Aku Kamu, Gue Elu, Urang Maneh, Kulo Kowe - Bahasa persatuan, bahasa Indonesia!



Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda paad tanggal 28 Oktober nanti ada baiknya untuk menyetel lagu berikut.



soundcloud.com


Ane adalah orang yang lahir di Jawa, tinggal di Bekasi dan kuliah di Bandung. Tinggal di Bekasi ane terbiasa dengan kata-kata daerah seperti gue, elu, busetdah, lah kaga tau dan sebagainya. Sebuah kata-kata yang terucap sebagaimana nyamannya orang itu mengucapkan. Seperti kata "enggak" yang lebih mudah dilafal "kaga". 



salamadian.com


Kedua orang tua ane orang jawa asli. Hal ini ngebuat ane setiap setahun sekali pulang ke kampung halaman ortu yang ada di daerah Jawa Timur saat lebaran. Kampung halaman orang tua ane berbatasan dengan Jawa Tengah, sehingga bahasa yang digunakan tidak sekasar daerah di Jawa Timur seperti Surabaya. Salah satu yang sempet bikin ane kaget adalah kata "janc*k". Di kampung halaman ortu ane, kata ini biasanya hanya dijadikan umpatan ketika sedang emosi dan dilarang untuk diucapkan ke orang yang lebih tua. Sedangkan di Surabaya, kata ini seperti kata imbuhan dan boleh digunakan ke orang yang lebih tua (ini menurut pengakuan temen ane ya).



berkuliah.com


Selama 12 tahun ane sekolah di Jakarta, ane coba cari suasana baru dengan kuliah di Bandung. Sebuah kota yang terkenal dengan julukkan Paris Van Java. Awal masuk kuliah dan berkenalan dengan orang baru, ane langsung diceramahi karena menggunakan kata "gue" "elu". Padahal ane pake buat bicara sama orang seumuran. Alasan ane diceramahin karena kata ini dianggep kasar di Bandung. Oleh karena itu ane membiasakan menggunakan "urang" "maneh" saat berbicara. Ya walaupun masih dilanjut bahasa Indonesia :D.


Nah tapi beruntungnya ane tinggal di Indonesia adalah adanya bahasa Nasional yang digunakan sebagai bahasa yang dimengerti oleh semua orang. Seperti yang tertuang pada poin ketiga, "kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Disitulah ane suka bersyukur, berkat bahasa Indonesia masalah ane dapat terselesaikan.


liputan6.com


Mungkin untuk bahasa Jawa ane tidak terlalu banyak masalah karena ane berada di lingkungan yang menggunakan bahasa Jawa. Tapi bagaimana dengan bahasa Sunda? Coba seandainya tidak ada bahasa Indonesia dan tiap daerah menggunakan bahasanya masing-masing. Tentu negara kita akan semakin sulit bersatu. 


Atau bahkan bisa menimbulkan perpecahan dan kesalah pahaman. Contohnya kata "Atos" yang dalam bahasa Jawa berarti "keras" dan dalam bahasa Sunda yang berarti "Sudah". Sebuah kata yang lafalnya sama tapi artinya beda, coba bayangkan bila seandainya tidak menggunakan bahasa Indonesia. Saat ditanya sama penjual bakso 



safidjepara.blogspot.com


"Atos pak" (sudah pak?)

"boten pak, empuk kok" (enggak pak, lembut kok)

Jadi si penjual yang orang Sunda bermaksud mengambil mangkok baksonya, sedangkan pembeli yang orang Jawa mengira apakah baksonya keras atau tidak.


Dengan alasan tersebutlah ane selalu menerapkan poin ketiga dari Sumpah Pemuda. Selalu menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Selain untuk menghindarkan kesalah pahaman, maksud dari orang yang berbicara bisa lebih mudah di pahami. Apalagi ane yang cuma bisa bahasa Jawa pasif (ngerti orang ngomong tapi ga bisa ngomong) dan baha Sunda lumayan aktif ( ngerti orang ngomong dan cukup bisa ngomong). 


Dan sudah ane buktikan bahwa bahasa Indonesia itu adalah bahasa yang universal di Indonesia. Mayoritas setiap ane main keluar Bekasi, orang-orangnya bisa menggunakan bahasa Indonesia. Tapi walau begitu bukan berarti ane ga peduli sama bahasa daerah. Ane tetep mencoba menggunakannya, ya walaupun masih hanya sekata demi kata. Karena ane juga bangga dengan Indonesia yang punya beragam bahasa daerah. 



kompasiana.com


Kita juga harus bangga dengan bahasa Indonesia, walau bukan bahasa Internasional tapi dapat menyatukan beragam suku dari Sabang sampai Merauke. Dengan bahasa daerah berarti kita turut melestarikan budaya daerah, keren ga tuh? Kalo gitu kita ga perlu belajar bahasa asing dong? Perlu, kita masih perlu mempelajari bahasa asing. Karena bahasa asing adalah bahasa yang universal. Kita perlu mempelajarinya untuk berkomunikasi dengan orang asing agar kita menegerti maksud dan tujuan mereka dan agar tidak mudah dibodoh-bodohi seperti dulu lagi.



kompasiana.com


Selamat Hari Sumpah Pemuda 

Itulah makna Sumpah Pemuda Versi Gue, Pemuda yang bangga dengan bahasa Indonesia tapi tidak melupakan bahasa daerahnya

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel