Ilustrasi jarum suntik | DenisProduction.com /Shutterstock Sudah menjadi pengetahuan umum penularan penyakit HIV/AIDS salah satunya adalah melalui jarum suntik.
Namun, ternyata penyakit itu bukan satu-satunya yang bisa ditularkan lewat jarum suntik.
Sebab, ada beberapa penyakit lain yang cukup berbahaya penularannya juga bisa terjadi lewat medium ini.
Berikut lima penyakit yang bisa ditularkan melalui penggunaan jarum suntik:
1. Sifilis
Salah satu jenis penyakit menular seksual ini diakibatkan infeksi bakteri treponema pallidum. Bakteri ini bisa menular lewat luka di vagina, penis, anus, bibir, maupun mulut. Selain itu, ternyata penyakit ini bisa tertular lewat penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Tahap awal stadium atau stadium primer, penyakit ini akan menimbulkan gejala ulkus durum atau luka dangkal pada daerah penis, vagina, atau mulut tanpa disertai rasa nyeri. Meski gejalanya berkurang atau hilang, tapi bakteri tetap berada di tubuh penderita dan menimbulkan kerusakan bertahap.
Sedangkan stadium sekunder, muncul benjolan seperti jengger ayam pada daerah kemaluan. Pada stadium laten, organ dalam akan mengalami kerusakan sedikit demi sedikit tanpa gejala yang diperlihatkan.
2. Hepatitis B
Penyakit yang disebabkan virus HBV ini bisa berakibat fatal karena bisa menjalar hingga sirosis atau kanker hati. Penularannya lewat kontak seksual, penggunaan jarum suntik, dan penularan ibu pada bayi saat proses persalinan.
Agar terhindar dari penyakit ini, Anda disarankan menggunakan jarum suntik steril untuk segala jenis prosedur pengobatan serta menghindari penggunaan barang secara bergantian seperti sikat gigi, anting, dan alat cukur. Selain itu pastikan selalu gunakan alat pengaman saat berhubungan seksual.
3. Hepatitis C
Seringkali penyakit ini tidak menampakkan gejala. Bahkan, terkadang penderita baru menyadarinya beberapa tahun kemudian saat sudah terjadi kerusakan hati. Hanya 15-45% penderita Hepatitis C bisa sembuh tanpa penanganan khusus, sisanya menyimpan virus dalam waktu lama. Virus yang tersimpan ini akan berkembang jadi infeksi kronis hingga berujung pada kanker hati.
Untuk menghindari tertular penyakit ini, Anda wajib menghindari penggunaan jarum suntik tidak steril, penggunaan barang pribadi secara bergantian, serta berhubungan seksual tanpa alat pengaman.
4. Bakteri Streptococcus sp
Bakteri ini diam dalam tubuh orang sehat. Ada dua tipe bakteri ini, pertama streptococcus A yang hidup di kulit dan tenggorokan, dan tipe B yang mendiami usus, vagina, dan bagian akhir usus besar.
Bakteri tipe A bisa memperlihatkan gejala seperti radang tenggorokan, demam yang disertai bercak merah, putih, atau kuning pada tenggorokan atau demam scarlet, demam reumatik, impetigo, dan glomerulonephritis (tekanan darah tinggi disertai pembengkakan lengan serta urin berwarna merah dan berbusa).
Sedangkan bakteri tipe B bisa menimbulkan infeksi kulit dan jaringan halus, pneumonia (infeksi paru), infeksi saluran kencing, meningitis, dan peradangan di seluruh tubuh (sepsis).
5. Bakteri Staphylococcus sp
Bakteri ini bisa ditemukan pada orang sehat dan tidak menimbulkan masalah. Namun, bila terjadi masalah, bakteri ini bisa memicu infeksi staph. Gejala infeksi ini bisa berupa masalah kulit minor hingga infeksi mematikan pada lapisan jantung.
Dampak yang ditimbulkan antara lain bisul pada bawah ketiak, paha atau bokong, ruam besar seperti kulit yang melepuh (impetigo), infeksi pada lapisan kulit dalam (selulitis), serta staphylococcal scalded skin syndrome yang seringkali menyerang anak-anak.