Rupiah makin lemah terhadap dollar, salah siapa nih?



Akhir-akhir ini emang lagi rame banget bahas dollar yang makin menguat, dan nilai mata uang yang ngalamin penurunan pada negara-negara berkembang di seluruh dunia.

Sengketa perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan china memasuki babak baru. Pemerintahan Donald trump mulai memberlakukan tarif impor produk dari china hingga senilai US$ 34 miliar.

Akibat dari perang dagang ini udah pasti adalah terjadinya penurunan investor asing, sampai penurunan nilai mata uang pada setiap negara termasuk Indonesia.

Bahkan negara tetangga kita tercinta nih ya, Malaysia dan Singapura juga terkena dampak lebih buruk dari Indonesia akibat perang dagang AS-China lho!

Baru aja tadi gue cek, Indonesia menyentuh Rp 14.900 untuk nilai tukar dollar AS hari ini (6/9/2018). Dan hampir mendekati krisis 1998 dengan nilai dollar AS berada di kisaran Rp 16.500.

Sangat dikhawatirkan bahwa krisis ekonomi 20 tahun lalu terulang kembali di Indonesia.

Tapi tetep kalem, Indonesia tahun 2018 cuma bermasalah pada ekonomi dan sentimen global, jadi kecil banget nih kemungkinan buat krisis ekonomi.

Isu ekonomi kaya gini rentan banget dijadiin bahan buat adu politik, ujungnya cuma ada perang politik dari berbagai kubu.

Nanti ujungnya nilai mata uang disalah-salahin, aduh udah deh mata uang Indonesia udah lemah, jangan dibikin makin tersakiti lagi.

Gue sih berharap kalo rakyat Indonesia, khususnya netizen gak mudah diadu domba dengan embel-embel belajar ekonomi cuma buat kepentingan politik ya.

Kalaupun mau ikut-ikutan, cari tau dulu data validnya, jangan asal kemakan hoax dan adu domba.
#2019netizencerdas

Jadi salah siapa?
Mana saya tau, saya masih kelas 4.

Dikutip dari berbagai sumber.*
Gambar ilustrasi ; Internet (IDN jurnal)

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel