Evolusi Ruang Kantor di luar Komunitas Startup



Pesatnya pertumbuhan industri kreatif dan startup berbasis digital menyebabkan adanya perubahan dalam penggunaan ruang kantor (working space) di Indonesia. Popularitas yang muncul dalam industri penyewaan ruang kantor tidak lagi digambarkan sebagai kantor baru, tetapi juga merupakan ruang bagi beragam bisnis untuk tumbuh dan bereksplorasi.
Diperkirakan 1,7 juta orang akan bekerja di sekitar 19.000 ruang kantor di seluruh dunia pada akhir 2018. Dengan meningkatnya perusahaan yang menginginkan kenyamanan pada ruang kantor mereka, tak jarang tipologi ruang kantor perusahaan diubah menyesuaikan kebutuhan.
Ruang kantor telah berevolusi sehingga memiliki berbagai cara untuk bisa dieksekusi. Ada empat model inti untuk menerapkan ruang kantor ke dalam organisasi:
  • Kolaborasi Internal

Metode ini secara khusus diciptakan untuk karyawan internal perusahaan. Pada dasarnya, hal tersebut menyediakan ruang kantor yang kreatif dan fleksibel untuk menyesuaikan berbagai pengaturan kerja. Ruang kantor internal dibentuk oleh organisasi yang ingin meningkatkan kolaborasi dan berbagi pengetahuan, mendorong pemikiran inovatif, dan menginspirasi pergeseran budaya. Model ini juga memberi isyarat kepada karyawan bahwa perusahaan terbuka untuk bentuk kerja yang lebih fleksibel.
 
Benefit: Kolaborasi internal, pemanfaatan ruang yang efisien, fleksibel, implementasi mudah, dan lingkungan yang aman

Resiko: Pemaparan terbatas pada kolaborasi eksternal

  • Membership ruang kantor

Perusahaan yang menginginkan cara sederhana untuk meningkatkan fleksibilitas dapat membeli keanggotaan dari penyedia layanan ruang kantor. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan berbagai ruang kantor kepada karyawan mereka dan mengakomodasi peningkatan sementara tenaga kerja. Keanggotaan ruang kantor eksternal juga menyediakan berbagai pengaturan kerja dan membantu perusahaan untuk memasuki jaringan baru serta menjaga denyut nadi perkembangan pasar tanpa membuat modifikasi ruangan yang mahal atau mengganggu budaya perusahaan. Model ini juga bisa menciptakan ruang kantor sebagai daya tarik pengusaha dan UKM.

Benefit: Implementasi mudah, fleksibel, mobilitas, biaya pengeluaran awal lebih rendah

Resiko: Kontrol terbatas terhadap penggunaan ruang, concern terhadap keamanan, dan kedekatan dengan pesaing



  • Ruang kantor eksternal

Perusahaan yang ingin bereksperimen dengan ruang kantor kolaboratif dapat bekerja berdampingan dengan penyedia ruang kantor untuk membuat area ruang kantor eksternal yang dikhususkan. Model ini memungkinkan perusahaan menguji ruang kantor dengan area bisnis tertentu sebelum memperkenalkan perubahan yang lebih luas.

Benefit: Inovatif, kedekatan dengan talent, kolaboratif, sharing pengetahuan, fleksibel

Resiko: benefit cenderung terbatas, dikotomi budaya, pelanggaran kerahasiaan/keamanan

  • Ruang kantor internal

Ruang internal terbuka untuk organisasi/individu eksternal. Dalam model ini, perusahaan membuka ruang kantor internal mereka kepada para pengusaha dan startup, seringkali secara gratis. Startup biasanya dipilih melalui aplikasi atau proses wawancara, tetapi sebagai imbalannya disediakan layanan pendampingan. Membangun hubungan dengan cara ini dapat membantu perusahaan mengamankan akses ke teknologi dan pertukaran ide pada tahap awal, sambil mempertahankan kendali atas ruang kantor.

Benefit: Kontrol penuh terhadap desain dan manajemen, fleksibel, inovatif, kolaboratif, sharing pengetahuan

Resiko: Pelanggaran kerahasiaan, kerumitan operasional, benturan budaya perusahaan dan kewirausahaan

Dengan menerapkan salah satu dari empat opsi ini, industri ruang kantor akan dapat tumbuh dan mendapatkan lebih banyak dominasi dalam Corporate Real Estate serta membantu dalam promosi mempertahankan keberhasilan startup dan bisnis yang matang.




Sumber: officerenew.com; evhive.co
Gambar: pexels

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel