Waspada, Ini Jenis Gangguan Kesehatan yang Biasa Dialami Jemaah Haji
Tuesday, August 7, 2018
Tahun ini, kloter keberangkatan haji dari Indonesia diperkirakan ada?201.?Mirisnya, baru 13 hari di Tanah Suci, sudah ada sekitar 55.685 orang atau sekitar 68,77 persen jemaah yang mengalami gangguan kesehatan. (World Atlas)
Quote:
Beribadah ke Tanah Suci bisa jadi merupakan momen yang sudah ditunggu-tunggu oleh kaum muslim di dunia. Tahun ini, kloter keberangkatan haji dari Indonesia diperkirakan ada 201. Mirisnya, baru 13 hari di Tanah Suci, sudah ada sekitar 55.685 orang atau sekitar 68,77 persen jemaah yang mengalami gangguan kesehatan.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tercatat ada 22.059 jemaah di Madinah dan Mekah yang menjalani rawat jalan. Meski jemaah haji didominasi mereka yang sudah memasuki usia lanjut, bukan berarti Trubus Mania mengabaikan kondisi kesehatan tubuh.
Penting untuk melakukan pemeriksaan dan menerapkan hidup sehat sebelum berangkat, agar selama berada di Tanah Suci bisa beribadah dengan nyaman tanpa gangguan apapun. Dari sekian banyak jenis gangguan kesehatan yang ada di dunia, tiga masalah ini paling banyak dialami oleh para jemaah haji.
Baca Lainnya : Jaga Kesehatan Jantung dengan 5 Makanan dan Minuman Ini
Jadi, bagi Trubus Mania atau orang terdekat kalian ada yang akan berangkat haji, sebaiknya berikan informasi berikut agar dapat melakukan beberapa persiapan sebelum tanggal keberangkatan. Mulai dari cek kesehatan hingga membawa beberapa perlengkapan agar ibadah di Tanah Suci berjalan dengan lancar.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Gangguan kesehatan yang juga mudah menyerang para jemaah haji adalah infeksi saluran pernapasan (ISPA). Infeksi saluran pernapasan disebabkan oleh cuaca ekstrem, virus dan bakteri. Maka dari itu, penting untuk selalu memakai masker agar saluran pernapasan tidak kontak langsung dengan udara di Tanah Suci.
Baca Lainnya : Tren Minum Air Garam untuk Kesehatan, Ini Kata Para Ahli
Selain itu, karena cuaca ekstrem, jangan lupa minum vitamin dan air putih secara rutin agar tidak dehidrasi. Dehidrasi juga bisa menjadi salah satu penyebab munculnya gangguan pernapasan pada jemaah haji.
Heat Stroke
Cuaca panas yang ekstrem di Tanah Suci sangat memengaruhi kondisi kesehatan tubuh para jemaah, salah satunya adalah heat stroke. Serangan dadakan layaknya stroke akibat panas matahari ini ditandai dengan kejang-kejang yang kemudian menyebabkan gangguan pada tubuh dan fungsi otak.
Pada titik terparah, seseorang yang mengalami heat stroke dapat meninggal dunia. Karena itu, penting bagi para jemaah haji untuk mempersiapkan perlengkapan yang dapat melindungi diri dari panasnya matahari supaya badah selama di Tanah Suci dapat berjalan lancar tanpa kurang suatu apapun.
Hipertensi
Dalam sebuah wawancara, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka, mengungkapkan bahwa hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dialami oleh jemaah haji.
"Sejauh ini, diagnosa terbanyak adalah hipertensi, sebanyak 3.727 orang," ujarnya.
Hipertensi adalah gangguan kesehatan yang sudah diidap oleh jemaah sebelum tiba di Tanah Suci.
"Jemaah haji itu mayoritas sudah usia lanjut. Sehingga, saat berangkat ke Tanah Suci pasti disertai dengan beberapa gangguan kesehatan, termasuk hipertensi. Maka dari itu, kami menghimbau seluruh jemaah jangan memaksakan diri. Yang terpenting adalah semua ibadah dapat berjalan dengan lancar dan pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat serta menjadi haji yang mabrur," pungkas Eka.
Sumber : trubus.id
Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tercatat ada 22.059 jemaah di Madinah dan Mekah yang menjalani rawat jalan. Meski jemaah haji didominasi mereka yang sudah memasuki usia lanjut, bukan berarti Trubus Mania mengabaikan kondisi kesehatan tubuh.
Penting untuk melakukan pemeriksaan dan menerapkan hidup sehat sebelum berangkat, agar selama berada di Tanah Suci bisa beribadah dengan nyaman tanpa gangguan apapun. Dari sekian banyak jenis gangguan kesehatan yang ada di dunia, tiga masalah ini paling banyak dialami oleh para jemaah haji.
Baca Lainnya : Jaga Kesehatan Jantung dengan 5 Makanan dan Minuman Ini
Jadi, bagi Trubus Mania atau orang terdekat kalian ada yang akan berangkat haji, sebaiknya berikan informasi berikut agar dapat melakukan beberapa persiapan sebelum tanggal keberangkatan. Mulai dari cek kesehatan hingga membawa beberapa perlengkapan agar ibadah di Tanah Suci berjalan dengan lancar.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Gangguan kesehatan yang juga mudah menyerang para jemaah haji adalah infeksi saluran pernapasan (ISPA). Infeksi saluran pernapasan disebabkan oleh cuaca ekstrem, virus dan bakteri. Maka dari itu, penting untuk selalu memakai masker agar saluran pernapasan tidak kontak langsung dengan udara di Tanah Suci.
Baca Lainnya : Tren Minum Air Garam untuk Kesehatan, Ini Kata Para Ahli
Selain itu, karena cuaca ekstrem, jangan lupa minum vitamin dan air putih secara rutin agar tidak dehidrasi. Dehidrasi juga bisa menjadi salah satu penyebab munculnya gangguan pernapasan pada jemaah haji.
Heat Stroke
Cuaca panas yang ekstrem di Tanah Suci sangat memengaruhi kondisi kesehatan tubuh para jemaah, salah satunya adalah heat stroke. Serangan dadakan layaknya stroke akibat panas matahari ini ditandai dengan kejang-kejang yang kemudian menyebabkan gangguan pada tubuh dan fungsi otak.
Pada titik terparah, seseorang yang mengalami heat stroke dapat meninggal dunia. Karena itu, penting bagi para jemaah haji untuk mempersiapkan perlengkapan yang dapat melindungi diri dari panasnya matahari supaya badah selama di Tanah Suci dapat berjalan lancar tanpa kurang suatu apapun.
Hipertensi
Dalam sebuah wawancara, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka, mengungkapkan bahwa hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dialami oleh jemaah haji.
"Sejauh ini, diagnosa terbanyak adalah hipertensi, sebanyak 3.727 orang," ujarnya.
Hipertensi adalah gangguan kesehatan yang sudah diidap oleh jemaah sebelum tiba di Tanah Suci.
"Jemaah haji itu mayoritas sudah usia lanjut. Sehingga, saat berangkat ke Tanah Suci pasti disertai dengan beberapa gangguan kesehatan, termasuk hipertensi. Maka dari itu, kami menghimbau seluruh jemaah jangan memaksakan diri. Yang terpenting adalah semua ibadah dapat berjalan dengan lancar dan pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat serta menjadi haji yang mabrur," pungkas Eka.
Sumber : trubus.id