dan fasilitas seadanya (kadang-kadang tidak dilengkapi dengan kamar mandi), sedangkan Love Hotel biasanya memiliki ranjang double bed dan sudah dilengkapi dengan kamar mandi. Malah kamar di Love Hotel biasanya memiliki fasilitas hiburan tambahan, seperti TV layar besar lengkap dengan aneka pilihan film, karaoke dalam kamar, musik, jacuzzi tub, sistem pencahayaan tematik, dan banyak lagi.
Kamar standar di Love Hotel
2. Waktu sewa di Love Hotel lebih fleksibel. Ada yang menawarkan tarif per-jam, per-beberapa jam (short time), atau per-malam. Tarif siang hari dan malam hari bisa berbeda jauh, begitu juga jika datang di hari biasa dengan akhir pekan. Jadi traveller bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan juga budget.
Beberapa contoh tarif Love Hotel [foto: matt murf]
3. Love Hotel biasanya memiliki sistem pelayanan yang unik lho. Kadang resepsionisnya tak kelihatan dan pengunjung memilih kamar melalui katalog elektronik yang ada di dekat area resepsionis. Beberapa Love Hotel menerapkan metode pembayaran yang tak kalah unik lho, misalnya saja ada yang menggunakan metode vacuum tube payment method. Intinya, selalu ada pengalaman unik yang bisa di dapat jika pergi ke Love Hotel.
Katalog ruang yang bisa dipilih [foto: Kalleboo]
4. Mayoritas Love Hotel memiliki kamar dengan tema beragam, dan asyiknya pengunjung boleh memilih sendiri tema kamar yang diinginkan. Ingin mencoba tidur dalam kamar bernuansa ruang kelas (lengkap dengan papan tulis), atau mencoba kamar bernuansa Hello Kitty? Bisa banget.. atau mungkin ingin mencoba kamar dengan pencahayaan yang aneh-aneh, kamar dengan ranjang yang bisa berputar, atau kamar yang dirancang ala kereta? Hotel biasa jelas takkan memiliki fasilitas seperti itu. Hanya saja perlu diketahui, tak semua Love Hotel memiliki kamar tematik. Ada juga yang menawarkan kamar biasa seperti hotel pada umumnya.
Kasur putar dengan desain ala UFO [foto: Bernard McManus]
5. Kadang-kadang ada juga Love Hotel yang menyediakan fasilitas tambahan yang unik, seperti rental kostum serta vending machine yang menjual berbagai keperluan dewasa. Namun ada juga yang melengkapi kamarnya dengan fasilitas-fasilitas lucu, seperti merry go round!
6. Perlu diperhatikan, tak semua Love Hotel menerima tamu yang datang bersama teman sejenis (perempuan dan perempuan atau laki-laki dan laki-laki), sekalipun tujuan Anda hanya untuk singgah sejenak. Itu karena di Jepang konsep same-sex couple belum diterima secara luas. Jadi perhatikan aturan main yang berlaku di setiap Love Hotel sebelum memutuskan untuk booking kamar.
7. Bagaimana dengan kebersihan di Love Hotel? Sebagai informasi, warga Jepang terkenal memiliki tuntutan tinggi terhadap kebersihan dan higienitas sehingga pengelola Love Hotel harus selalu menjaga masalah kebersihan jika tak ingin ditinggalkan pelanggannya. Memang, seperti hotel pada umumnya, ada juga Love Hotel yang kurang bersih (biasanya yang harganya terlalu murah), jadi semua kembali pada pandai-pandainya wisatawan memilih hotel yang akan disinggahi.
Love Hotel cukup seru, bukan? Jadi jangan ragu untuk mencoba menginap di Love Hotel saat berwisata ke Jepang. Namun perlu diingat, walau memiliki kamar yang lucu seperti Hello Kitty, jangan membawa keluarga Anda menginap di Love Hotel. Bagaimanapun hotel jenis ini menyasar kalangan dewasa, sehingga terkadang ada saja beberapa fasilitas tambahan (seperti alat kontrasepsi) yang kurang sesuai untuk anak-anak. Tenang, di Jepang masih banyak akomodasi unik lainnya yang cocok dinikmati bersama keluarga. Semoga infonya bermanfaat!