Bahaya yang di dapet dari kesentrum. Dari tegangan kecil sampe besar
Friday, September 28, 2018
Buat agan yang pernah kesentrum dari tegangan kecil ampe besar pasti yang dirasain tuh badan pasti beda-beda
:takut
Dari sekedar kesemutan, keram bahkan ampe luka bakar.
:sorry
Dan yang herannya ada orang yang kesentrum tegangan 100 volt malah mati, dan yang kena 1000 volt ga mati
Ternyata hal itu ada penjelasannya loh gan, simak dibawah gan
:cystg
Quote:
Ilustrasi tersetrum listrik | Antonio Guillem /Shutterstock
Seberapa besar bahaya tersetrum listrik tak bisa hanya dilihat dari parah tidaknya luka bakar pada korban. Kecelakaan ini bisa mengakibatkan kematian.
Tersetrum menyebabkan kerusakan organ dalam hingga mengakibatkan nyawa melayang seperti yang dialami oleh Ridwan Zaelani, kakak laki-laki sulung penyanyi Syahrini, yang meninggal dunia pada Selasa (25/9/2018) akibat tak sengaja tersetrum arus listrik saat bekerja.
Melansir Mayo Clinic dan penuturan dr Wisnu Pramudito D. Pusponegoro, Sp.B, dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia kepada detikHealth, bahaya tersetrum listrik tergantung sejumlah faktor.
Faktor-faktor yang dimaksud meliputi, seberapa tinggi tegangan, bagaimana arus melewati tubuh, jenis arus listrik (AC/DC), kesehatan menyeluruh korban, lama kontak, resistensi jaringan yang terkena, cidera penyerta lain seperti ledakan, terlempar, dan radiasi panas, dan seberapa cepat korban memperoleh perawatan.
Studi 2009 menerangkan bahwa tersetrum adalah ketika seseorang dan tanah yang dipijaknya menjadi dua titik kontak pertemuan aliran listrik. Tegangan listrik melampaui batas memicu peningkatan jumlah arus sehingga 99 persen resistor listrik di lapisan luar kulit manusia rusak dan daya tahan tubuh melemah.
Kekuatan listrik disebut low voltage (tegangan rendah) bila kurang dari 1.000 Volt, sedangkan high voltage (tegangan tinggi) bila melebihi 1.000 volt.
Listrik bertegangan tinggi kemungkinan besar menyebabkan kematian di tempat. Sementara listrik bertegangan rendah akan menyebabkan efek letal, yakni reaksi yang terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel pada makhluk hidup hingga memungkinkan kematian.
Laman Tirto.id menulis, listrik yang mengalir di perumahan biasanya bertegangan rendah antara 40-1000 Volt. Namun, bukan berarti Anda bisa sengaja menyentuhnya tanpa risiko.
Menukil The Spurce, arus listrik yang dinyatakan dalam satuan Ampere, merupakan aspek paling berbahaya saat tersetrum dibanding tegangan listrik (volt).
Tegangan dan arus listrik merupakan dua ukuran untuk aliran listrik atau elektron.
Tegangan adalah ukuran tekanan yang memungkinkan elektron mengalir, sedangkan arus listrik adalah volume elektron atau muatan listrik.
Tegangan 1.000 volt bisa saja tidak lebih mematikan dari tegangan 100 volt. Terutama jika aliran listrik melewati jalur tubuh tanpa melalui jantung. Akan tetapi, sengatan arus listrik kecil sekalipun bisa menentukan hidup mati seseorang.
Sebagai gambaran, stop kontak dan saklar lampu di rumah-rumah memuat sekitar 15-20 ampere- atau 15.000-20.000 miliampere (mA).
Dampak tersetrum listrik 1-10 mA, bisa tidak terasa sama sekali hingga sedikit kesemutan. Namun, 10-20 mA bisa membuat syok yang menyakitkan, tetapi kontrol otot tidak hilang.
Lalu, sengatakan listrik berkekuatan 20-75 mA berdampak sentakan menyakitkan dan hilangnya kontrol otot;75-100 mA memungkinkan terjadi Fibrilasi ventrikel (kelainan irama jantung), dan 100-200 mA sering mengakibatkan kematian karena terjadi Fibrilasi ventrikel.
Lebih dari 200 mA, terjadi luka bakar dan kontraksi otot parah. Organ internal pun rusak dan Jantung berhenti karena otot dada memberikan tekanan ke jantung. Namun, jantung berhenti bisa menghambat Fibrilasi ventrikel sehingga korban berkemungkinan selamat jika dikeluarkan segera dari sirkuit listrik.
Selain itu, seberapa besar bahaya tersetrum juga tergantung dari arus AC (Alternative Current/bolak-balik) dan DC (Direct Current/searah). Menurut dr Wisnu, arus AC jauh lebih berbahaya dari arus DC.
Batas ketahanan tubuh manusia untuk arus AC adalah di bawah 40 Volt, sedangkan untuk arus DC adalah di bawah 48 Volt.
Arus AC tegangan rendah terdapat pada listrik rumah tangga, juga kabel lampu jalan dan taman. Sementara arus AC bertegangan tinggi terdapat pada listrik panel (kabel dari boks sikring yang menyambung ke tiang listrik), listrik untuk kereta, gardu, dan sutet.
Arus DC tegangan tinggi contohnya petir, sedangkan tegangan rendah bisa didapati pada baterai dan aki juga perangkat elektronik rumahan.
Dr Wisnu menjelaskan, arus AC yang bekerja bolak-balik akan menyebabkan arus listrik yang masuk menjalar di sepanjang tubuh dan keluar pada tempat yang bersentuhan dengan tanah.
"Ini yang berpotensi menimbulkan kerusakan jaringan tubuh yang menjadi jalur perambatannya. Terlebih bila alur perambatan melalui jantung.," jelas dr Wisnu.
Sementara itu, arus DC hanya menimbulkan kerusakan pada daerah kulit yang kontak dengan sumber listrik.
"Jadi misalkan terkena listrik DC, low voltage, tidak menimbulkan efek kematian. Tapi pada listrik AC low voltage dapat menyebabkan kehancuran otot hingga serangan jantung," jelasnya.
Meski begitu, dr Wisnu menyebutkan bahwa arus AC maupun DC bertegangan tinggi, sama-sama bisa menimbulkan multiple trauma, misalnya terlempar akibat ledakan atau luka bakar dari panas listrik yang membakar pakaian.
Sebagai pertolongan pertama korban tersetrum, terapkan prinsip tiga aman--aman diri penolong, korban, dan lingkungan.
Jangan pegang korban jika masih kontak dengan sumber listrik. Cari dan matikan sumber bila memungkinkan.
Hubungi nomor darurat 119 atau 112.
Cek apakah korban sadar atau tidak dengan memanggil nama atau memantau gerak dada. Jika sadar segera bawa ke rumah sakit. Jika tidak, lakukan Basic Life Support (BSL) atau bantuan hidup dasar, yakni teknik memijat jantung dengan kuat dalam hitungan 100 kali per menit menggunakan tangan di tengah dada.
Bila ada luka bakar, cukup siram untuk menetralisir panas.
Tersetrum menyebabkan kerusakan organ dalam hingga mengakibatkan nyawa melayang seperti yang dialami oleh Ridwan Zaelani, kakak laki-laki sulung penyanyi Syahrini, yang meninggal dunia pada Selasa (25/9/2018) akibat tak sengaja tersetrum arus listrik saat bekerja.
Melansir Mayo Clinic dan penuturan dr Wisnu Pramudito D. Pusponegoro, Sp.B, dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia kepada detikHealth, bahaya tersetrum listrik tergantung sejumlah faktor.
Faktor-faktor yang dimaksud meliputi, seberapa tinggi tegangan, bagaimana arus melewati tubuh, jenis arus listrik (AC/DC), kesehatan menyeluruh korban, lama kontak, resistensi jaringan yang terkena, cidera penyerta lain seperti ledakan, terlempar, dan radiasi panas, dan seberapa cepat korban memperoleh perawatan.
Studi 2009 menerangkan bahwa tersetrum adalah ketika seseorang dan tanah yang dipijaknya menjadi dua titik kontak pertemuan aliran listrik. Tegangan listrik melampaui batas memicu peningkatan jumlah arus sehingga 99 persen resistor listrik di lapisan luar kulit manusia rusak dan daya tahan tubuh melemah.
Kekuatan listrik disebut low voltage (tegangan rendah) bila kurang dari 1.000 Volt, sedangkan high voltage (tegangan tinggi) bila melebihi 1.000 volt.
Listrik bertegangan tinggi kemungkinan besar menyebabkan kematian di tempat. Sementara listrik bertegangan rendah akan menyebabkan efek letal, yakni reaksi yang terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel pada makhluk hidup hingga memungkinkan kematian.
Laman Tirto.id menulis, listrik yang mengalir di perumahan biasanya bertegangan rendah antara 40-1000 Volt. Namun, bukan berarti Anda bisa sengaja menyentuhnya tanpa risiko.
Menukil The Spurce, arus listrik yang dinyatakan dalam satuan Ampere, merupakan aspek paling berbahaya saat tersetrum dibanding tegangan listrik (volt).
Tegangan dan arus listrik merupakan dua ukuran untuk aliran listrik atau elektron.
Tegangan adalah ukuran tekanan yang memungkinkan elektron mengalir, sedangkan arus listrik adalah volume elektron atau muatan listrik.
Tegangan 1.000 volt bisa saja tidak lebih mematikan dari tegangan 100 volt. Terutama jika aliran listrik melewati jalur tubuh tanpa melalui jantung. Akan tetapi, sengatan arus listrik kecil sekalipun bisa menentukan hidup mati seseorang.
Sebagai gambaran, stop kontak dan saklar lampu di rumah-rumah memuat sekitar 15-20 ampere- atau 15.000-20.000 miliampere (mA).
Dampak tersetrum listrik 1-10 mA, bisa tidak terasa sama sekali hingga sedikit kesemutan. Namun, 10-20 mA bisa membuat syok yang menyakitkan, tetapi kontrol otot tidak hilang.
Lalu, sengatakan listrik berkekuatan 20-75 mA berdampak sentakan menyakitkan dan hilangnya kontrol otot;75-100 mA memungkinkan terjadi Fibrilasi ventrikel (kelainan irama jantung), dan 100-200 mA sering mengakibatkan kematian karena terjadi Fibrilasi ventrikel.
Lebih dari 200 mA, terjadi luka bakar dan kontraksi otot parah. Organ internal pun rusak dan Jantung berhenti karena otot dada memberikan tekanan ke jantung. Namun, jantung berhenti bisa menghambat Fibrilasi ventrikel sehingga korban berkemungkinan selamat jika dikeluarkan segera dari sirkuit listrik.
Selain itu, seberapa besar bahaya tersetrum juga tergantung dari arus AC (Alternative Current/bolak-balik) dan DC (Direct Current/searah). Menurut dr Wisnu, arus AC jauh lebih berbahaya dari arus DC.
Batas ketahanan tubuh manusia untuk arus AC adalah di bawah 40 Volt, sedangkan untuk arus DC adalah di bawah 48 Volt.
Arus AC tegangan rendah terdapat pada listrik rumah tangga, juga kabel lampu jalan dan taman. Sementara arus AC bertegangan tinggi terdapat pada listrik panel (kabel dari boks sikring yang menyambung ke tiang listrik), listrik untuk kereta, gardu, dan sutet.
Arus DC tegangan tinggi contohnya petir, sedangkan tegangan rendah bisa didapati pada baterai dan aki juga perangkat elektronik rumahan.
Dr Wisnu menjelaskan, arus AC yang bekerja bolak-balik akan menyebabkan arus listrik yang masuk menjalar di sepanjang tubuh dan keluar pada tempat yang bersentuhan dengan tanah.
"Ini yang berpotensi menimbulkan kerusakan jaringan tubuh yang menjadi jalur perambatannya. Terlebih bila alur perambatan melalui jantung.," jelas dr Wisnu.
Sementara itu, arus DC hanya menimbulkan kerusakan pada daerah kulit yang kontak dengan sumber listrik.
"Jadi misalkan terkena listrik DC, low voltage, tidak menimbulkan efek kematian. Tapi pada listrik AC low voltage dapat menyebabkan kehancuran otot hingga serangan jantung," jelasnya.
Meski begitu, dr Wisnu menyebutkan bahwa arus AC maupun DC bertegangan tinggi, sama-sama bisa menimbulkan multiple trauma, misalnya terlempar akibat ledakan atau luka bakar dari panas listrik yang membakar pakaian.
Sebagai pertolongan pertama korban tersetrum, terapkan prinsip tiga aman--aman diri penolong, korban, dan lingkungan.
Jangan pegang korban jika masih kontak dengan sumber listrik. Cari dan matikan sumber bila memungkinkan.
Hubungi nomor darurat 119 atau 112.
Cek apakah korban sadar atau tidak dengan memanggil nama atau memantau gerak dada. Jika sadar segera bawa ke rumah sakit. Jika tidak, lakukan Basic Life Support (BSL) atau bantuan hidup dasar, yakni teknik memijat jantung dengan kuat dalam hitungan 100 kali per menit menggunakan tangan di tengah dada.
Bila ada luka bakar, cukup siram untuk menetralisir panas.
Nah agan masuk golongan mana nih, yang cuman kesemutan, keram otot atau ampe gosong.
:hammer
Kalau agan pernah kesamber petir terus selamet jangan lupa komen yah
:wkwkwk
Semoga bermanfaat yah gan threat ane kali ini
:shakehand2
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini :cystg
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan :thumbup:thumbup
Nih efek yang ente terima kalo kebanyakan nonton video "beginian"
Film Terbaru bulan November 2018 "Suzzanna : Bernapas Dalam Kubur"
Telah hadir, robot kecoak, mata-mata buatan Indonesia
6 perilaku yang bikin perempuan bahagia
Riset ungkap burung terbesar di dunia
Pembuktian "LUKA MODRIC" di Royal Festival Hall 2018
Waspada bagi agan yang jangkung, soalnya orang jangkung lebih berisiko varises loh
Serba minimalis? Rumah kayak gini cocok buat agan (Bukan gubuk derita)
Masih muda dan ingin punya rumah? Yuk lakukan hal ini gan
Semua tentang suku Batak ada di sini
Nih efek yang ente terima kalo kebanyakan nonton video "beginian"
Film Terbaru bulan November 2018 "Suzzanna : Bernapas Dalam Kubur"
Telah hadir, robot kecoak, mata-mata buatan Indonesia
6 perilaku yang bikin perempuan bahagia
Riset ungkap burung terbesar di dunia
Pembuktian "LUKA MODRIC" di Royal Festival Hall 2018
Waspada bagi agan yang jangkung, soalnya orang jangkung lebih berisiko varises loh
Serba minimalis? Rumah kayak gini cocok buat agan (Bukan gubuk derita)
Masih muda dan ingin punya rumah? Yuk lakukan hal ini gan
Semua tentang suku Batak ada di sini