Sandiaga Disebut Ulama Oleh PKS, Fahri Hamzah Tak Setuju

Polemik status "ulama" untuk Sandiaga Uno masih belum usai. Setelah Hidayat Nur Wahid selaku Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, menyematkan status ulama kepada calon wakil presiden (cawapres) yang disanding Prabowo Subianto, beberapa pihak mengaku keberatan dengan sematan itu.

Rata-rata pihak yang keberatan berada di sisi kontra dengan pasangan capres-cawapres Prabowo-Subianto. Uniknya, kali ini nota keberatan malah muncul dari Fahri Hamzah. Salah satu politisi yang akrab dengan kubu Prabowo.

Sebelumnya Hidayat menyebut Sandi adalah ulama karena beberapa alasan.






Quote:


Menanggapi hal itu, Fahri Hamzah mengaku tak sepakat.


Quote:


Meski Hidayat pernah menjelaskan bahwa ulama adalah berarti ilmuwan atau orang yang ahli dalam salah satu hal, maka Sandiaga pantas saja disebut ulama juga karena ahli. Menanggapi itu, Fahri Hamzah tidak sepakat bukan mengenai pemaknaan ulama sebagai ilmuwan, tapi mengenai kapasitas Sandi yang tidak cocok disematkan sebagai seorang ilmuwan.

Fahri juga menjelaskan bahwa ulama dalam Bahasa Indonesia sudah dimaknai sebagi orang yang menempuh pendidikan agama, punya kapasitas dalam Al-Qur'an dan hadis. Oleh karena itu, baik dalam pemaknaan Bahasa Arab maupun Indonesia, Sandi tidak bisa disebut ulama.


Quote:



Fahri bahkan mengaku lebih cocok jika Sandi disebut santri ketimbang ulama. Karena santri merupakan status seseorang yang sedang belajar, masih menjadi murid. Sedangkan ulama kan sudah dijadikan rujukan ilmu agamanya.

Seperti yang diketahui, sebelum ramai soal status ulama, Sandi sempat disebut sebagai "santri" oleh Sohibul Iman, Ketua Umum PKS.


Quote:




Spoiler for Sumber:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel